10 Orang Meninggal, Ribuan Jiwa Mengungsi
Yuk Ah, Kita Bantu Korban Banjir Dan Longsor Sukabumi

JABAR - Banjir dan tanah longsor di Kabupaten Sukabumi, Jawa Barat (Jabar), mendapat perhatian serius dari netizen. Pasalnya, musibah tersebut mengakibatkan kerugian dan korban jiwa yang cukup besar.
Kepala Pelaksana Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Sukabumi Deden Sumpena mengungkapkan, berdasarkan data yang dihimpun pihaknya, Sabtu (7/12/2024), sebanyak 10 orang meninggal dunia dan dua lainnya, masih dalam pencarian.
Dia memastikan, BPBD Kabupaten Sukabumi terus melakukan evakuasi dan pencarian korban di tengah kondisi cuaca yang masih tak menentu.
“Kami fokus pada pencarian korban yang hilang dan memberikan bantuan kepada warga terdampak. Tim gabungan dari BPBD, TNI, Polri serta relawan, dikerahkan di lokasi terdampak,” ujar Deden di Sukabumi, Jabar, Minggu (8/12/2024).
Lebih lanjut, dia menjelaskan, banjir, tanah longsor, hingga pergerakan tanah, terjadi di 328 titik kejadian di 39 kecamatan. Cuaca ekstrem juga mengakibatkan 892 Kepala Keluarga (KK) atau 2.871 jiwa terpaksa mengungsi.
Deden juga mengimbau masyarakat tetap waspada karena potensi cuaca buruk masih tinggi.
Kami meminta masyarakat segera lapor jika ada potensi bencana di sekitar mereka agar penanganan dapat dilakukan dengan cepat,” pintanya.
Kepala Dinas Komunikasi, Informatika dan Persandian Kabupaten Sukabumi Mubtadi Latief menambahkan, para korban meninggal dunia yang sudah teridentifikasi telah diserahkan kepada keluarga dan langsung dilakukan pemakaman. Sementara, yang dinyatakan hilang masih dilakukan pencarian oleh Tim SAR gabungan.
“Diduga, mereka terpisah atau hilang akibat terhempas banjir dan tertimbun longsoran. Informasinya, dari kejadian banjir bandang satu orang, dan yang dua orang, akibat pergeseran tanah dan longsor. Para korban meninggal semuanya sudah dikebumikan, tercatat by name by address-nya,” jelas dia.
Sementara, anggota Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Kabupaten Sukabumi MLoka Tresnajaya menyampaikan keprihatinan mendalam atas bencana yang terjadi di daerahnya.
“Kami sangat prihatin atas bencana yang melanda Sukabumi. Situasi ini menjadi pukulan berat bagi masyarakat, baik secara fisik, material, maupun psikologis,” ujarnya.
Loka menyoroti langkah-langkah mitigasi bencana yang selama ini dilakukan agar musibah serupa tidak terulang. Dia juga mendorong penguatan infrastruktur penahan longsor, normalisasi jalan dan jembatan serta penyediaan tempat pengungsian yang layak untuk kebutuhan mendesak.
Langkah mitigasi harus menjadi prioritas. Pemerintah harus segera memperbaiki akses jalan utama yang rusak agar distribusi logistik dan kegiatan ekonomi warga bisa segera pulih,” ujar Loka.
Politisi Partai Golkar ini menambahkan, Badan Metereologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) sudah memberi peringatan tentang potensi bencana hidrometereologi. Karenanya, dia meminta Pemerintah Daerah (Pemda) menindaklanjuti seluruh data yang dimiliki.
“Semua pihak, baik Pemerintah maupun masyarakat, harus bekerja sama menghadapi tantangan ini. Saya yakin, dengan semangat gotong royong, Kabupaten Sukabumi mampu melewati masa sulit ini dan kembali bangkit. Kami akan terus mendorong mitigasi bencana dan memastikan seluruh kebutuhan masyarakat terdampak terpenuhi,” tuturnya.
Di media sosial X, banjir dan tanah lonsor yang terjadi di Kabupaten Sukabumi menjadi sorotan netizen.
“Please. Netizen, stop fokus ke kasus Agus dan Gus-gus lainnya. Saudara kita di Sukabumi sedang terkena musibah. Mari bantu para korban, itu lebih baik dari mikirin Agus dan Gus-gus lainnya,” tulis akun @initiia.
“Insya Allah teman-teman saya, teman-teman kampus, segera menghimpun donasi, baik di lapangan maupun secara offline dengan menghimpun donasi via transfer. Kami akan bergerak untuk membantu para korban bencana banjir,” timpal akun @AdilaFitri51856.
Akun @MAI_Foundation mendoakan keselamatan bagi para korban.
“Mari do’a kan saudara-saudara kita yang terdampak musibah. Semoga Allah memberi mereka keselamatan, kesabaran, dan kekuatan untuk melalui musibah ini,” ujarnya.
“Saya mau lihat nenek saya di sana pun tidak bisa, jalan katutup Kabeh (semua)... Melang Gusti nini (nenek) urang (saya) ada di lokasi bencana,” ucap akun @dharmawan_moch.
“Baru dapat kabar, sebuah kampung di Sukabumi yang pernah saya kunjungi terdampak banjir bandang, bahkan terisolasi selama beberapa hari. Semoga masyarakat terdampak selalu dalam lindungan-Nya. Aamiin,” cuit akun @opakfault.
Nasional | 1 hari yang lalu
Olahraga | 2 hari yang lalu
Olahraga | 1 hari yang lalu
Olahraga | 2 hari yang lalu
Pos Tangerang | 1 hari yang lalu
Pos Tangerang | 2 hari yang lalu
Nasional | 2 hari yang lalu
Nasional | 1 hari yang lalu
Nasional | 1 hari yang lalu
Nasional | 21 jam yang lalu