Sri Mulyani: APBN Defisit 401 Triliun
JAKARTA - Menteri Keuangan, Sri Mulyani memaparkan kondisi keuangan negara hingga akhir November 2024. Kata Sri Mul, Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN) defisit Rp 401 triliun.
Hal tersebut diungkapkan Sri Mul pada konferensi pers APBN KiTA yang digelar di Kantor Kementerian Keuangan (Kemenkeu), Jakarta, Rabu (11/12/2024),
Dalam kesempatan itu, Sri Mul didampingi tiga Wakil Menteri Keuangan; Suahasil Nazara, Thomas Djiwandono, dan Anggito Abimanyu. Jajaran pejabat di Kementerian Keuangan juga duduk rapi di belakang Sri Mul. Semuanya kompak mengenakan kemeja lengan panjang berwarna biru.
Sebelum menjelaskan berbagai aspek kinerja APBN, Sri Mul lebih dulu menyapa awak media yang hadir. Saat itu, suaranya terdengar sengau. Sri Mul mengaku baru saja terkena flu. Karena itu suaranya terdengar bindeng.
“Semoga teman-teman media juga sehat. Meskipun ini banyak hujan, jadi pasti ada yang kena flu. Saya kena juga,” kata Sri Mul, sambil tersenyum.
Sebelum memulai pemaparan materi, Sri Mul juga merasa perlu memberikan klarifikasi terkait sikapnya yang lebih banyak diam dalam sebulan terakhir. Ia mengakui, sejak kembali dilantik sebagai Menteri Keuangan, memilih untuk tidak banyak berkomentar. Kata dia, sikap tersebut bukan karena alasan tertentu, melainkan karena banyak yang harus diurus.
Saya tidak sedang apa-apa, tapi karena memang sedang sibuk saja. Kami sedang sibuk dan fokus ke hal-hal yang sangat-sangat substansial,” ujar Sri Mul.
Menurut dia, pemerintahan baru Presiden Prabowo Subianto yang banyak melakukan pemisahan kementerian/lembaga (K/L) membutuhkan perhatian khusus. Selain itu, dia juga sibuk dengan APBN 2025.
Sehari sebelumnya, Sri Mul telah menyerahkan Daftar Isian Pelaksanaan Anggaran (DIPA) 2025 kepada K/L dan Buku Alokasi Transfer ke Daerah Tahun Anggaran 2025. Ini adalah momen dimulainya APBN 2025.
Bisa dibayangkan karena adanya perubahan K/L, dalam dua minggu terakhir kami harus melakukan realokasi anggaran K/L baru,” ucapnya.
Setelah itu, Sri Mul baru memaparkan kinerja APBN 2025. Meski sedang flu, Sri Mul menyampaikan paparan dengan lugas dan tegas.
Bendahara Negara itu, menyampaikan per November 2024, pendapatan negara mencapai Rp 2.492,7 triliun atau sudah mencapai 89 persen dari target di 2024. Angka ini bertumbuh sebesar 1,3 persen dari periode yang sama di tahun lalu (year on year/yoy).
Kata Sri Mul, pendapatan negara terutama dari pajak dan bea cukai mendapatkan tekanan yang luar biasa besar, bahkan sampai Juli-Agustus. Kata dia, tekanan terjadi sejak akhir tahun lalu.
Soal belanja negara, kata Sri Mul, hingga akhir November 2024 mencapai Rp 2.894,5 triliun. Angka ini sama dengan 87 persen dari total pagu APBN di 2024, dan angka ini merangkak naik sebesar 15,3 persen dibandingkan dengan periode yang sama di tahun lalu.
“Kenaikannya cukup tajam dibandingkan belanja negara tahun lalu,” ungkapnya.
Selain itu, Sri Mul juga memaparkan APBN mengalami defisit sebesar Rp 401,8 Triliun pada November 2024. Angka defisit ini makin melebar jika dibandingkan Oktober 2024 yang tercatat Rp 309,2 triliun.
Sri Mul mengatakan, defisit anggaran per November 2024 ini setara 1,81 persen terhadap Produk Domestik Bruto (PDB). “Ini memang sesuatu yang tetap akan kita coba jaga meskipun cukup berat, karena tekanan belanja cukup besar sementara pendapatan negara kita baru mau mulai pulih kembali,” ujarnya.q
Olahraga | 1 hari yang lalu
Olahraga | 2 hari yang lalu
TangselCity | 2 hari yang lalu
Nasional | 2 hari yang lalu
TangselCity | 2 hari yang lalu
TangselCity | 1 hari yang lalu
TangselCity | 1 hari yang lalu
TangselCity | 2 hari yang lalu
TangselCity | 1 hari yang lalu
TangselCity | 1 hari yang lalu