TangselCity

Pos Tangerang

Pos Banten

Politik

Olahraga

Nasional

Pendidikan

Ekonomi Bisnis

Galeri

Internasional

Selebritis

Lifestyle

Opini

Hukum

Advertorial

Kesehatan

Kriminal

Indeks

Dewan Pers SinPo

Ini Omongan Komnas HAM

Sambo Mafia Dan Banyak Duit

Laporan: AY
Selasa, 06 September 2022 | 09:52 WIB
Ketua Komnas HAM Ahmad Taufan Damanik. (Ist)
Ketua Komnas HAM Ahmad Taufan Damanik. (Ist)

JAKARTA - Ketua Komnas HAM, Ahmad Taufan Damanik bikin geger publik. Dalam sebuah video singkat yang viral di media sosial, Taufan menyinggung soal eks Kadiv Propam, Irjen Ferdy Sambo. Kata dia, Sambo itu mafia dan banyak duit.

Video yang viral itu, berdurasi pendek, sekitar 3 menitan. Awalnya hanya sedikit warganet yang mengunggah video itu, mulai dari akun @ceritasumut dan @6undul0h. Namun, dalam waktu singkat, video itu langsung viral. Banyak warganet yang ikut membagikan video itu.

Dalam video itu, tampak Taufan yang mengenakan batik sedang duduk santai berbincang dengan sejumlah wartawan.

Dalam perbincangan itu, Taufan antara lain mengingatkan penyidik agar berhati-hati dalam membuat BAP tersangka Ferdy Sambo dalam kasus pembunuhan terhadap Brigadir J.

Soalnya, kata dia, Sambo bukan orang sembarangan. Sambo yang puluhan tahun berkarir di reserse, pasti tahu cara meloloskan diri.

“Sambo bukan orang sembarangan puluhan tahun jadi reserse. Bukan nggak tahu dia cara hahah (melakukan penyidikan) iya kan, sebagai bos mafia, dia tahu caranya keluar dari (dakwaan),” kata Taufan, dalam video tersebut.

Taufan lalu menceritakan pengalamannya saat mengikuti rekonstruksi pembunuhan Brigadir Yosua Hutabarat alias Brigadir J di kediaman Ferdy Sambo.

Saat rekonstruksi itu, Taufan menceritakan kondisi Sambo saat menjalani rekonstruksi dan saat dimintai keterangan oleh Komnas HAM.

Kata dia, Sambo kadang menangis. Di beberapa momen, Sambo juga terlihat tertawa.

“Orang waktu saya tanyain segala macam ada saat dia nangis, ada saat dia senyum seperti kira-kira bahasa isyarat ‘lu nggak tahu siapa gua kali ya’, senyum ya,” lanjutnya.

Taufan lantas mengingatkan, agar penyidik jangan terlalu terpaku pada keterangan saksi atau tersangka. Karena bisa saja dalam persidangan, saksi atau tersangka itu mencabut BAP.

Video tersebut menuai banyak komentar warganet, antara lain menyoroti soal omongan Taufan yang menyebut Sambo sebagai “bos mafia”.

Banyak yang mengaitkan omongan Taufan ini dengan kecurigaan banyak orang kalau Sambo memang ‘orang sakti’, sehingga bisa mempengaruhi banyak orang di personel kepolisian. Banyak juga yang mengaitkan dengan misteri “303” soal beking mafia judi yang juga pernah viral di medsos.

Setelah videonya viral, Taufan angkat bicara. Dia bilang, video itu bukanlah untuk konsumsi publik. Saat itu, dirinya hanya sedang mengobrol santai dengan sejumlah aktivis dan wartawan, usai menjadi pembicara dalam diskusi dengan penyandang disabilitas di Medan, Jumat (2/9). Namun, Taufan tidak membantah soal isi omongannya di video itu.

Dia hanya menyayangkan, video yang harusnya bersifat off the record itu, sampai bocor ke publik. Apalagi, video itu diunggah tanpa seizinnya. Alasannya, banyak bahasa yang kurang pas dalam video itu, bila menjadi konsumsi publik.

Maksudnya? “Kata mafia kurang tepat kalau untuk publik, itu kan istilah obrolan informal sesama teman,” kata Taufan, kemarin

Karena terlanjur viral, Taufan tak mempersoalkan. Ia hanya menjelaskan maksud omongannya. Kata dia, intinya Sambo punya kekuatan untuk mengendalikan puluhan polisi dalam kasus pembunuhan Brigadir J.

Ia bahkan menginstruksikan personel yang di luar kendalinya yaitu Reskrim untuk melakukan rekayasa dan obstruction of justice.

“Ini kan luar biasa,” ujarnya.

Menurut Taufan, kelompok ini seperti tumor dalam tubuh kepolisian yang menggerogoti penegakan hukum. Karena itu harus dibuang.

"Makanya Kapolri harus berani ambil tindakan tegas membuang semua elemen tumornya,” katanya.

Taufan mengungkapkan, dalam waktu dekat ini, lembaga yang dipimpinnya akan memberikan rekomendasi kepada Presiden dan DPR dalam rangka perbaikan Polri. Rekomendasi itu berisi kebijakan untuk lembaga Polri.

“Perubahan kebijakan itu hanya dapat dibuat oleh Presiden dan anggota dewan,” tegasnya.

Apa yang disampaikan Taufan ini pernah juga diungkap Menkopolhukam Mahfud MD. Dalam sebuah wawancara, Mahfud menceritakan timsus sempat kesulitan mengungkap kasus yang terjadi pada 8 Juli itu. Soalnya, timsus mendapat hambatan secara struktural dari kelompok Sambo.

Mahfud lalu mengungkap bagaimana Sambo yang menjabat sebagai Kadiv Propam memiliki kewenangan yang luar biasa.

Misalnya, kewenangan yang dimiliki Sambo bikin takut jenderal bintang tiga yang secara struktural berada di atasnya. Selain itu, Mahfud bilang Sambo ditakuti karena mempunyai kelompok yang sudah seperti kerajaan sendiri di Mabes Polri.

“Seperti sub-Mabes yang sangat berkuasa,” ungkapnya.

Bersamaan dengan pernyataan Mahfud itu, muncul diagram Konsorsium 303 yang dipimpin Sambo. Terkait diagram Kaisar Sambo itu, Kapolri Jenderal Listyo Sigit Prabowo berjanji akan membongkar isu Konsorsium 303.

Kata dia, pihaknya sedang melakukan pendalaman. Ia mengaku telah menginstruksikan Divisi Propam Polri untuk mendalami diagram Konsorsium 303 tersebut.

Komentar:
Berita Lainnya
GROUP RAKYAT MERDEKA
sinpo
sinpo
sinpo