Dewan Beri Catatan Kinerja 14 OPD
Hasil Rapat Koordinasi Jelang Akhir Tahun
SETU-Jelang akhir tahun ini, Komisi II DPRD Kota Tangerang Selatan (Tangsel) beri catatan kinerja untuk 14 Organisasi Perangkat Daerah (OPD) Pemerintah Kota (Pemkot) Tangsel. Catatan itu terungkap saat Komisi II menggelar Rapat Koordinasi dengan sejumlah OPD mitra kerjanya tersebut.
Empat belas OPD tersebut yakni, Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD), Dinas Pendidikan dan Kebudayaan (Dindikbud), Dinas Kesehatan (Dinkes), Dinas Pariwisata (Dispar), Dinas Ketahanan Pangan, Pertanian dan Perikanan (DKP3), Dinas Sosial (Dinsos), Dinas Ketenagakerjaan (Disnaker), serta Dinas Perpustakaan dan Kearsipan (DPK).
Kemudian, Dinas Pemberdayaan Perempuan, Perlindungan Anak, Pengendalian Penduduk dan Keluarga Berencana (DP3AP2KB), Dinas Pemuda dan Olahraga (Dispora), Dinas Perindustrian dan Perdagangan (Disperindag), Dinas Koperasi dan Usaha Kecil Menengah (Dinkop UMKM) dan Dinas Pemadam Kebakaran dan Penyelamatan (Damkar) maupun RSUD Tangsel.
Ketua Komisi II DPRD Kota Tangsel, Dadang Darmawan mengatakan, pihaknya telah melakukan Rapat Koordinasi Triwulan III dengan 14 OPD di akhir November 2024 guna membahas berbagai isu yang berurusan dengan pelayanan kesejahteraan rakyat.
“Rapat ini bertujuan untuk menilai kinerja pemerintah daerah dan memberikan rekomendasi agar kebijakan yang diterapkan lebih berpihak pada kepentingan masyarakat,” ujarnya.
Menurut Dadang, berdasarkan hasil rapat koordinasi tersebut, terangkum sejumlah masalah aktual yang berkaitan dengan pelayanan dan kesejahteraab masyarakat.
Untuk BPBD Tangsel, permasalah yang terjadi adalah masih lemahnya upaya pencegahan dan penanganan bencana banjir serta kurangnya informasi, sosialisasi, edukasi dan mitigasi kebencanaan.
Sekretaris Komisi II DPRD Tangsel, Adi Surya Purba melanjutkan, untuk Dindikbud Tangsel, pihaknya menilai perlu adanya perbaikan dalam Penerimaan Peserta Didik Baru (PPDB). Kemudian larangan pelaksanaan study tour ke luar Tangsel yang masih tidak ditaati sekolah.
“Kami juga menyoroti upaya pencegahan dan penanganan tindakan perundungan, kekerasan, pelecehan dan intoleransi dikalangan pelajar dan lingkungan sekolah,” ujar Adi.
Sementara, penilaian untuk Dinkes Tangsel, perlu adanya peningkatan mutu dan kualitas pelayanan kesehatan kepada masyarakat, baik di Puskemas maupun RSU Tangsel, serta pencegahan dan penanganan penyakit menular dan tidak menular.
Untuk Dispar Tangsel, diminta membangun branding ikonik pariwisata Tangsel non alam, tetapi berbasis, event, kuliner, hiburan dan jasa.
Sedangkan, DP3AP2KB Tangsel harus memastikan perlindungan pada anak dan perempuan dari kekerasan fisik dan seksual. "Penguatan ketahanan keluarga dalam aspek keagamaan, kesehatan dan pola asuh yang baik juga perlu diperhatikan,” ungkapnya.
Anggota Komisi II DPRD Tangsel, Ahmad Andi Wibowo atau Gus Andi mengungkapkan, verifikasi dan validasi Data Terpadu Keseahteraan Sosial (DTKS) dan P3KE oleh Dinsos masih lemah.
“Dinsos Tangsel juga harus mengantisipasi meningkatnya kejahatan yang disebabkan kemiskinan dan sosial,” pungkasnya.
Olahraga | 2 hari yang lalu
Pos Tangerang | 1 hari yang lalu
Pos Banten | 1 hari yang lalu
TangselCity | 1 hari yang lalu
TangselCity | 2 hari yang lalu
TangselCity | 2 hari yang lalu
Pos Tangerang | 2 hari yang lalu
Pos Banten | 2 hari yang lalu
TangselCity | 2 hari yang lalu
TangselCity | 2 hari yang lalu