Kasihan, Sejumlah PRT Di Singapura Kurang Makan
SINGAPURA - Tidak kelaparan, tapi tetap saja lapar. Miris, beberapa pembantu rumah tangga di Singapura tidak cukup makan karena majikannya membatasi makanan.
Dilansir Channel News Asia, Jumat (3/1/2025), kisah sedih ini dialami Selena (bukan nama sebenar). Selama tiga bulan, perempuan 38 tahun asal Filipina itu hanya makan mie instan, roti dengan selai kacang, dan minum air putih.
Namun pada saat yang sama, dia belanja setiap hari ke Little Farms, toko bahan makanan kelas atas yang terkenal dengan produk organik dan gourmet. Di sana, Selena membeli bahan-bahan makanan untuk disiapkan bagi majikannya.
Majikannya, mengharuskan Farah mengolah makanan itu dengan langkah yang rumit, tapi tega melarang Selena memakan bagian yang tersisa meskipun sisa telah disimpan di lemari es selama berhari-hari.
Meskipun majikan mengizinkannya memasak makanan untuk dirinya sendiri, Selena sering dikomentari menyebabkan bau. Padahal Selena menyiapkan makanan sederhana seperti nasi goreng dengan ikan bilis.
"Meskipun bos tidak menyuruh berhenti melakukannya (memasak), kalau dia bilang baunya nggak enak dan dia tidak suka, tentu saja jadi berhenti," tutur Selena, yang terpaksa makan mie instan setiap hari, terkadang ditemani dengan telur rebus.
Selena juga curhat kepada CNA Today, berat badannya turun 12 kg dalam tiga bulan. Untungnya, Selena telah keluar dari rumah majikannya itu pada Oktober lalu. Kini, dia telah mendapat majikan baru.
"Saya tidak merasa lapar lagi. Saya hanya mati rasa," kisahnya.
Pengalaman Selena sungguh meresahkan. Pekerja rumah tangga tidak cukup makan dan kekurangan nutrisi sehingga mereka selalu merasa lapar.
Menanggapi pertanyaan dari CNA Today, juru bicara Kementerian Tenaga Kerja (MOM) mengatakan, setiap tahun antara 2019 dan 2023, mereka menerima sekitar 630 pengaduan dari para pekerja rumah tangga yang mengeluh tidak mendapatkan makanan yang cukup.
"Sebagian besar keluhan ini gara-gara miskomunikasi antara majikan dan pekerja mereka tentang kebutuhan dan kebiasaan makan," kata juru bicara Kementerian Tenaga Kerja.
Jumlah ini mencapai sekitar 0,2 persen dari total rata-rata populasi pekerja rumah tangga pada periode yang sama.
Sementara, hasil Survei Pekerja Rumah Tangga Asing (PRTA) dan Majikan PRTA MOM 2021, yang menemukan bahwa lebih dari 99 persen PRTA yang disurvei merasa puas dengan kecukupan makanan yang disediakan," tambah juru bicara tersebut.
Terpisah, Jaya Anil Kumar, manajer senior penelitian dan advokasi di Organisasi Kemanusiaan untuk Ekonomi Migrasi (HOME), mengatakan bahwa banyak majikan yang merasa tidak ada masalah selama mereka tidak membuat para pekerja rumah tangga mereka kelaparan.
Meskipun jumlah kasus pembantu rumah tangga yang menerima makanan yang tidak layak telah terjadi bertahun-tahun, Jaya mengatakan bahwa banyak dari kasus-kasus tersebut terjadi disertai perilaku yang lebih eksploitatif, seperti pelecehan verbal atau fisik oleh majikan mereka.
Masalah makanan adalah topik yang sensitif mengingat adanya gap antara antara pembantu dan majikan. Meskipun majikan mungkin menyediakan makanan pokok yang cukup seperti nasi, kurangnya protein dan sayuran sering kali menghasilkan makanan yang rendah nilai gizinya.
Selain itu, meskipun majikan tidak secara eksplisit melarang akses terhadap makanan, jika nanti banyak omelan atau pelecehan verbal, PRT tentu tidak leluasa mengambil makanan itu.
Sebuah unggahan di media sosial baru-baru ini oleh akun Instagram f***yeahnoms mengungkapkan tangkapan layar dari grup Facebook pribadi bernama FDW Employers@Singapore, yang menunjukkan sikap beberapa majikan terhadap para pembantu mereka.
Beberapa tangkapan layar menunjukkan para majikan yang mengungkapkan kekhawatiran mereka bahwa pembantu mereka makan terlalu banyak, dan membagikan tinggi dan berat badan pembantu mereka untuk mendukung argumen mereka.
Salah satu unggahan dimulai dengan pertanyaan: "Apakah ada pembantu yang makan banyak?"
Majikan lain dalam grup merasa terganggu karena pembantu mereka menggunakan bumbu dan rempah-rempah mereka untuk memasak makanan mereka sendiri.
Salah satunya menulis: “Saya cukup yakin dia juga menggunakan bumbu saya, selain gas dari kompor.”
Olahraga | 15 jam yang lalu
TangselCity | 1 hari yang lalu
Nasional | 2 hari yang lalu
Pos Tangerang | 2 hari yang lalu
TangselCity | 12 jam yang lalu
Olahraga | 1 hari yang lalu
Nasional | 1 hari yang lalu
Nasional | 2 hari yang lalu
TangselCity | 10 jam yang lalu
Pos Tangerang | 2 hari yang lalu