TangselCity

Pos Tangerang

Pos Banten

Politik

Olahraga

Nasional

Pendidikan

Ekonomi Bisnis

Galeri

Internasional

Selebritis

Lifestyle

Opini

Hukum

Advertorial

Kesehatan

Kriminal

Indeks

Dewan Pers

Polisi Ungkap Kasus Penembakan di Tol Tangerang-Merak, Berawal Sewa Mobil dengan KTP Palsu

Reporter: Dzikri
Editor: AY
Senin, 06 Januari 2025 | 12:39 WIB
Konferensi pers kasus penembakan di km 45 tol Tangerang di Markas Koarmada. Foto : Ist
Konferensi pers kasus penembakan di km 45 tol Tangerang di Markas Koarmada. Foto : Ist

JAKARTA - Pihak kepolisian mengungkapkan kasus penembakan yang terjadi di rest area Km 45 Tol Tangerang-Merak pada saat konferensi pers di Markas Koarmada, Jakarta Pusat, Senin (6/1/2025).

 

Pada kesempatan tersebut, Kapolda Banten, Irjen Suyudi Ario Seto mengatakan kasus penembakan bos rental mobil tersebut berawal dari adanya penggelapan mobil yang dilakukan oleh tersangka Ajat Supriatna.

 

“Kejadian yang berakibat penembakan itu bermula dari kasus penggelapan terhadap sebuah kendaraan yang ditangani Polda Banten,” kata Irjen Suyudi.

 

Awalnya, pihak kepolisian menerima laporan terkait dugaan penggelapan mobil Honda Brio yang terjadi di tempat rental milik korban bernama CV Makmur Raya. Tersangka Ajat Supriatna diduga menggunakan KTP hingga kartu keluarga palsu agar bisa menyewa mobil dari usaha milik korban.

 

Mobil yang disewa oleh tersangka Ajat tersebut kemudian diserahkan kepada IH yang kini masuk ke dalam daftar pencarian orang (DPO). Dokumen-dokumen palsu yang dibawa Ajat juga ternyata disiapkan oleh IH.

"Yang disewa oleh seorang warga Pandeglang bernama AS yang selanjutnya AS ini menyerahkan, setelah dia menyewakan diserahkan kepada IH, yang saat ini masih DPO. Kemudian saudara IH ini bukan hanya dititipkan kendaraan oleh AS saja tapi juga dia menyiapkan KTP palsu dan KK palsu atas nama AS," jelasnya.

 

Kemudian, mobil tersebut dijual kepada orang lain berinisial RH dengan harga Rp23 juta, dan dijual kembali kepada oknum prajurit TNI AL berinisial SY dengan harga yang lebih tinggi.

 

“Kemudian dari saudara RH, baru diserahkan atau dijual kepada AA oknum TNI AL melalui saudara SY, harganya sudah naik, dinaikin jadi Rp40 juta,” lanjut Suyudi.

Sejauh ini, ada tiga oknum TNI AL yang diduga terlibat dalam peristiwa penggelapan mobil yang berujung pada penembakan maut tersebut. Ketiga oknum tersebut berinisial AA, RH, dan BA.

 

Terkait hal tersebut, Pangkoarmada RI, Laksamana Madya TNI Denih Hendrata, menegaskan bahwa pihaknya akan menindak tegas para oknum yang terlibat dengan transparan. TNI AL juga terus berkoordinasi dengan polisi dalam melakukan penyelidikan.

 

“TNI AL tidak tinggal diam menghadapi permasalahan ini, kami telah berupaya mengambil langkah cepat dan transparan untuk mencari bukti-bukti guna mengungkap kejadian sebenarnya melalui proses penyelidikan bersama antara Puspomal dan Polda Banten,” ucap Denih.

Komentar:
GROUP RAKYAT MERDEKA
RM ID
Banpos
Satelit