Komunitas Angklung Giri Svara Berulang Tahun, Ketum KSBN Ajak Warga Tangsel Lestarikan Budaya

SERPONG - Komunitas Angklung Giri Svara merayakan Hari Ulang Tahun (HUT) yang ke-3 dengan berlatih bersiap untuk tampil di Vatikan sebagai upaya untuk melestarikan budaya di Balai Warga Giri Loka 3, Serpong, Kota Tangerang Selatan, Senin (13/1/2025).

 

Sovita Diana, Ketua Komunitas Angklung Giri Svara, mengatakan pihaknya mendapatkan undangan sebagai kandidat dari Kedutaan Besar Republik Indonesia (KBRI) dan Komite Seni Budaya Nusantara (KSBN) untuk tampil membawakan budaya Indonesia di Vatikan, Eropa.

 

“Kita insya Allah menjadi kandidat, akan diundang oleh KBRI, diundang ke sana untuk lawatan ke sana untuk bisa bermain angklung, jadi nanti mungkin dari Giri Suara akan diambil dari KSBN itu kurang lebih 6 orang,” kata Sovita.

 

Komunitas Angklung Giri Svara yang terbentuk sejak tahun 2022 ini pun memiliki misi untuk melestarikan budaya dan alat musik tradisional Indonesia, di samping mereka berlatih secara rutin setiap hari Senin untuk mendapatkan manfaat kesehatan.

 

Alat musik tradisional angklung sendiri sudah diakui oleh UNESCO. Bahkan, Hari Angklung Sedunia juga sudah diperingati setiap bulan November.

 

“Kita kan punya misi ya, jadi kita mau melestarikan alat musik tradisional seperti angklung ini, angklung ini juga membuat ibu-ibu merasa happy bisa berkumpul dengan komunitas kita ini,” jelasnya.

 

Meski begitu, perjuangan Komunitas Angklung Giri Svara dalam melestarikan budaya hingga alat musik tradisional Indonesia tidaklah mudah. Mereka bahkan masih harus merogoh kocek dari dompet sendiri untuk mengharumkan nama Indonesia, bahkan Kota Tangerang Selatan, di kancah internasional.

 

“Kita rencananya di sana akan di-support akomodasi transportasi, cuma memang untuk tiket pesawat dan kebutuhan kita di sana itu mungkin ada jalan-jalan ke tempat lain ya itu kita juga perlu dana, perlu sponsor, jadi kalau ada sponsor yang mau ikut melestarikan budaya ya monggo,” ucapnya.

 

Novita pun berharap Komunitas Angklung Giri Svara yang mayoritas beranggotakan ibu-ibu warga Giri Loka ini semakin dikenal oleh masyarakat bahkan hingga luar negeri.

 

“Giri Suara bisa dikenal di mancanegara ya, go international, kita sudah dikenal di sana, dan kemudian kita sudah banyak performance di berbagai tempat,” lanjut Novita.

Ia juga berharap masyarakat di Kota Tangsel khususnya remaja juga semangat melestarikan budaya agar tidak dicuri oleh bangsa lain dan punah.

 

“Siapa lagi kalau bukan kita yang melestarikan alat musik tradisional seperti angklung ini, jadi walaupun kita sudah banyak usia lanjut di sini tapi mereka semangatnya tinggi, jangan sampai anak-anak muda ini kalah sama ibu-ibu yang sudah sepuh,” tutupnya.

 

Ketua Umum KSBN, Mayor Jenderal TNI (Purn) Hendardji Soepandji, yang hadir dalam acara ulang tahun komunitas pada hari ini, turut mengapresiasi para ibu-ibu yang masih semangat berlatih bermain angklung dan melestarikan alat musik tradisional.

 

“Ini nilai-nilai tradisi yang harus dihidupkan, angklung itu kan salah satu alat musik tradisi, karena kalau tidak dihidupkan nilai tradisi bisa tergerus oleh nilai-nilai dari luar, oleh karena itu banyaknya nilai-nilai tradisi yang tumbuh dari Sabang sampai Merauke termasuk di Tangsel ini, saya sangat mengapresiasi yang luar biasa,” kata Hendardji.

 

Hendardji juga mengajak kepada seluruh masyarakat Kota Tangsel untuk menjadikan Komunitas Angklung Giri Svara ini sebagai contoh perjuangan. Apalagi, Kota Tangsel yang wilayahnya strategis ini memiliki kebudayaan yang beragam.

 

“Orang Tangsel kan majemuk, nilai kemajemukan itulah yang harus diangkat, dan untuk seni budaya termasuk musik, ini sangat memungkinkan karena memang Tangsel itu multietnis, saya harap ini menjadi pendorong,” tutupnya.