TangselCity

Pos Tangerang

Pos Banten

Politik

Olahraga

Nasional

Pendidikan

Ekonomi Bisnis

Galeri

Internasional

Selebritis

Lifestyle

Opini

Hukum

Advertorial

Kesehatan

Kriminal

Indeks

Dewan Pers

Penjelasan dr Boyke soal Fantasi Seks yang Jadi Pasutri Pesta Swinger di Jakarta hingga Bali

Reporter: Dzikri
Editor: AY
Senin, 13 Januari 2025 | 17:34 WIB
dr. Boyke Dian Nugraha. Foto : Ist
dr. Boyke Dian Nugraha. Foto : Ist

JAKARTA - dr. Boyke Dian Nugaraha, SpOG turut menyoroti kasus pasangan suami istri (pasutri) berinisial IG (39) dan KS (39) yang membuka pesta swinger atau pertukaran pasangan di DKI Jakarta hingga Bali. Hal tersebut dinilai oleh dr. Boyke sebagai penyimpangan seksual. 

 

Pakar seks tersebut menjelaskan bahwa penyimpangan seksual ini membuat pasutri yang melakukannya merasa senang dan mendapatkan kepuasan jika melihat pasangan mereka berhubungan seks dengan orang lain. 

 

"Swinger itu adalah pesta sebuah penyimpangan seksual, di mana seseorang mendapatkan kenikmatan seks dengan melakukan seks beramai-ramai. Ada lima atau enam orang, itu bertukar-tukar pasangan," jelas dr.Boyke, Senin (13/1/2025).

 

Apalagi, pasutri tersebut diketahui memiliki sebuah website komunitas seks swinger yang beranggotakan hingga belasan ribu orang. 

 

"Kadang pria itu senang melihat istrinya berhubungan seks dengan orang lain, dia merasakan sensasi yang berbeda. Dia melihat orang lain menikmati istrinya, itu juga penyimpangan seksual (senang melihat) orang yang kita suka berhubungan seks dengan orang lain," lanjutnya. 

 

Meski begitu, dr.Boyke menjelaskan bahwa memiliki fantasi seks adalah hal yang wajar, bahkan tak sedikit yang mengalaminya, asalkan fantasi seks yang berujung kepada penyimpangan seksual itu tidak dilakukan di dunia nyata sehingga bertentangan dengan nilai-nilai sosial. 

 

Ada beberapa hal yang menjadi faktor atau penyebab dari seseorang melakukan fantasi seks, salah satunya adalah kurangnya perhatian yang didapatkan. 

 

"Kalau fantasi seks itu tidak dilakukan. Seseorang boleh-boleh saja berfantasi, tapi fantasi itu tidak dilakukan, berfantasi diperkosa beramai-ramai, boleh saja dan biasanya itu dialami orang-orang yang kurang diperhatikan. Tapi merawatnya, hati nuraninya, masih mengatakan (fantasi) itu tidak mungkin (dilakukan)," jelasnya. 

 

Fantasi seksual yang dilakukan di dunia nyata tak hanya melanggar nilai sosial, tetapi juga dapat memberikan dampak negatif pada kesehatan. 

 

"Belum lagi bahayanya mulai dari penularan HIV, gonore, herpes, klamidia," tutupnya. 

 

Maka dari itu dr. Boyke menyarankan agar orang yang memiliki hasrat penyimpangan seksual untuk segera berkonsultasi dengan profesional.

Komentar:
GROUP RAKYAT MERDEKA
RM ID
Banpos
Satelit