Pemerintah Diminta Terus Berantas Judol
JAKARTA - Kinerja 100 hari Pemerintahan Prabowo Subianto-Gibran Rakabuming Raka dinilai baik. Kinerja baik yang dijalankan Pemerintah harus terus ditingkatkan. Salah satunya memberantas judi online (judol).
Anggota Komisi III DPR Abdullah menyatakan, tingginya indeks kepuasan masyarakat atas kinerja 100 hari Pemerintahan Prabowo-Gibran, merupakan awal yang bagus. Di ranah tindak pidana, Prabowo memiliki perhatian tinggi dalam penegakan hukum.
Sebab itu, anggota Fraksi PKB ini meminta Pemerintah terus meningkatkan kinerja, terutama dalam memberantas judol di Tanah Air.
Ke depan, Pemerintah harus semakin gencar (memberantas judol). Karena nanyak masyarakat yang menjadi korban,” ujar Gus Abduh- sapaan Abdullah dalam keterangannya dikutip, Selasa (21/1/2025).
Lebih lanjut, dia menegaskan, dampak negatif judol sangat besar dalam kehidupan masyarakat. Bahkan, banyak kasus filisida atau pembunuhan anak oleh orang tuanya, akibat permainan merugikan tersebut.
“Ada seorang ayah yang tega membunuh anak dan istrinya, kemudian dia bunuh diri karena terjerat judol dan pinjaman online (pinjol). Ada juga istri yang membakar suaminya, karena sang suami ketagihan judol,” sesalnya.
Gus Abduh mengingatkan, bila praktik penipuan judol tidak berantas serius, hal tersebut akan merambat kepada kehancuran generasi penerus bangsa. Pasalnya, data Pusat Pelaporan dan Analisis Transaksi Keuangan (PPATK) menyatakan, 25 persen pelaku judol berusia di bawah 30 tahun.
Selain itu, sambung dia, transaksi keuangan terkait judol juga sangat besar dan terus mengalami kenaikan.
Menurutnya, kondisi itu bisa memperburuk perekonomian nasional, karena banyaknya uang yang mengalir ke luar negeri.
Semua pihak harus dilibatkan untuk memberantas judol,” tegasnya.
Gus Abduh juga berharap. Pemerintahan Prabowo-Gibran terus mendorong profesionalitas instansi kepolisian.
Dia menilai, kepolisian harus didorong untuk semakin responsif menerima laporan warga terkait tindak kejahatan.
Jangan sampai, laporan pelanggaran hukum atau tindak kejahatan lain, baru ditangani saat sudah viral. Itu tidak boleh terjadi lagi. Penegak hukum harus terus berbenah,” katanya.
Terpisah, anggota Komisi I DPR dari Fraksi PKS Ahmad Heryawan juga mendorong pemberantasan judol dilakukan lebih serius.
“Kita meminta seluruh aparat di bawah Presiden ikut menyelesaikan (judol). Baik itu, BSSN, Komdigi, perbankan, termasuk penegak hukum, polisi dan kejaksaan,” ucap Aher- sapaan Ahmad Heryawan.
Meski begitu, dia mengapresiasi kinerja Kementerian Komunikasi dan Digital (Komdigi) yang telah berhasil men-take down puluhan ribu konten, web, hingga akun yang terafiliasi judol.
“Sejauh ini, Komdigi ini telah melakukan take down lebih dari 221 ribu akun. Ini capaian yang berbeda dibanding sebelumnya,” tegasnya.
Sebelumnya, Kementerian Komdigi akan terus melakukan identifikasi, verifikasi dan validasi terhadap seluruh konten internet yang beredar di ruang siber Indonesia, baik konten hoaks, terorisme dan radikalisme, pornografi, perjudian, maupun konten negatif lain.
Kementerian Komdigi juga mengimbau warganet yang menemukan atau menerima informasi elektronik yang patut diduga dan diragukan kebenarannya, atau konten terkait judi daring, segera laporkan melalui kanal pengaduan konten melalui email: [email protected] atau akun X @aduankonten atau melalui aplikasi pesan instan WhatsApp di nomor 081-1922-4545,” tulis Kementerian Komdigi dalam keterangan resminya.
Di media sosial X, netizen juga ramai membicarakan 100 hari kinerja Pemerintahan Prabowo-Gibran. Mereka berharap, kinerja Pemerintah terus membaik, salah satunya memberantas judol.
“Semoga kinerja yang sudah baik, bisa semakin baik dengan memberangus judol. Tolong, Komdigi pantau juga akun-akun di Instagram, soalnya tidak sedikit yang mempromosikan judol,” cuit akun @iniihtuii.
Benar tuh. Berantas judol Itu penipuan semakin membuat miskin rakyat, duitnya kabur semua ke bandar,” timpal akun @kuyingoyen274352.
Senada, akun @endlesrun meminta Presiden Prabowo untuk terus menginstruksikan kepada para pembantunya, agar bekerja lebih keras dalam memberantas judol.
“Pak Prabowo, judol harus dilenyapkan dari layanan internet Indonesia. Para pembantu bapak harus diberi target agar lebih giat bekerja, demi kepentingan rakyat,” cetusnya.
Nasional | 21 jam yang lalu
Olahraga | 1 hari yang lalu
TangselCity | 1 hari yang lalu
Pos Banten | 1 hari yang lalu
Olahraga | 1 hari yang lalu
Pos Banten | 2 hari yang lalu
Pos Banten | 5 jam yang lalu
TangselCity | 2 hari yang lalu
TangselCity | 1 hari yang lalu
Olahraga | 2 hari yang lalu