TangselCity

Pos Tangerang

Pos Banten

Politik

Olahraga

Nasional

Pendidikan

Ekonomi Bisnis

Galeri

Internasional

Selebritis

Lifestyle

Opini

Hukum

Advertorial

Kesehatan

Kriminal

Indeks

Dewan Pers

Hemat APBN, Prabowo Pangkas Anggaran

Reporter & Editor : AY
Kamis, 23 Januari 2025 | 21:18 WIB
Presiden Prabowo bersama Menkeu Sri Mulyani. Foto : Ist
Presiden Prabowo bersama Menkeu Sri Mulyani. Foto : Ist

JAKARTA  - Presiden Prabowo Subianto mengeluarkan Instruksi Presiden (Inpres) Nomor 1/2025 tentang Efisiensi Belanja dalam Pelaksanaan APBN dan APBD 2025. Dalam diktum Inpres tersebut, Presiden memangkas anggaran untuk Kementerian/Lembaga (K/L) dan dana transfer ke Pemerintah Daerah (Pemda).

 

Terdapat dua sumber utama pemangkasan yang diatur Inpres ini, dengan jumlah keseluruhannya Rp 306,69 triliun. Pertama, memangkas anggaran belanja K/L senilai Rp 256,1 triliun. Kedua, memotong alokasi dana transfer ke daerah (TKD) sebesar Rp 50,59 triliun. 

 

Dalam Inpres ini, Prabowo memberi tugas khusus kepada Menteri Keuangan Sri Mulyani untuk menetapkan besaran efisiensi anggaran belanja masing-masing K/L. K/L wajib memodamani besaran belanja yang telah ditetapkan Sri Mulyani.

 

Dalam diktum kelima nomor 1 huruf c, Prabowo memerintahkan Sri Mulyani melakukan revisi anggaran K/L dengan memblokir anggaran dan dicantumkan pada catatan halaman IV A Daftar Isian Pelaksanaan Anggaran (DIPA). 

 

"Menteri Keuangan untuk mengambil langkah-langkah yang diperlukan untuk pelaksanaan Intruksi Presiden ini," demikian bunyi diktum kelima nomor 1 huruf d tersebut.

 

Untuk belanja yang perlu dihemat K/L, dalam diktum ketiga nomor dua tercatat seperti belanja operasional perkantoran, belanja pemeliharaan, perjalanan dinas, bantuan pemerintah, pembangunan infrastruktur, serta pengadaan peralatan dan mesin. "Tidak termasuk belanja pegawai dan belanja bantuan sosial (bansos)," demikian bunyi diktum ketiga nomor tiga.

 

Masih dalam diktum ketiga, Prabowo menginstruksikan agar hasil identifikasi rencana penghematan untuk dilaporkan kepada DPR sebagai mitra kerja K/L. Setelah mendapat persetujuan DPR, Prabowo memerintahkan anak buahnya segera melapor kepada Menteri Keuangan Sri Mulyani. Bendahara Negara itu kemudian bakal memblokir pos anggaran yang dihemat K/L. 

 

"Laporan (ke Menkeu) paling lambat 14 Februari 2025," bunyi diktum ketiga poin ketiga nomor enam. 

 

Selanjutnya, dalam diktum keempat, Prabowo memerintahkan kepala daerah membatasi kegiatan yang bersifat seremonial, kajian, studi banding, pencetakan, publikasi, dan seminar/focus group discussion. Dalam poin keempat di diktum yang sama, Prabowo menyerukan kepala daerah mengurangi belanja yang bersifat pendukung dan tidak memiliki output yang terukur. 

 

Secara spesifik, Prabowo juga meminta belanja perjalanan dinas kepala daerah dipotong hingga 50 persen. Termasuk juga melakukan penyesuaian belanja APBD Tahun Anggaran 2025 yang bersumber dari Transfer ke Daerah. 

 

"Memfokuskan alokasi anggaran belanja pada target kinerja pelayanan publik serta tidak berdasarkan pemerataan antar perangkat daerah atau berdasarkan alokasi anggaran belanja pada tahun anggaran sebelumnya," bunyi poin kelima diktum keempat itu.

Komentar:
Eka
ePaper Edisi 24 Januari 2025
Berita Populer
02
Aktivis Desak Pembangunan Gudang Semen Ditutup

Pos Banten | 19 jam yang lalu

05
Pilkades Di 108 Desa Tunggu Keputusan Kemendagri

Pos Banten | 1 hari yang lalu

06
Miris, Traffic Light Dibiarkan Mati Total

Pos Banten | 2 hari yang lalu

07
Marcus Rashford Diminta Tetap Bertahan Di MU

Olahraga | 2 hari yang lalu

09
Ibrahima Konate Berjuang Melawan Sakit

Olahraga | 1 hari yang lalu

GROUP RAKYAT MERDEKA
RM ID
Banpos
Satelit