TangselCity

Pos Tangerang

Pos Banten

Politik

Olahraga

Nasional

Pendidikan

Ekonomi Bisnis

Galeri

Internasional

Selebritis

Lifestyle

Opini

Hukum

Advertorial

Kesehatan

Kriminal

Indeks

Dewan Pers

Di Tahun Ular Kayu

Ekonomi Penuh Tantangan Politik Sangat Terkendali

Reporter: AY
Editor: AY selected
Kamis, 30 Januari 2025 | 10:06 WIB
Bursa Efek Indonesia. Foto : Ist
Bursa Efek Indonesia. Foto : Ist

JAKARTA - Tahun 2025 menjadi tahun Ular Kayu menurut kalender Tionghoa. Tahun ini dimulai pada 29 Januari 2025 hingga 16 Februari 2026. Di tahun ini, kondisi ekonomi diprediksi penuh tantangan. Sedangkan situasi politik sangat terkendali.

 

Pemerhati sosial, politik dan budaya kemasyarakatan Tionghoa Rudy Wu menilai, tahun Ular Kayu memiliki karakteristik tersendiri. Unsur kayu mencerminkan pertumbuhan, kreativitas, dan harmoni.

 

Aktivitas perekonomian, kata Rudy, akan menunjukkan pertumbuhan stabil dengan penuh tantangan. Karena tahun Ular Kayu mendorong kreativitas dan inovasi, yang bisa memicu banyaknya sektor baru akan berkembang, seperti teknologi hijau, energi terbarukan, dan ekonomi digital.

 

Pengelolaan resiko mutlak diperhatikan, sebagaimana sifat Ular yang penuh perhitungan mendorong pengambil keputusan untuk fokus pada stabilitas ekonomi,” ujarnya.

 

Sementara perpolitikan nasional, kata dia, para pemimpin dituntut untuk lebih strategis dalam berurusan dengan isu global dan menjaga keseimbangan dalam hubungan internasional. Indonesia diperkirakan meningkatkan perannya di ASEAN dan G20.

 

Pemerintahan baru harus melakukan gerakan bersih-bersih secara tegas dan berkesinambungan. Tujuannya tak lain untuk mencapai cita-cita Indonensia Emas 2045 yakni masyarakat sejahtera adil dan makmur benar-benar terealisasikan.

 

Ketua Yayasan Kelenteng Kun An Tong Toto Heryanto atau Poey Lok Tek mengatakan, tahun Ular Kayu cenderung lebih bagus dari Naga Kayu di tahun 2024 dalam sektor ekonomi. Kata dia, tahun ini cenderung lebih baik untuk berusaha atau berbisnis.

 

“Usaha yang stabil sepertinya Sembako, tapi usaha bisnis sekunder seperti pakaian sepertinya kurang bagus,” ungkap Poey Lok Tek.

 

Kalau di politik, Poey Lok Tek menilai akan lebih sensitif. Terpenting, pemimpin tertinggi harus tegas, dan berwibawa serta bijak dalam mengayomi masyarakat.

 

Bagaimana kondisi ekonomi dan politik menurut akademisi di tahun 2025 ini? Ekonom yang juga Rektor Universitas Paramadina Prof. Didik J Rachbini menyoroti berbagai tantangan ekonomi yang dihadapi pemerintahan Prabowo. Terutama dalam mengejar target pertumbuhan 8 persen.

 

Menurut Didik, sebagian besar poin dalam Astacita yang menjadi visi pemerintahan Prabowo banyak terkait dengan isu ekonomi. Namun, kondisi ekonomi Indonesia saat ini dinilai masih stagnan, terutama dalam sektor ekspor dan industri.

 

Didik mengungkapkan, ekonomi Vietnam berhasil tumbuh 7-8 persen per tahun dengan ekspor mencapai 405 miliar dolar AS. Kondisi jauh melampaui Indonesia yang dalam 20 tahun terakhir hanya meningkat dari 200 miliar menjadi sekitar 250 miliar dolar AS.

 

Sektor industri yang menjadi kunci utama pertumbuhan ekonomi, kata dia, justru tidak naik signifikan dalam 10 tahun terakhir. Pertumbuhan industri Indonesia hanya berkisar 3-4 persen. Jauh di bawah Vietnam yang mampu tumbuh 9-10 persen.

 

“Padahal, di era 1985, Indonesia pernah mengalami pertumbuhan ekonomi 7 persen, dengan sektor industri tumbuh 9-10 persen dan ekspor melonjak 20 persen,” kata Didik dalam diskusi di Universitas Paramadina, Jakarta, Rabu (29/1/2025).

 

Didik menilai, untuk kembali mendorong kinerja industri, pemerintah harus berani mengambil langkah-langkah strategis seperti yang dilakukan di masa Orde Baru.

 

Didik mengatakan, salah satu persoalan krusial adalah melemahnya investasi asing di Indonesia. Padahal investasi asing adalah sektor yang bisa mendongkrak pertumbuhan ekonomi.

 

“Tanpa investasi asing, ekonomi tidak mungkin tumbuh. Untuk mencapai pertumbuhan 6-7 persen. Diperlukan investasi 3-4 kali lipat dari 1.400 triliun rupiah yang ada saat ini,” jelasnya.

 

Meski menghadapi tantangan, Didik tetap mengapresiasi semangat pemerintahan Prabowo dalam mengejar target pertumbuhan ekonomi 8 persen. Namun, ia juga mengingatkan realitas di lapangan menunjukkan pertumbuhan ekonomi Indonesia pada 2025 kemungkinan besar akan berada di angka 5 persen, sesuai prediksi Bank Dunia.

 

Optimisme tetap harus ada, tetapi kita juga harus realistis dengan melihat data dan pengalaman negara-negara lain,” ujarnya.

 

Pengamat Politik dari Universitas Airlangga Prof Kacung Marijan menuturkan dalam tradisi Tionghoa, Tahun Ular Kayu punya makna kecerdasan dan kreativitas.

 

“Suatu tahun dinamis yang membutuhkan olah pikir dan kreativitas di dalam mengarungi kehidupan,” ucap Kacung saat dihubungi  Redaksi, Rabu (29/1/2025).

 

Menurut Kacung, tantangan Indonesia relatif besar, khususnya terkait ketidakpastian ekonomi. Namun, Kacung menilai ketika kreativitas dan kecerdasan dipakai, tantangan-tantangan yang ada dapat diatasi.

 

“Tapi ular juga memiliki sifat yang lain, yakni bisa mematuk dan mengeluarkan racun. Indonesia dituntut untuk menjaga harmoni agar jangan sampai antar kekuatan saling mematuk,” imbuh Kacung.

 

“Situasi politik kita akan terkendali kalau tidak saling mematuk dan tidak saling menjatuhkan,” sambung dia.

Komentar:
GROUP RAKYAT MERDEKA
RM ID
Banpos
Satelit