IMF Rilis 10 Negara Dengan Ekonomi Terbesar, Indonesia Diurutan 8
AS - Dana Moneter Internasional (IMF) merilis 10 negara dengan ekonomi terbesar di dunia berdasarkan Produk Domestik Bruto (PDB) yang disesuaikan dengan Paritas Daya Beli (Purchasing Power Parity/PPP) untuk 2024. China berada di peringkat pertama, disusul Amerika Serikat di posisi kedua. Sementara itu, Indonesia mencatat prestasi membanggakan dengan menempati peringkat kedelapan, mengungguli negara maju seperti Prancis, Inggris, dan Italia.
Daftar ekonomi terbesar di dunia itu tercatat dalam Database World Economic Outlook (WEO) yang dirilis IMF pada Selasa (28/1/2025). Daftar ini disusun berdasarkan PDB menurut Paritas Daya Beli (PPP) yang memperhitungkan perbedaan harga antarnegara. Metode ini dianggap memberikan ukuran yang lebih akurat mengenai ukuran ekonomi dan standar hidup, karena mempertimbangkan biaya relatif barang dan jasa lokal serta tingkat inflasi.
Dari daftar tersebut, China menduduki posisi pertama dengan total PDB sebesar 37,1 triliun dolar AS. Negeri Tirai Bambu itu menguasai 26 persen dari total PDB negara G20. Amerika Serikat berada di urutan kedua dengan PDB 29,2 triliun dolar AS atau 20 persen dari total PDB negara G20. Di tempat ketiga adalah India dengan PDB 16 triliun dolar AS, setara dengan 11 persen dari total PDB negara G20. Ketiga negara ini menjadi motor penggerak utama ekonomi global, masing-masing mewakili kekuatan dari kelompok BRICS dan G7.
Di urutan keempat, Rusia mencatatkan PDB sebesar 6,9 triliun dolar AS, diikuti oleh Jepang 6,6 triliun dolar AS dan Jerman 6 triliun dolar AS. Brazil berada di posisi ketujuh dengan PDB 4,7 triliun dolar AS. Terpaut tipis, Indonesia berada di posisi kedelapan dengan PDB sebesar 4,66 triliun dolar AS atau sekitar 3 persen dari total PDB G20.
Indonesia berada di atas negara-negara maju seperti Prancis, Inggris, dan Italia dengan nilai PDB masing-masing 4,4 triliun dolar AS, 4,3 triliun dolar AS, dan 3,6 triliun dolar AS.
Laporan tersebut juga menyoroti perbedaan kekuatan ekonomi di antara anggota G20. Kelompok G7, yang terdiri dari negara-negara maju seperti Amerika Serikat, Jepang, dan Jerman, masih menjadi kekuatan ekonomi utama. Namun, pertumbuhan ekonomi di negara-negara BRICS dan lainnya, termasuk Indonesia, menunjukkan potensi besar dalam beberapa dekade mendatang.
Dalam laporan The IMF’s 2024 Article IV, lembaga keuangan yang berbasis di New York ini mengungkapkan meskipun dihadapkan pada berbagai tantangan global, termasuk pandemi, ketegangan geopolitik, dan fluktuasi pasar komoditas, ekonomi Indonesia tetap menunjukkan ketahanan yang mengesankan. IMF memproyeksikan pertumbuhan ekonomi Indonesia pada 2025 sebesar 5,1 persen.
Wakil Ketua Komisi XI DPR Hanif Dhakiri mengapresiasi kinerja pemerintah atas laporan IMF tersebut. Namun, Hanif menilai posisi tersebut belum menjadi gambaran utuh tingkat kesejahteraan masyarakat di akar rumput. “Tentu peringkat IMF kita apresiasi karena menjadi indikator potensi besar perekonomian Indonesia,” ujar Hanif, dalam keterangan tertulis, Rabu (29/1/2025).
Hanif mengatakan, pertumbuhan ekonomi Indonesia dalam beberapa tahun terakhir relatif stabil. Kondisi ini berpengaruh pada besaran PDB dan paritas daya beli.
Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati mengungkapkan, untuk mencapai target pertumbuhan ekonomi sebesar 8 persen, diperlukan kebijakan struktural dan transformasi ekonomi yang mendalam. “Seperti investasi di bidang sumber daya manusia, termasuk pendidikan, kesehatan, dan penyediaan makanan bergizi secara gratis," tutur Sri Mulyani dalam acara BRI Microfinance Outlook 2025, Kamis (30/1/2025).
Nasional | 1 hari yang lalu
Olahraga | 1 hari yang lalu
Olahraga | 1 hari yang lalu
TangselCity | 1 hari yang lalu
TangselCity | 1 hari yang lalu
Pos Tangerang | 2 hari yang lalu
Nasional | 1 hari yang lalu
Pos Tangerang | 2 hari yang lalu
TangselCity | 2 hari yang lalu
TangselCity | 1 hari yang lalu