TangselCity

Pos Tangerang

Pos Banten

Politik

Olahraga

Nasional

Pendidikan

Ekonomi Bisnis

Galeri

Internasional

Selebritis

Lifestyle

Opini

Hukum

Advertorial

Kesehatan

Kriminal

Indeks

Dewan Pers

Para Pedagang di Kota Tangerang Mulai Beralih Beli Gas 12 Kg untuk Jualan

Gas 3 Kg Langkah

Reporter & Editor : Redaksi
Senin, 03 Februari 2025 | 08:00 WIB
Salah seorang pedagang di Kecamatan Cibodas harus beralih menggunakan gas 12 kg lantaran kesulitan mendapatkan gas melon.
Salah seorang pedagang di Kecamatan Cibodas harus beralih menggunakan gas 12 kg lantaran kesulitan mendapatkan gas melon.

TANGERANG - Sejumlah pedagang hingga masyarakat mengeluh buntut kelangkaan gas elpiji tiga kg di sejumlah daerah, tak terkecuali di Kota Tangerang. Apalagi pemerintah telah mengambil kebijakan bahwa pembelian gas tiga kg hanya berada di pangkalan gas resmi dan warga hanya diperbolehkan membeli satu tabung gas.

 

Hal itu dikeluhkan oleh salah satu pedagang bakso di Cibodasari, Cibodas, Kota Tangerang, bernama Royadi. Kata dia, sejak langkanya gas tiga kg di pedagang eceran, dirinya terpaksa harus membeli gas 12 kg dengan harga Rp 230 ribu di warung. 

 

“Saya cari di pedagang eceran yang tiga kg sudah banyak yang nggak ada. Jadi saya terpaksa beli yang 12 kg buat berdagang,” katanya, Minggu (2/2).

 

Nah, gas 12 kg juga sekarang naik. Sebelumnya Rp 200 ribu, sekarang jadi Rp 230 ribu. Ia sempat mencari di pangkalan resmi, namun habis lantaran diburu warga sejak Sabtu (1/2).

 

“Di pangkalan resmi saya cari tidak ada, karena diserbu masyarakat. Soalnya kan di pedagang eceran habis,” ucapnya. 

 

Kelangkaan gas elpiji tiga kg membuat dirinya mengeluh lantaran gas 12 kg yang dibelinya kini jauh lebih mahal dibandingkan gas tiga kg. Lalu kesulitan membawa tabung gas yang lebih besar.

 

Meski begitu, Royadi tidak menaikan harga dagangannya dan tetap dengan harga normal. Pasalnya, khawatir jika dinaikkan, dagangannya menjadi sepi pembeli. “Saya berharap agar pemerintah bisa menyediakan lebih banyak lagi gas yang tiga kg dan pedagang eceran boleh berjualan gas tiga kg. Kami para pedagang dan warga kini kesulitan mencari gas melon,” ujarnya.

 

Senada dengannya, salah satu warga Yeti mengaku kesulitan mencari gas tiga kg. Gas yang dipakai sehari-hari sudah tidak lagi tersedia di pedagang eceran. “Saya cari ke warung-warung sudah pada kosong,” bebernya.

 

Sehingga, lanjutnya, harus membeli di pangkalan resmi yang jauh dari tempat kediamannya dan jumlah pembeliannya pun dibatasi masing-masing warga hanya mendapatkan satu tabung gas. “Satu orang satu tabung gas dan menunjukkan Kartu Tanda Penduduk (KTP),” tuturnya.

 

Atas kelangkaan tersebut, Yeti resah lantaran tak tahu harus mencari ke mana lagi apabila tabung gas tiga kg terakhir yang dibeli telah habis. 

 

“Bingung mau beli di mana lagi, mau beli yang 12 kg kan mahal,” terangnya.

 

Sementara pedagang gas di pangkalan resmi, Keng Ok menyatakan, gas tiga kg yang ditempatnya seharga Rp 19 ribu telah habis diburu warga sejak Minggu (2/2) pagi. Pengiriman gas tiga kg kini dibatasi hanya 100 tabung. 

 

“Pengirimannya terakhir hari Jumat kemarin, hari ini (kemarin,red) belum ada pengiriman lagi. Nanti biasanya diinfokan dari sananya kalo ada pengiriman,” pungkasnya.

 

Komentar:
Berita Terkini
GROUP RAKYAT MERDEKA
RM ID
Banpos
Satelit