Sampah & Air Bersih Jadi PR Benyamin Di Periode Kedua

SERPONG-Benyamin sebagai Wali Kota Tangsel terpilih telah menyiapkan Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD) untuk periode keduanya. Ada sejumlah persoalan yang fokus ditangani Benyamin bersama Pilar Saga Ichsan di periode kedua ini. 

 

“Tentunya beberapa hal besar yang tertuang dalam RPJMD, akan tertuang dalam hal yang kita susun,” ujar Benyamin, kemarin.

 Benyamin mengatakan, ada dua program penting yang akan menjadi bagian besar untuk segera diselesaikan dalam periode keduanya ini. Dua masalah itu adalah persoalan pengelolaan sampah dan juga penyediaan air bersih. 

 

“Ada dua yang masih pencapaiannya belum 100 persen, yang pertama pengelolaan sampah kedua pelayanan air bersih. Selebihnya sudah mencapai semuanya hampir 100 persen, 99 persen,” ungkapnya.

 

Benyamin menambahkan, kedua PR itu belum terselesaikan lantaran terganjal persoalan teknologi dan juga membutuhkan modal yang cukup besar. Sehingga, untuk menyelesaikan masalah itu Pemkot Tangsel harus mencari investor untuk mencukupi modal yang dibutuhkan. 

 

Untuk pelayanan sampah, Benyamin mengaku tengah berproses dan meminta pertimbangan dari pihak-pihak terkait untuk menetapkan pemenang Pengolahan Sampah menjadi Energi Listrik (PSEL).

 

Sedangkan, penyediaan air bersih di Tangsel sudah mulai berjalan melalui BUMD Perseroda PITS. Upaya pemaksimalan penyediaan air bersih itu juga terus dilakukan dengan melakukan kajian-kajian agar dapat mengelola asupan air dari waduk Karian. 

 

 “Kalau air bersih, Alhamdulillah sudah mulai berjalan. Kita sudah punya BUMD-nya Perseroda PITS. Kemudian juga mereka sedang melakukan juga kajian-kajian dan investasi untuk pelayanan yang bisa dilakukan lain-lain. Karena kita akan mendapatkan 650 liter per detik dari Karian Serpong, itu yang sedang kita rintis,” ujarnya.

 

Selain infrastruktur, pengembangan kualitas sumber daya manusia (SDM) juga menjadi perhatian utama. "Itu menjadi fokus utama, karena visi yang kami tawarkan dan akan jadi Perda RPJMD itu ada Kualitas Unggul, membangun Tangsel yang unggul. Ini persoalan juga terkait dengan SDM. Di bidang birokrasi, maka keunggulan itu didapatkan melalui proses diklat dan pola rekrutmen yang sesuai dengan keahlian dan kebutuhan organisasi," pungkasnya.