Prabowo Segera Terbitkan Aturan Baru Perangi Judol Dan Pornografi Untuk Anak

JAKARTA - Presiden Prabowo Subianto dalam waktu dekat akan mengumumkan regulasi baru terkait perlindungan anak di ruang digital. Aturan ini disiapkan untuk melindungi generasi muda dari ancaman pornografi dan perjudian online yang semakin meresahkan.

 

Hal tersebut disampaikan Menteri Komunikasi dan Digital (Menkomdigi) Meutya Hafid usai menghadiri rapat terbatas dan makan siang bersama Presiden Prabowo di Istana Kepresidenan Jakarta, Senin (17/2).

 

“Mudah-mudahan dalam waktu dekat nanti beliau (Presiden) sendiri akan menyampaikan. Pada dasarnya, prinsipnya bahwa sesuai dengan masukan yang luar biasa dari publik, Pemerintah tengah menggodok peraturan terkait dengan perlindungan anak di ranah digital,” ujar Meutya.

 

Meutya menambahkan, regulasi ini disusun dengan mempertimbangkan berbagai masukan dari publik dan pemangku kepentingan. Fokusnya adalah mencegah anak-anak dari paparan konten negatif serta mengatasi dampak buruk dari perjudian daring yang belakangan makin marak.

 

“Berbagai masukan tentu kami tampung. Saat ini dalam penggodokan akhir. Nanti Pak Presiden yang akan menyampaikan kepada publik,” jelasnya.

 

Fenomena konten negatif di ruang digital menjadi perhatian serius pemerintah. Lonjakan kasus pornografi anak dan meningkatnya keterlibatan anak dalam aktivitas perjudian online memicu kekhawatiran di masyarakat.

 

Menurut Meutya, kementeriannya telah bekerja sama dengan penyelenggara sistem elektronik (PSE) untuk menutup akses ke konten-konten berbahaya tersebut. Namun, regulasi yang lebih komprehensif diperlukan untuk memberikan perlindungan maksimal bagi anak-anak di internet.

 

Selain membahas regulasi perlindungan anak, pertemuan hari ini juga menjadi momen spesial dengan dimulainya tradisi baru di bawah kepemimpinan Prabowo. Presiden menginisiasi makan siang bersama dengan para menteri dalam suasana santai namun tetap produktif.

 

“Kalau yang siang ini, ini pertama kalinya dan menurut Presiden akan dijadikan tradisi juga untuk makan siang bersama, jajaran menko dan menteri-menteri di bawah kemenko sekaligus juga rapat,” ungkap Meutya.

 

Tradisi ini diharapkan dapat memperkuat koordinasi antarmenteri serta membuka ruang komunikasi yang lebih cair dalam pengambilan keputusan penting.