Tempat Penitipan Motor Di Tangerang Padat Jelang Lebaran

TANGERANG - Tempat penitipan motor di Tangerang, yakni KS Motor saat ini tengah padat diisi oleh motor dari pengunjung yang memanfaatkan layanan penitipan motor menjelang Lebaran, Rabu (26/03/2025).

 

KS Motor yang berlokasi di Jalan Baharudin, Kecamatan Tangerang, Kota Tangerang ini buka setiap hari sehingga Anda bisa langsung menitipkan motor kesayangan untuk ditinggal mudik.

 

Menurut pengelola KS Motor, Jojo Riyadi, usaha penitipan motor pada saat ini sedang ramai-ramainya karena banyaknya masyarakat yang memilih untuk menitipkan motor mereka selama mudik, terutama untuk alasan keamanan. Pada saat ini, ada sekitar 40 motor yang dititipkan di tempatnya.

 

"Setiap tahun paling ramai memang pas menjelang mudik, pas Imlek waktu itu ramai juga sih, cuma lebih ramai lagi pas mudik, mungkin karena mayoritas yang tinggal di sini takut motornya hilang balik-balik, di sini gak terlalu aman soalnya," ucap Jojo.

 

Ketika mudik, banyak orang yang merasa cemas jika meninggalkan motor di rumah, kekhawatiran ini wajar mengingat potensi pencurian motor akan meningkat karena rumah akan kosong untuk periode waktu yang cukup lama.

 

Yohan Wijaya, seorang pengguna jasa penitipan motor, mengaku takut untuk meninggalkan kendaraan pribadinya di rumah selama dia melakukan kegiatan mudiknya.

 

"Nanti rumah kosong, ada seminggu, balik kampung, gak ada yang jaga, walaupun mungkin gak hilang ya, tapi hati gua kan gak tenang nanti kepikiran pas di sana, motor gua aman gak ya," ujar Yohan.

 

Yohan pun menjelaskan bahwa tidak ada salahnya mengeluarkan sedikit uang demi ketenangan pikiran, tidak jarang insiden motor hilang ini terjadi, terutama jika rumah dalam keadaan kosong.

 

"Ya kalau saya, mikirnya tidak apa-apa, keluar sedikit duit, yang penting perasaan saya tenang, bayangin lagi rayain Lebaran di kampung, tapi otak kepikiran motor di rumah, kan jadi gak enak liburannya," jelasnya.

 

Perasaan tenang juga membuat perjalanan Yohan untuk pulang kampung ke Pematang Siantar, Sumatra Utara, menjadi lebih bermakna demi bertemu dengan keluarganya, tanpa harus memikirkan kendaraan yang ia tinggalkan.

 

"Nanti saya balik ke Pematang Siantar, sebenarnya ibu sama bapak itu orang Jawa, cuma dari kecil memang mereka sudah pindah, jadi ya saya balik kampung ya baliknya ke sana juga, gak sabar, saya besok baliknya," ungkapnya.