TangselCity

Pos Tangerang

Pos Banten

Politik

Olahraga

Nasional

Pendidikan

Ekonomi Bisnis

Galeri

Internasional

Selebritis

Lifestyle

Opini

Hukum

Advertorial

Kesehatan

Kriminal

Indeks

Dewan Pers

WFA Manjur Dorong Warga Mudik Lebih Awal

Reporter: Farhan
Editor: Redaksi selected
Jumat, 28 Maret 2025 | 10:33 WIB
Penumpang di Bandara Soetta Terminal 3. Foto : Ist
Penumpang di Bandara Soetta Terminal 3. Foto : Ist

JAKARTA - Kebijakan WFA (Work From Anywhere) terbukti manjur dan efektif dalam mendorong masyarakat berangkat mudik lebih awal, sebelum hari H Idul Fitri. Hal tersebut tercermin dari meningkatnya aktivitas pemudik di bandara dan pelabuhan.

 

Pengamat Transportasi Djoko Setijowarno melihat, ke­bijakan WFA membuat pemudik tidak melakukan perjalanan ke kampung halaman hanya dalam satu waktu tertentu saja.

 

Misalnya, keberangkatan ti­dak berfokus pada pada Jumat, (28/3/2025) yang diprediksi menjadi puncak arus mudik Lebaran tahun ini.

 

“Karena WFA, sebagian masyarakat melakukan kegiatan mudik lebih awal. Jadi cukup membantu mengurai penyebaran perjalanan,” ujar Djoko, ke­pada Redaksi, kemarin.

 

Hal ini terlihat dengan mulai ramainya sejumlah titik keberang­katan pemudik, seperti di pelabuhan, bandara dan stasiun kereta api pada sepekan sebelum Lebaran.

 

Djoko berharap, Pemerintah ke depan tetap memiliki kebijakan atau perubahan yang lebih baik dalam menangani pergerakan masyarakat pada momen libur Lebaran. Apalagi, hanya di Indonesia, Pemerintah memberikan perhatian terhadap kegiatan mudik.

 

Karena itu, ia mengimbau, selain menghadirkan angkutan umum di daerah, Pemerintah tidak melakukan pembatasan angkutan logistik.

 

“Angkutan logistik penting. Waktunya memang perlu diatur, tapi bukan dibatasi operasional­nya,” imbaunya.

 

Dengan tetap beroperasinya angkutan logistik selama libur Lebaran, kata dia, ada jaminan kebutuhan di daerah tetap terjaga.

 

“Logistik akan berpengaruh pada pertumbuhan ekonomi, khususnya di daerah, yang ha­rusnya bisa tetap dioptimalkan saat Lebaran,” terang Djoko.

 

Terpisah, Direktur Utama PT Angkasa Pura Indonesia (InJourney Airports) Faik Fah­mi mengakui, kebijakan WFA jelang Lebaran sangat mem­bantu penyebaran keberangka­tan pemudik. Khususnya yang menggunakan pesawat.

 

Faik melihat dalam 5 hari penyelenggaraan angkutan leba­ran pada 21-25 Maret 2025, jumlah penumpang pesawat di bandara-bandara kelolaannya secara kumulatif mencapai 2,17 juta penumpang.

 

“Implementasi WFA cukup positif, karena pergerakan penumpang pesawat naik sekitar 7 persen dibanding periode yang sama tahun sebelumnya sebanyak 2,02 juta penumpang,” ujar Faik melalui siaran pers, Rabu (26/3/2025).

 

Ia menuturkan, bandara tersi­buk selama 5 hari tersebut adalah Soekarno-Hatta (Tangerang) se­banyak 719 ribu penumpang, I Gusti Ngurah Rai Bali sebanyak 278 ribu penumpang.

 

Lalu, Bandara Juanda (Sura­baya) sebanyak 192 ribu penumpang, Sultan Hasanuddin (Makassar) sebanyak 136 ribu penumpang dan Kualanamu (Deli Serdang) sebanyak 98 ribu penumpang.

 

Menurutnya, di tengah peningkatan penumpang pesawat ini, pelaksanaan angkutan Lebaran berjalan baik dan lan­car melalui sejumlah program manajemen trafik.

 

Ia mencontohkan, Bandara Soekarno-Hatta yang meru­pakan bandara tersibuk di Indo­nesia, tidak terjadi penumpukan penumpang pesawat pada ang­kutan Lebaran, sejalan dengan program rebalancing.

 

Melalui program ini, kata Faik, sejumlah maskapai ber­pindah operasional dari satu ter­minal ke terminal lainnya untuk optimalisasi kapasitas Terminal 1, 2 dan 3, sehingga dapat me­layani penumpang dengan baik.

 

Lebih lanjut ia membeber­kan, pada 21-25 Maret, jumlah pergerakan pesawat mencapai 16.972 penerbangan atau naik tipis 0,2 persen dibandingkan sebelumnya.

Komentar:
GROUP RAKYAT MERDEKA
RM ID
Banpos
Satelit