Presiden Prabowo Bawa Pulang Setumpuk Dokumen Kerja Sama Dari Lawatan Ke Timur Tengah

JAKARTA - Presiden Prabowo Subianto baru saja menuntaskan rangkaian safari diplomatik ke kawasan Timur Tengah dan Turki pada 9–14 April 2025. Dalam lawatan itu, Prabowo berhasil membawa pulang sejumlah dokumen kerja sama strategis lintas sektor.
Lawatan dimulai dari Abu Dhabi, Uni Emirat Arab (UEA). Di sana, Presiden Prabowo bertemu langsung dengan Presiden Mohammed bin Zayed Al Nahyan. Hasilnya, delapan dokumen kerja sama diteken. Rinciannya, empat kesepakatan antarpemerintah (G2G) dan empat antara badan usaha milik negara masing-masing (B2B).
Seluruh kerja sama ini mencerminkan eratnya hubungan strategis dan saling menguntungkan antara Indonesia dan UEA di berbagai bidang,” kata Deputi Bidang Protokol, Pers, dan Media Sekretariat Presiden, Yusuf Permana, di Pangkalan TNI AU Halim Perdanakusuma, sebagaimana dikutip dari kanal Youtube Sekretariat Presiden, Rabu (15/4/2025).
Dari Abu Dhabi, Prabowo melanjutkan perjalanan ke Ankara dan Antalya, Turki. Di sana, ia mendapat sambutan hangat dari Presiden Recep Tayyip Erdogan. Selain pertemuan bilateral, Prabowo juga mendapat kehormatan berpidato di Parlemen Turki dan hadir sebagai pembicara dalam forum diplomasi internasional di Antalya.
Prabowo kemudian terbang ke Kairo, Mesir, dan bertemu Presiden Abdel Fattah El-Sisi. Keduanya menandatangani pernyataan bersama pembentukan kemitraan strategis antara Indonesia dan Mesir. Yusuf Permana menyebut, ini sebuah langkah yang disebut sebagai "tonggak sejarah" hubungan kedua negara.
Safari diplomatik berlanjut ke Doha, Qatar, di mana Prabowo bertemu Emir Sheikh Tamim bin Hamad Al Thani dan menyaksikan penandatanganan nota kesepahaman antar pemerintah.
Penutup lawatan dilakukan di Amman, Yordania. Presiden Prabowo disambut langsung oleh Raja Abdullah II yang bahkan mengemudikan sendiri kendaraan kenegaraan untuk mengantarnya ke tempat bermalam. Keesokan harinya, keduanya melakukan pertemuan tête-à-tête dan meneken sejumlah MoU.
“Lawatan ini menjadi simbol kuat peran aktif Indonesia dalam diplomasi global, memperkuat kerja sama strategis dan membangun jaringan internasional yang bermanfaat bagi masa depan bangsa,” ujar Yusuf.
Nasional | 1 hari yang lalu
TangselCity | 2 hari yang lalu
Galeri | 2 hari yang lalu
TangselCity | 1 hari yang lalu
TangselCity | 1 hari yang lalu
Nasional | 7 jam yang lalu
Nasional | 2 hari yang lalu
Nasional | 4 jam yang lalu
Nasional | 21 jam yang lalu
TangselCity | 2 hari yang lalu