KLHK Datangi TPA Cipeucang, Tangsel Diminta Perkuat Penanganan Sampah dari Hulu hingga Hilir
SERPONG — Persoalan sampah di Kota Tangerang Selatan kini berada di bawah pengawasan ketat pemerintah pusat. Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan (KLHK) menegaskan perlunya langkah serius dan menyeluruh, mulai dari penguatan peran masyarakat hingga optimalisasi fasilitas pengolahan sampah.
Hal tersebut diungkapkan Plt Deputi Bidang Pengelolaan Sampah, Limbah, dan Bahan Berbahaya dan Beracun KLHK, Hanifah Dwi Nirwana, saat meninjau Tempat Pembuangan Akhir (TPA) Cipeucang, Serpong, Sabtu (20/12).
Hanifah mengatakan, penanganan sampah di Tangsel tidak bisa lagi dilakukan secara parsial. Pemerintah daerah diminta mempercepat pembenahan dari hulu hingga hilir agar persoalan yang kini menjadi sorotan publik dapat segera ditangani.
“Teropong sekarang sedang menuju ke Kota Tangsel. Kami ingin memastikan tahapan penerapan sanksi berjalan, namun pemerintah pusat juga wajib membantu mengurai persoalan penanganan sampah di Tangsel,” ujar Hanifah.
Menurutnya, fokus penanganan di hilir melalui TPA harus dibarengi dengan penguatan di tingkat tengah dan hulu. Optimalisasi TPS-3R, TPS-T, serta ratusan bank sampah dinilai menjadi langkah krusial untuk menekan timbulan sampah yang masuk ke TPA.
“Penanganan di hilir harus serius. Di tengah perlu dioptimalkan TPS-3R dan bank sampah, sementara di hulu yang tidak kalah penting adalah membangun peran serta masyarakat dalam pemilahan sampah dari rumah,” tegasnya.
Hanifah menilai, kondisi darurat sampah di Tangsel seharusnya menjadi titik balik untuk bertransformasi dalam pengelolaan sampah. Keterlibatan semua pihak, baik pemerintah pusat, pemerintah daerah, hingga masyarakat, menjadi kunci utama penyelesaian persoalan ini.

Lebih jauh, Hanifah juga menyoroti progres penataan TPA Cipeucang. Ia meminta agar pembangunan terasering, penataan akses jalan, dan penguatan bronjong dipercepat. Selain itu, KLHK mendorong agar fasilitas MRF (Material Recovery Facility) segera dipersiapkan untuk mengelola sampah hingga PSEL beroperasi.
Menjawab hal itu, Wakil Wali Kota Pilar Saga Ichsan memaparkan progres penataan TPA Cipeucang yang tengah berjalan. Pemkot tengah melakukan penataan terasering, pembangunan akses jalan baru, penguatan bronjong, serta persiapan pembangunan MRF.
Untuk MRF, lahan seluas 4.000 meter persegi telah dibebaskan untuk hanggar, dan pembangunan fasilitas pengolahan sampah lanjutan direncanakan tahun depan sebagai persiapan PSEL.
“Sambil kami juga melihat beberapa peluang kerja sama dengan daerah lain untuk sementara pengolahan sampah, sambil penataan TPA Cipeucang dijalankan,” ujar Pilar.
Sejalan dengan arahan KLHK, Pilar pun menekankan pentingnya penguatan peran masyarakat di hulu. Pemkot Tangsel telah menerbitkan peraturan wali kota terbaru yang menempatkan ketua RW sebagai koordinator bank sampah, sementara lurah dan camat menjadi pembina wilayah. Evaluasi keberhasilan bank sampah di tiap RW akan menjadi indikator aktifnya peran masyarakat.
“KLHK meminta Pemkot mendorong keaktifan masyarakat dalam memilah sampah dari rumah, memisahkan organik, non-organik, kertas, dus, botol plastik, hingga kaca. Selain itu, pembuatan biopori juga didorong agar pengelolaan sampah lebih menyeluruh,” terang Pilar.
Ia menambahkan, penanganan sampah harus berjalan dari hulu hingga hilir. Pemilahan dan pengurangan sampah di tingkat rumah tangga, optimalisasi bank sampah, serta pengawasan pembuangan sampah di area publik menjadi kunci agar persoalan ini dapat diselesaikan secara berkelanjutan.
“Semua pihak harus terlibat, termasuk RW, lurah, camat, hingga masyarakat. Ini bukan hanya soal TPA, tapi bagaimana kita bersama-sama menjaga lingkungan agar Tangsel tetap bersih,” pungkasnya.
SEA Games 2025 | 2 hari yang lalu
Pos Banten | 2 hari yang lalu
Pos Tangerang | 2 hari yang lalu
Nasional | 2 hari yang lalu
Pos Tangerang | 2 hari yang lalu
TangselCity | 2 hari yang lalu
Opini | 2 hari yang lalu
Pos Banten | 1 hari yang lalu
TangselCity | 2 hari yang lalu
TangselCity | 2 hari yang lalu


