TangselCity

Pos Tangerang

Pos Banten

Politik

Olahraga

Nasional

Pendidikan

Ekonomi Bisnis

Haji 2025

Galeri

Internasional

Selebritis

Lifestyle

Opini

Hukum

Advertorial

Kesehatan

Kriminal

Indeks

Dewan Pers

Nilai Investasi Tembus Rp2,650 T, PSEL Di Tangsel Ditargetkan Beroperasi Pada 2029

Reporter: Rachman Deniansyah
Editor: Irma Permata Sari
Senin, 05 Mei 2025 | 20:09 WIB
Foto : Ist
Foto : Ist

CIPUTAT - Rencana pembangunan Proyek Strategis Nasional (PSN) Pengelolaan Sampah Menjadi Energi Listrik (PSEL) di Tangerang Selatan (Tangsel) terus menunjukkan progres atau kemajuan yang positif.  

 

Kehadiran teknologi ramah lingkungan yang dapat menjadi jawaban atas persoalan pengelolaan sampah di wilayah termuda se-Provinsi Banten ini kian mendekati kenyataan. 

 

Dengan nilai investasi mencapai Rp2,650 Triliun, PSEL yang akan berdiri di Tempat Pembuangan Akhir (TPA) Cipeucang, Serpong ini ditargetkan akan mulai beroperasi penuh pada 2029 mendatang. 

 

Terbaru, Pemkot Tangsel baru saja menyerahkan Surat Penunjukkan Pemenang Lelang (SPPL) kepada konsorsium yang keluar menjadi pemenang dalam tender ini, yakni PT. Indoplas Energi Hijau (IEH)-CNTY. 

 

Penyerahan tersebut dilakukan langsung oleh Wali Kota Tangsel, Benyamin Davnie kepada Ketua Konsorsium IEH-CNTY, Bobby Gafur Umar di Puspemkot Tangsel, Senin (5/5). 

 

Pada kesempatan itu, Benyamin menyampaikan bahwa pembangunan PSEL ini menjadi amanat yang tertuang dalam Peraturan Presiden Nomor 35 Tahun 2018 dan termasuk dalam Kawasan Strategis Nasional (KSN).

 

"Tujuan dari penyediaan infrastruktur dan pengoperasian instalasi PSEL ini adalah untuk meningkatkan kesehatan masyarakat dan kualitas lingkungan, serta mengurangi volume sampah secara signifikan demi menjaga kebersihan dan keindahan kota," ujar Benyamin. 

 

Selain itu, lanjut dia, program ini juga dapat memberikan nilai tambah dengan memanfaatkan sampah sebagai sumber energi listrik.

 

"Sesuai dengan Undang-Undang Nomor 18 Tahun 2008 tentang Pengelolaan Sampah," jelas Benyamin.

 

Benyamin berharap, proses pelaksanaan pekerjaan dapat dijalankan secara profesional, tepat waktu, dan sesuai dengan spesifikasi yang telah ditetapkan serta mematuhi seluruh peraturan yang berlaku.

 

"Perlu diketahui bahwa proyek ini memiliki cakupan internasional, bahkan menarik perhatian dari kawasan Eropa, Asia, dan lainnya. Mari kita wujudkan Tangerang Selatan yang bersih, sehat, dan berdaya saing melalui kolaborasi yang solid antara pemerintah dan seluruh pemangku kepentingan," ungkap Benyamin. 

 

Benyamin menambahkan, SK Penetapan ini telah dikeluarkan pada tanggal 17 April 2025.

 

"Kota Tangerang Selatan akan menjadi tonggak lahirnya pengelolaan sampah perkotaan dengan teknologi modern yang ramah lingkungan di Indonesia," imbuhnya.

 

Benyamin menuturkan, nilai investasi pembangunan PSEL dii Kota Tangsel ini menelan biaya Rp2,650 Triliun. 

 

Masa pelaksanaan pembangunan fasilitas PSEL direncanakan akan selesai dalam waktu 2 tahun dan masa persiapan 1 tahun. Sehingga diharapkan sudah mulai beroperasi pada 2028 dan mulai beroperasi penuh pada 2029 mendatang. 

 

Ia melanjutkan, masa operasional PSEL akan berlangsung selama 27 tahun. Setelah itu, fasilitas ini akan diserahkan oleh BUP kepada Pemerintah Kota Tangerang Selatan di akhir masa periode kerjasama dengan skema Built Operate Transfer (BOT).

 

“Pembangunan prasarana pengolahan sampah ini merupakan salah satu bukti komitmen pemerintah daerah dalam membenahi tata-kelola persampahan di kota Tangsel," bebernya. 

 

Ia menjabarkan, PSEL Cipeucang ini akan mengolah setidaknya 1.100 ton sampah, menggunakan teknologi MGI atau Moving Grate Incinerator yang dapat mereduksi secara maksimal hampir seluruh sampah yang dihasilkan.

 

“TPA Cipeucang ini sudah penuh dan tidak lagi memadai, karena volume sampah masyarakat terus bertambah," tuturnya.

 

Sementara itu lebih lanjut, Ketua Konsorsium IEH-CNTY, Bobby Gafur Umar mengatakan, PSEL ini akan menghadirkan sistem pengolahan sampah yang efektif dan teruji. 

 

"Serta maksimal dalam pengolahan sampah (Zero Waste) sangat dibutuhkan,” kata Bobby.

 

Ia menambahkan, PSEL yang akan dibangun ini adalah prasarana modern yang sangat ramah lingkungan. 

 

"Listrik yang dihasilkan oleh PSEL ini adalah listrik yang bersih dan proses dari fasilitas pengolahan sampah ini akan mengikuti standar ramah lingkungan internasional yang tidak menimbulkan dampak kerusakan lingkungan seperti dampak emisi karbon, polusi udara dan dampak bau," kata Bobby.

 

Sehingga dijamin, kata Bobby, proses pengolahan sampah ini tidak akan mengeluarkan bau tak sedap.

 

Fasilitas ini, menurut Bobby, nantinya akan mampu memproses sedikitnya 1.000 ton sampah baru ditambah 100 ton hasil pemilahan dari timbunan sampah lama yang ada di TPA Cipeucang dalam sehari. Proses pengolahan sampah ini sangat efisien dan maksimal serta dapat mengolah sampah sedikitnya 90% dari semua sampah yang masuk tanpa proses pemilahan jenis sampah sebagaimana metoda pengolahan sampah yang lain yang memerlukan pemisahan sampah yang masih menyisakan problem dari sampah yang tidak terolah.

 

“Yang jelas, PSEL ini nantinya akan menjadi salah satu fasilitas yang dapat meningkatkan kualitas hidup masyarakat Tangsel. Selain itu, PSEL ini tidak hanya memberikan solusi modern bagi masalah persampahan, tapi juga berkontribusi pada penyediaan energi terbarukan,” kata Bobby.

 

Dengan nilai investasi sebesar Rp2,650 Triliun, ia memastikan bahwa pembangunan PSEL ini tidak akan menggunakan dana APBD sama sekali. 

 

Bobby menjelaskan, proyek modern ini akan dibangun oleh PT Indoplas Energi Hijau (OASA) bermitra dengan CNTY (China Tianying Inc), sebuah perusahaan asal China yang juga sudah berpengalaman dalam pengolahan sampah modern diberbagai negara. 

 

“Konsep kerjasamanya menggunakan skema BOT selama 27 tahun konsesi, dengan masa konstruksi tiga tahun,” ujarnya. 

 

CNTY juga merupakan pemegang lisensi teknologi yang akan digunakan pada proyek tersebut. Teknologi MGI atau Moving Grate Incinerator yang akan diaplikasikan pada proyek ini sudah sangat terbukti mampu mengolah sampah rumah tangga dan jenis sampah lainnya, secara ramah lingkungan. 

CNTY sendiri merupakan perusahaan internasional yang bergerak dalam industri perkotaan dan pemulihan sumber daya serta bidang teknologi energi bersih tanpa karbon, termasuk pengolahan limbah menjadi energi.

Komentar:
Kab pandeglabg
ePaper Edisi 06 Mei 2025
Berita Populer
04
Musda Partai Demokrat Banten

TangselCity | 16 jam yang lalu

06
07
09
Lokasi SIM Keliling Tangsel Sabtu 03 Mei 2025

TangselCity | 2 hari yang lalu

10
GROUP RAKYAT MERDEKA
RM ID
Banpos
Satelit