Benyamin Kecam Dugaan Pelecehan Seksual di Lingkungan Sekolah : Tangani Secara Hukum!
DP3AP2KB Berikan Pendampingan Penuh

CIPUTAT - Wali Kota Tangerang Selatan (Tangsel), Benyamin Davnie mengecam keras atas adanya dugaan kasus pelecehan seksual yang terjadi lingkungan salah satu sekolah swasta ternama di wilayahnya.
Mendengar adanya informasi ini, ia sangat menyesalinya. Terlebih lagi, kasus ini melibatkan siswa sebagai terduga pelakunya.
"Saya menyesalkan terjadinya peristiwa tersebut, apalagi ini menyangkut anak didik pada lembaga pendidikan," ujar Benyamin kepada Tangselpos, Rabu (7/5).
Tak memberi ruang pada pelaku pelecehan, Benyamin menegaskan bahwa kasus ini harus ditangani secara hukum.
"Sebaiknya ditangani secara hukum, supaya ada efek jera. Sambil bagi korban juga akan diberi pendampingan secara psikologis," tegasnya.
Sementara itu lebih lanjut, Kepala Dinas Pemberdayaan Perempuan, Perlindungan Anak, Pengendalian Penduduk dan Keluarga Berencana (DP3AP2KB), Cahyadi menyatakan, saat ini korban sudah dalam penanganan tim Perlindungan Perempuan dan Anak (PPA) Kota Tangsel.
"Terkait dengan kasus yang terjadi di Waskito, kami telah berkoordinasi dengan pihak Polres untuk penanganan lebih lanjut. Hari ini pun kami turut mendampingi proses Visum di RSUD, sekaligus memastikan adanya pendampingan psikologis bagi korban, termasuk konseling," ungkap Cahyadi.
Ia memastikan, akan terus mengawal kasus ini hingga tuntas. Terutama memastikan hak-hak korban agar terpenuhi. Proses pendampingan pun kini masih berlangsung.
"Ya, memang korban mengalami tekanan mental sehingga kondisinya sempat menurun. Namun, kami sudah melakukan pendampingan ke RSUD untuk pemeriksaan Visum. Proses pendampingan terus kami lakukan agar kondisi psikologis korban bisa pulih," kata Cahyadi.
Ia menyatakan, kasus semacam ini seharusnya dapat dicegah ataupun ditangani oleh sekolah oleh Tim Pencegahan dan Penanganan Kekerasan (TPPK) yang wajib ada di setiap sekolah, sesuai dengan Permendikbud Nomor 46 Tahun 2024.
Dengan terkuaknya kasus ini, Cahyadi menilai bahwa pengawasan di sekolah tersebut lemah.
"Bisa dibilang begitu, ya. Jika sampai terjadi kasus seperti ini, tentu ada indikasi lemahnya pengawasan atau pelaksanaan fungsi TPPK di sekolah tersebut," pungkasnya.
Sementara itu, aksi cabul ini juga membuat para siswa geram. Berdasarkan informasi yang diterima Tangselpos, para siswa sempat menggelar aksi unjuk rasa di lingkungan sekolah.
Berdasarkan video yang diterima, para siswa meluapkan semua kekecewaannya. Mereka menyuarakan aspirasinya sambil membawa beberapa lembar kertas berisikan tuntutan dan kekecewaan.
Salah satu isinya, bertukiskan "Murid nakal dikeluarkan. Murid cabul dipertahankan".
TangselCity | 1 hari yang lalu
Galeri | 6 jam yang lalu
TangselCity | 4 jam yang lalu
Olahraga | 1 hari yang lalu
Pos Banten | 2 hari yang lalu
Pos Banten | 2 hari yang lalu
Pos Banten | 2 hari yang lalu
Nasional | 2 hari yang lalu
Pos Banten | 1 hari yang lalu
Olahraga | 21 jam yang lalu