Menhan Rusia: Kami Punya Stok 25 Juta Spesialis Tempur Untuk Mobilisasi Parsial
RUSIA - Presiden Rusia Vladimir Putin telah mengumumkan rencana mobilisasi parsial, sebagai tindak lanjut atas ancaman Barat yang kian nyata, dalam konflik Ukraina yang telah berlangsung sejak 24 Februari.
Terkait hal ini, Menteri Pertahanan Rusia Sergey Shoigu mengatakan, mobilisasi dilakukan untuk memastikan kontrol yang tepat atas wilayah Republik Rakyat Donetsk dan Lugansk yang sudah dibebaskan. Serta sebagian wilayah Zaporozhye dan Kherson.
"Kami akan memanggil 300 ribu orang, atau 1 persen dari potensi mobilisasi, untuk dinas militer," kata Shoigu, melalui saluran TV Rossiya-24 seperti dikutip Kantor Berita Rusia TASS, Rabu (21/9).
Mobilisasi akan menyasar mereka yang telah bertugas di ketentaraan. Terutama, yang memiliki pengalaman tempur dan spesialisasi militer. Mahasiswa dikecualikan.
"Di Rusia, ada 25 juta pria dengan keahlian seperti itu," imbuh Shoigu.
Dalam mobilisasi parsial pertama dalam sejarah Rusia baru-baru ini, pemerintahan Putin tak punya rencana untuk mengirim pasukan cadangan ke zona operasi di Ukraina. Mereka akan ditugaskan di wilayah teritori Rusia.
Karyawan kompleks industri militer, dipastikan mendapat penangguhan mobilisasi. Selain itu, juga ada warga negara tertentu lainnya, yang berhak atas penangguhan tersebut. Dengan prosedur yang ditentukan oleh pemerintah.
Jumlah wajib militer dan jangka waktu wajib militer dari masing-masing wilayah tertentu, akan ditentukan oleh Kementerian Pertahanan.
Semua yang dimobilisasi akan menjalani pelatihan tambahan sebelum dikirim ke zona operasi militer. Mereka akan mendapat jaminan dan hak yang sama, selayaknya prajurit yang telah ditugaskan. (rm.id)
Nasional | 2 hari yang lalu
TangselCity | 2 hari yang lalu
Pos Tangerang | 2 hari yang lalu
TangselCity | 2 hari yang lalu
Nasional | 2 hari yang lalu
TangselCity | 2 hari yang lalu
Nasional | 2 hari yang lalu
Opini | 2 hari yang lalu
Nasional | 2 hari yang lalu
Internasional | 2 hari yang lalu