Indiana Pacers Cetak Sejarah Baru, Lolos Melaju Ke Final NBA

AS - Pascal Siakam dan Tyrese Haliburton tampil gila-gilaan. Indiana Pacers pun mencetak sejarah baru, lolos ke Final NBA untuk pertama kalinya dalam 25 tahun terakhir.
Dua bintang itu memimpin Pacers menghantam New York Knicks 125-108 di Game 6 Final Wilayah Timur, kemarin pagi WIB. Kemenangan ini menutup seri dengan skor 4-2 dan mengirim Indiana ke puncak perebutan gelar yang belum pernah mereka rasakan.
Siakam menjadi top skor dengan 31 poin. Haliburton menambahkan 21 poin dengan 11 di antaranya dicetak di kuarter penentu. Kombinasi mereka seperti badai yang tak terbendung, jauh meninggalkan Knicks.
“Pascal dan Tyrese benar-benar menggendong kami malam ini. Mereka pastikan kami tak akan kalah,” ujar pelatih Indiana, Rick Carlisle di hadapan ribuan suporter yang memadati Gainbridge Fieldhouse.
Atmosfer di arena meledak sejak awal. Fans berdiri, bersorak, dan bertahan hingga detik terakhir. Tangis haru pecah saat legenda Pacers, Reggie Miller, menyerahkan trofi Bob Cousy kepada tim yang dulu ia bela habis-habisan.
Laga ini penuh tensi. Karl-Anthony Towns sempat terpincang. Haliburton terkena benturan di wajah. Tapi Pacers tetap tenang. Mereka membuka babak kedua dengan laju 9-0. Knicks sempat membalas lewat delapan poin beruntun, tapi Indiana merespons dengan laju serupa, membunuh momentum lawan.
Thomas Bryant dan Andrew Nembhard menambah luka Knicks lewat tiga tripoin berturut-turut. Sejak saat itu, keunggulan Pacers tak tersentuh lagi.
Siakam, yang baru bergabung musim ini, membuktikan kualitasnya di panggung besar. Ia dinobatkan sebagai MVP Final Wilayah Timur dan diganjar Larry Bird Trophy, unggul tipis atas Haliburton dalam voting.
Para dewa basket membalas kerja keras,” kata Siakam, yang tak lupa memberi pujian pada Bryant, pemain cadangan yang bersinar mendadak dengan 11 poin hanya dalam 13 menit.
Sementara itu, Knicks pulang dengan kepala tertunduk. Pelatih Knicks, Tom Thibodeau mengakui timnya tak cukup stabil. “Kami bertahan dengan baik di beberapa momen, tapi terlalu banyak turnover. Itu membunuh kami,” ujarnya.
Jalen Brunson yang jadi harapan Knicks, mencetak 19 poin dan 7 assist, tapi juga bikin lima turnover. Wajahnya murung saat meninggalkan arena. “Rasanya menyebalkan, sesederhana itu,” katanya singkat.
Di sisi lain, pertandingan ini sangat emosional bagi Myles Turner. Center veteran Pacers itu telah bersama tim sejak 2015. Turner melewati masa sulit, gosip transfer dan puasa playoff. Ketika buzzer berbunyi, ia langsung menunduk, menangis.
Bahagia. Itu satu-satunya kata. Semua perjuangan, luka, dan cinta semua terasa masuk akal malam ini,” ucapnya pelan.
Ia menegaskan, kekuatan Pacers bukan di nama besar. Tapi di chemistry. “Kami bukan tim paling keren, tapi kami punya hasil. Hubungan kami kuat, itu fondasinya,” tambah Turner.
Kini, Pacers bersiap menghadapi Oklahoma City Thunder di Final NBA. Duel yang menjanjikan adu konsep antara ofensif eksplosif Indiana dan pertahanan brutal khas Thunder. Game pertama akan digelar Kamis malam waktu AS, di Paycom Center, Oklahoma.
Carlisle menutup malam bersejarah ini dengan satu kalimat pengingat. “Ini belum waktunya buka sampanye. Sekarang tinggal dua tim, satu tujuan. Ini soal hidup atau mati. Dan kami tahu betul bobotnya,” pungkasnya.
TangselCity | 1 hari yang lalu
Olahraga | 18 jam yang lalu
Olahraga | 2 hari yang lalu
Nasional | 1 hari yang lalu
TangselCity | 2 hari yang lalu
Nasional | 2 hari yang lalu
TangselCity | 1 hari yang lalu
Ekonomi Bisnis | 11 jam yang lalu
TangselCity | 1 hari yang lalu
Pos Tangerang | 1 hari yang lalu