TangselCity

Pos Tangerang

Pos Banten

Politik

Olahraga

Nasional

Pendidikan

Ekonomi Bisnis

Haji 2025

Galeri

Internasional

Selebritis

Lifestyle

Opini

Hukum

Advertorial

Kesehatan

Kriminal

Indeks

Dewan Pers

Indiana Pacers Cetak Sejarah Baru, Lolos Melaju Ke Final NBA

Reporter: Farhan
Editor: AY
Senin, 02 Juni 2025 | 09:05 WIB
Selebrasi tim Indiana Pacers. Foto : Ist
Selebrasi tim Indiana Pacers. Foto : Ist

AS - Pascal Siakam dan Tyrese Haliburton tampil gila-gilaan. Indiana Pacers pun mencetak sejarah baru, lolos ke Final NBA untuk pertama kalinya dalam 25 tahun terakhir.

 

Dua bintang itu memimpin Pacers menghantam New York Knicks 125-108 di Game 6 Final Wilayah Timur, kemarin pagi WIB. Kemenangan ini menutup seri dengan skor 4-2 dan mengirim Indiana ke pun­cak perebutan gelar yang belum pernah mereka rasakan.

 

Siakam menjadi top skor dengan 31 poin. Haliburton me­nambahkan 21 poin dengan 11 di antaranya dicetak di kuarter penentu. Kombinasi mereka seperti badai yang tak terbendung, jauh meninggalkan Knicks.

 

“Pascal dan Tyrese benar-benar menggendong kami malam ini. Mereka pastikan kami tak akan kalah,” ujar pela­tih Indiana, Rick Carlisle di ha­dapan ribuan suporter yang me­madati Gainbridge Fieldhouse.

 

Atmosfer di arena meledak sejak awal. Fans berdiri, ber­sorak, dan bertahan hingga detik terakhir. Tangis haru pecah saat legenda Pacers, Reggie Miller, menyerahkan trofi Bob Cousy kepada tim yang dulu ia bela habis-habisan.

 

Laga ini penuh tensi. Karl-An­thony Towns sempat terpincang. Haliburton terkena benturan di wajah. Tapi Pacers tetap ten­ang. Mereka membuka babak kedua dengan laju 9-0. Knicks sempat membalas lewat dela­pan poin beruntun, tapi Indiana merespons dengan laju serupa, membunuh momentum lawan.

 

Thomas Bryant dan Andrew Nembhard menambah luka Knicks lewat tiga tripoin bertu­rut-turut. Sejak saat itu, keung­gulan Pacers tak tersentuh lagi.

 

Siakam, yang baru bergabung musim ini, membuktikan kuali­tasnya di panggung besar. Ia dinobatkan sebagai MVP Final Wilayah Timur dan diganjar Larry Bird Trophy, unggul tipis atas Haliburton dalam voting.

 

Para dewa basket membalas kerja keras,” kata Siakam, yang tak lupa memberi pujian pada Bryant, pemain cadangan yang bersinar mendadak dengan 11 poin hanya dalam 13 menit.

 

Sementara itu, Knicks pulang dengan kepala tertunduk. Pelatih Knicks, Tom Thibodeau mengakui timnya tak cukup stabil. “Kami bertahan dengan baik di beberapa momen, tapi terlalu banyak turnover. Itu membunuh kami,” ujarnya.

 

Jalen Brunson yang jadi hara­pan Knicks, mencetak 19 poin dan 7 assist, tapi juga bikin lima turnover. Wajahnya murung saat meninggalkan arena. “Rasanya menyebalkan, sesederhana itu,” katanya singkat.

 

Di sisi lain, pertandingan ini sangat emosional bagi Myles Turner. Center veteran Pacers itu telah bersama tim sejak 2015. Turner melewati masa sulit, gosip transfer dan puasa play­off. Ketika buzzer berbunyi, ia langsung menunduk, menangis.

 

Bahagia. Itu satu-satunya kata. Semua perjuangan, luka, dan cinta semua terasa masuk akal malam ini,” ucapnya pelan.

 

Ia menegaskan, kekuatan Pac­ers bukan di nama besar. Tapi di chemistry. “Kami bukan tim paling keren, tapi kami punya hasil. Hubungan kami kuat, itu fondasinya,” tambah Turner.

 

Kini, Pacers bersiap mengha­dapi Oklahoma City Thunder di Final NBA. Duel yang menjan­jikan adu konsep antara ofensif eksplosif Indiana dan pertahanan brutal khas Thunder. Game per­tama akan digelar Kamis malam waktu AS, di Paycom Center, Oklahoma.

 

Carlisle menutup malam ber­sejarah ini dengan satu kalimat pengingat. “Ini belum waktunya buka sampanye. Sekarang tinggal dua tim, satu tujuan. Ini soal hidup atau mati. Dan kami tahu betul bobotnya,” pungkasnya.

Komentar:
GROUP RAKYAT MERDEKA
RM ID
Banpos
Satelit