Jelang Idul Adha, Distan Banten Perketat Pengawasan Hewan Kurban di BKHIT Cilegon

CILEGON - Memastikan hewan kurban yang dikirim dari luar daerah aman untuk dikonsumsi masyarakat, Dinas Pertanian (Distan) Provinsi Banten melakukan operasi patuh karantina di depan Kantor Balai Karantina Hewan, Ikan dan Tumbuhan (BKHIT), Kota Cilegon, Selasa (3/6/2025). Kepala Bidang Keswan dan Kesmavet pada Distan Banten, Ari Mardiana mengatakan, bahwa pelaksanaan operasi patuh karantina ini melibatkan petugas gabungan mulai dari Distan Provinsi Banten, BKHIT, Kepolisian, TNI dan Distan Kota Cilegon.
"Alhamdulillah hari ini kita melakukan operasi gabungan atau pengawasan bersama terhadap pengiriman hewan yang masuk maupun keluar daerah Banten," kata Ari.
Dijelaskannya, kegiatan ini dilaksanakan dalam rangka meningkatkan pengawasan lalu lintas hewan dan produk hewan menjelang Idul Adha 1446 Hijriah. Langkah ini menjadi sangat penting terutama bagi Provinsi Banten yang setiap tahunnya menjadi salah satu pusat perdagangan hewan kurban di Indonesia. "Lebih dari 50 persen hewan yang diperjualbelikan di Provinsi Banten berasal dari luar daerah, artinya arus lalu lintas hewan dari berbagai daerah sangat tinggi dan perlu pengawasan ketat untuk memastikan kesehatan dan kelayakannya," ucapnya.
Ia menegaskan, bahwa melalui kegiatan ini pihaknya akan memastikan setiap hewan yang masuk atau keluar Banten telah melalui proses pemeriksaan kesehatan dan terbebas dari penyakit menular, serta layak untuk dijadikan hewan kurban.
"Dengan pengawasan ketat ini diharapkan pelaksanaan Idul Adha bisa berjalan dengan aman, sehat penuh keberkahan baik bagi masyarakat maupun hewan yang dikurbankan," ujarnya.
Sebelumnya telah diberitakan, bahwa Distan Banten memprediksi potensi ekonomi pembelian hewan kurban selama Idul Adha 1446 Hijriah mencapai Rp 402,4 miliar.
Kepala Dinas Pertanian Banten, Agus M. Tauchid mengatakan, bahwa potensi itu dapat dilihat berdasarkan hasil perhitungan kebutuhan hewan kurban di Provinsi Banten pada 2025. Maka, perputaran roda ekonomi untuk hewan kurban di Provinsi Banten dapat diestimasikan mencapai Rp 402,4 miliar.
"Untuk sapi potong kebutuhannya 14.536 ekor, perputaran uangnya mencapai Rp 247,3 miliar, dengan asumsi harga Rp 17 juta per ekor, kerbau kebutuhannya 909 ekor, perputaran uangnya mencapai Rp 18,1 miliar, dengan asumsi harga Rp 20 juta per ekor," kata Agus.
"Kemudian, kambing kebutuhannya 27.764 ekor, perputaran uangnya mencapai Rp 83,3 miliar, dengan asumsi harga Rp 3 juta per ekor, domba kebutuhannya 17.906 ekor, perputaran uangnya mencapai Rp 53,7 miliar, dengan asumsi harga Rp 3 juta per ekor, dengan total perputaran uang Rp 402,4 miliar,"sambungnya.
Dijelaskan Agus Tauchid, saat ini Provinsi Banten belum menjadi daerah yang swasembada hewan ternak, sementara estimasi kebutuhan hewan kurban di Banten pada tahun ini diperkiraan mencapai 61.115 ekor, terdiri dari sapi sebanyak 14.536 ekor, kerbau sebanyak 909 ekor, kambing sebanyak 27.764 ekor dan domba sebanyak 17.906 ekor.
"Banten belum swasembada hewan ternak, baik itu kambing, domba dan sapi, kecuali kerbau. Oleh karena itu, perlu adanya kiriman dari luar. Untuk ketersediaan hewan kurban saat ini mencapai 12.799 ekor, terdiri dari sapi sebanyak 2.903 ekor, kerbau sebanyak 645 ekor, kambing sebanyak 6.178 ekor dan domba sebanyak 3.073 ekor," jelasnya.
Agus Tauchid juga mengimbau, kepada para pelaku usaha yang akan memasukkan ternak dari luar Provinsi Banten, terlebih dahulu harus mengurus rekomendasi pemasukan ternak ke Distan Banten.
"Selain harus mengurus rekom, para pedagang juga diimbau agar tidak tergiur membeli ternak dengan harga murah, karena dikhawatirkan ternak tersebut tidak sehat. Pembeli sebaiknya membeli hewan kurban dari lapak yang sudah diperiksa oleh petugas dinas yang menangani peternakan dan kesehatan hewan," tutupnya.(rie)
TangselCity | 2 hari yang lalu
Olahraga | 2 hari yang lalu
Pos Banten | 20 jam yang lalu
Pos Banten | 1 hari yang lalu
Ekonomi Bisnis | 2 hari yang lalu
Pos Banten | 2 hari yang lalu
TangselCity | 2 hari yang lalu
TangselCity | 2 hari yang lalu
Pos Banten | 23 jam yang lalu
Nasional | 1 hari yang lalu