TangselCity

Pos Tangerang

Pos Banten

Politik

Olahraga

Nasional

Pendidikan

Ekonomi Bisnis

Haji 2025

Galeri

Internasional

Selebritis

Lifestyle

Opini

Hukum

Advertorial

Kesehatan

Kriminal

Indeks

Dewan Pers

Modifikasi Cuaca Cegah Hujan Ekstrem Dan Banjir

Reporter: Farhan
Editor: AY
Rabu, 09 Juli 2025 | 07:43 WIB
Operasi mofifikasi cuaca. Foto : Ist
Operasi mofifikasi cuaca. Foto : Ist

JAKARTA - Tidak hanya menyebabkan banjir di sejumlah wilayah. Hujan besar dengan intensitas lama yang mengguyur Jakarta dan sekitarnya juga menyebabkan bangunan rusak.

 

Untuk mencegah dampak cuaca ekstrem seperti itu terjadi lagi pada awal Juli 2025, Badan Penanggulangan Bencana Dae­rah (BPBD) Daerah Khusus Ibu Kota (DKI) Jakarta akan melakukan Operasi Modifikasi Cuaca (OMC).

 

Kepala Pelaksana BPBD DKI Isnawa Adji mengatakan, ren­cana pelaksanaan OMC meru­pakan hasil koordinasi dengan Badan Meteorologi, Klimatologi dan Geofisika (BMKG), Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN), Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB), Tentara Nasional Indonesia Angkatan Udara (TNI AU) dan BPBD Jawa Barat.

 

Menurut Isnawa, dalam rapat yang digelar secara daring, diputuskan bahwa OMC akan dilaksanakan BNPB atas arahan Kepala BNPB, dengan fokus di wilayah Bogor, Bekasi, Tangerang dan Jakarta.

 

OMC akan dimulai dari wilayah Bogor sebagai daerah hulu, untuk menahan pening­katan debit air yang berpotensi mengalir ke Jakarta,” kata Is­nawa, Senin (7/7/2025).

 

Dia menjelaskan, hujan yang mengguyur Jakarta pada Minggu (6/7/2025), termasuk kategori lebat hingga sangat lebat. “Mendekati ekstrem,” tandasnya.

 

Isnawa menambahkan, meski­pun prediksi BMKG menun­jukkan penurunan intensitas hujan dalam tiga hari ke depan, namun pada hari keempat, ada indikasi peningkatan awan hu­jan di wilayah Jakarta Selatan dan Jakarta Timur. Karena itu, menurutnya, diperlukan modi­fikasi cuaca.

 

Menurut Isnawa, BPBD telah melaporkan rencana OMC ke­pada Gubernur dan Wakil Gu­bernur Jakarta. OMC diharapkan dapat menjadi langkah mitigasi mencegah banjir lanjutan, teru­tama di wilayah yang rawan ter­dampak luapan sungai dari hulu.

 

Dengan anggaran yang tersedia, kami mempersiapkan OMC sambil terus memantau perkembangan cuaca bersama BMKG,” ujarnya.

 

Sebelumnya, berdasarkan data BPBD DKI pada Minggu (6/7/2025), pukul 18.00 WIB, banjir melanda 53 RT di Ja­karta. Salah satu titik banjir ada di Jati Padang, Jakarta Selatan.

 

Akibat tingginya debit air Saluran Penghubung (PHB) Pulo, tembok pembatas Mushola Sabili di Jati Padang, Pasar Minggu, Jakarta Selatan, jebol pada Minggu (6/7/2025), sekitar pukul 14.30 WIB. Insiden ini terjadi usai hujan deras meng­guyur wilayah tersebut sejak pukul 14.00 hingga 17.00 WIB.

 

“Tembok tersebut terbuat dari material batu bata yang dipasang untuk membatasi mushola dengan tanggul, agar masyarakat yang hendak beribadah tidak ter­ganggu percikan air,” jelas Ke­pala Seksi Pemeliharaan Suku Dinas Sumber Daya Air (Sudin SDA) Jakarta Selatan Junjung Paulus, Senin (7/7/2025).

 

Akibat jebolnya tembok, air masuk ke dalam mushola dan permukiman warga sekitar. Peris­tiwa ini menyebabkan beberapa warga mengalami kerugian ma­teril. Tidak ada laporan korban jiwa dalam peristiwa tersebut.

 

Untuk mengatasi banjir ini, Sudin SDA Jakarta Selatan mem­buat tanggul darurat dari tum­pukan karung berisi pasir, guna menahan air agar tidak terus melimpas ke lingkungan warga.

 

“Kondisi saat ini, debit air dapat ditangani dengan pem­buatan tanggul darurat itu,” kata Junjung, Senin (7/7/2025).

 

Sudin SDA Jakarta Selatan juga merencanakan pembangunan tanggul permanen, sebagai solusi jangka panjang. “Jika kondisi debit air sudah kembali normal,” tandasnya.

Komentar:
GROUP RAKYAT MERDEKA
RM ID
Banpos
Satelit