Wapres Gibran Panen Tebu di Sleman, Ditemani Panglima TNI dan Titiek Soeharto

YOGYAKARTA - Wakil Presiden (Wapres) Gibran Rakabuming Raka blusukan ke Kabupaten Sleman, Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY), Selasa (8/7/2025), untuk panen raya tebu. Gibran datang ke lokasi dengan ditemani Panglima TNI Jenderal Agus Subiyanto dan Ketua Komisi IV DPR Titiek Soeharto alias Mbak Titiek.
Panen ini dilakukan di Kawasan Pangan Lanud Adisutjipto. Gibran turun langsung untuk ikut memanen tebu di lahan sekitar 4 hektare. Diperkirakan ada 280 ton tebu yang dipanen.
Beberapa pejabat turut mendampingi. Selain Panglima TNI dan Mbak Titiek, tampak juga Menteri Pertanian Amran Sulaiman, Wakil Menteri BUMN Aminuddin Ma’ruf, Anggota Komisi V DPR Danang Wicaksana, Wakil Gubernur DIY Paku Alam X, dan Direktur Utama PT Pupuk Indonesia Rahmad Pribadi.
Gibran ikut memotong batang tebu dengan arit besar. Putra sulung Presiden ke-7 RI Jokowi ini terlihat mahir memotong satu persatu batang tebu bersama Mentan Amran.
Usai panen, Gibran mendatangi stand PT Pupuk Indonesia (Persero), yang berada di samping kebun tebu. Di sana lalu digelar Rembuk Tani Bersama Wakil Presiden.
Gibran dan Titiek intens berbincang dan berdialog dengan para petani tebu soal kendala produksi. "Banyak masukan soal pengairan, pompanisasi, hama, pupuk, bibit, KUR (Kredit Usaha Rakyat) tani. Segera kami tindaklanjuti," janjinya.
Mantan Wali Kota Solo ini senang didampingi Titiek dalam blusukan ini. Bagi Gibran, ini bentuk sinergi antara Pemerintah dan Legislatif.
"Terima kasih Ibu Ketua Komisi yang berkenan mendampingi saya dari pagi, satu pesawat. Beliau kan ketua komisi paling sakti ini," canda Gibran, disambut senyum lebar Mbak Titiek.
Dalam arahannya, Gibran menegaskan target dan misi besar Pemerintah swasembada gula konsumsi 2026. "Pak Presiden sudah kasih instruksi jelas. Tahun depan kita harus swasembada gula konsumsi. Tahun 2027, paling lambat 2028, kita swasembada gula semua. Ini PR bersama," ucapnya.
Di acara ini, juga dilakukan demo drone canggih milik PT Pupuk Indonesia. Drone Artificial Intelligence (AI) ini menyemprotkan pupuk cair, memetakan lahan, hingga memeriksa kesehatan tanah.
Gibran tampak antusias menyaksikan hal itu. Dia melontarkan banyak pertanyaan ke Handono, salah satu peneliti PT Pupuk Indonesia. Handono menjelaskan, drone untuk pemetaan zat hara lahan pertanian sudah digunakan total di lahan seluas 8.000 hektare. Sementara, drone proses pemupukan baru digunakan di lahan seluas 1.500 hektare.
Gibran menilai, cuaca yang tak menentu hingga hama merupakan tantangan yang perlu diselesaikan dengan mekanisasi dan adopsi teknologi pertanian. Selain itu, dia menekankan perlunya percepatan program replanting atau peremajaan tanaman tebu agar produktivitas nasional meningkat.
Dia menginstruksikan Mentan Amran melibatkan lebih banyak anak muda dan akademisi untuk membantu riset dan pengembangan pertanian. "Saya titip ini Pak Menteri, lebih banyak anak muda dilibatkan. Yogya ini banyak orang pintar, akademisi, mohon dilibatkan untuk riset bibit, sampai hilirisasi tebu ke etanol," pesan Gibran, disambut anggukan kepala Amran.
Tak lupa, Gibran memuji TNI AU yang menyediakan lahan produktif untuk kebun tebu di area Lanud Adisutjipto. Gibran meminta Pemerintah Pusat dan Daerah kompak mendukung swasembada pangan. "Pusat dan daerah harus sinergis," imbaunya.
Dalam kesempatan ini, Gibran menyerahkan secara simbolis bantuan 10 ton pupuk non-subsidi kepada petani.
Sedangkan, Mbak Titiek menekankan, untuk mempercepat swasembada, Pemerintah menghentikan impor. "Intinya jangan ada impor lagi. Kementan beri bantuan sebanyak mungkin kepada petani," pinta anggota DPR Dapil DIY ini.
Mentan Amran menyatakan siap merealisasikan swasembada gula. Pemerintah, melalui BUMN, telah menyiapkan anggaran sebesar Rp 1,5 triliun untuk menyerap hasil panen tebu dengan harga minimal Rp 14.500 per kilogram. "Ini harga dasar yang tidak boleh turun, instruksi Presiden dan Wapres," sebutnya.
Usai panen tebu, Gibran dan rombongan sowan ke Pondok Pesantren (Ponpes) Sunan Pandanaran, Sleman. Di sini, Gibran sempat disebut Gus, sebutan yang biasanya disematkan bagi anak kiai.
"Sebelum menang datang ke sini, setelah menang ke sini. Usai pelantikan datang ke sini lagi. Tepuk tangan. Mari kita dengarkan mauidhah hasanah atau motivasi dari Gus Gibran Rakabuming Raka," ucap seorang kiai, menyambut Gibran yang dinilainya sudah menjadi keluarga bagi Ponpes Sunan Pandanaran.
Dalam sambutannya, Gibran menyatakan kunjungan ini adalah kali ketiga dirinya ke Ponpes Sunan Pandanaran. Sebelumnya, dia ke sini sendirian untuk meminta wejangan dari kiai. "Hari ini saya bawa banyak rombongan. Ada ibu Titiek Soeharto," kata Gibran, disambut tepuk tangan dan sorak sorai meriah dari para santri dan santriwati.
Galeri | 2 hari yang lalu
TangselCity | 2 hari yang lalu
Opini | 2 hari yang lalu
TangselCity | 2 hari yang lalu
Nasional | 2 hari yang lalu
TangselCity | 1 hari yang lalu
Pos Tangerang | 2 hari yang lalu
Pos Banten | 2 hari yang lalu
Opini | 19 jam yang lalu
Galeri | 1 hari yang lalu