Pemkot Siapkan Rekayasa Lalu Lintas Di Akses Stasiun Rawa Buntu

SERPONG-Pemerintah Kota (Pemkot) Tangerang Selatan (Tangsel) bakal merekayasa lalu lintas di akses pintu masuk ke Stasiun Kereta Rawa Buntu, Kecamatan Serpong. Kemacetan di kawasan tersebut sudah sangat krodit.
Wakil Wali Kota Tangsel, Pilar Saga Ichsan menyampaikan, pemerintah akan mengambil langkah taktis guna mengurai kemacetan di lokasi tersebut.
Bahkan dia juga turun langsung meninjau lokasi guna mengetahui kondisi terkini sekaligus memetakan keperluan yang dibutuhkan sebagai langkah tepat penyelesaian persoalan lalu lintas.
"Terkait lalu lintas yang ada di kawasan Rawa Buntu ini saya meninjau bersama Dinas Perhubungan (Dishub) dan tim terkait," ujar Pilar di lokasi, Kamis (24/7).
Berdasarkan tinjauan itu, Pilar menyatakan, bahwa langkah taktis berupa rekayasa lalu lintas akan dilakukan, sebagai solusi jangka pendek.
"Untuk ditata kita lakukan rekayasa supaya tidak terjadi kemacetan terutama di peak hour ya pada saat peak hour itu di pagi hari ataupun sore itu sering kali terjadi kemacetan," ungkapnya.
Melalui rekayasa itu, Pemkot ingin menertibkan penggunaan jalan di sekitar ruas jalan tersebut. Sebab sering kali kemacetan diakibatkan oleh banyaknya kendaraan yang parkir ataupun berhenti. Termasuk juga banyak transportasi umum yang sembarangan menurunkan penumpangnya.
"Nah ini yang kita lakukan rekayasa supaya semuanya lancar itu yang kita lakukan. Memang sudah lama untuk yang di depan Stasiun Rawa Buntu ini memang salah satu fokus utama kita ya untuk melakukan penertiban segera pas tadi ngobrol sama warga pas kebetulan juga mereka diskusi masalah itu," jelas Pilar.
Rekayasa lalu lintas akan dilakukan dengan cara membagi satu lajur kendaraan khusus untuk pengendara yang ingin memasuki area stasiun.
"Nanti ada penutupan-penutupan barier dan juga penambahan personel di sini. Kita akan lakukan sterilisasi satu lajur di sini," katanya.
Kendati demikian, langkah taktis harus melalui tahap percobaan terlebih dahulu. Penerapannya tidak langsung dilakukan secara permanen.
"Kita cek dulu ya ini kan belum permanen tapi kita cek efektivitasnya ya, trial and error, uji coba dulu nanti kalau misalkan ternyata ampuh ya kita lanjutkan sambil kita mitigasi resiko yang lainnya," paparnya.
Jika cara ini telah dilakukan, Pilar menegaskan tidak boleh ada lagi kendaraan yang parkir atau menurunkan penumpang sembarangan.
"Satu lajur ini kita jaga itu untuk supaya mobil itu yang masuk ke stasiun atau keluar itu dalam satu lajur ini nanti baru bisa belok ke kanan. Sesegera mungkin kita bikin modelingnya dulu, mungkin minggu depan dari Dishub presentasi modelingnya seperti apa baru kita mulai eksekusi," ucap Pilar.
Selain itu, Pilar juga akan melakukan koordinasi dengan Kementerian Pekerjaan Umum terkait lahan yang rencananya akan dijadikan titik berhenti angkutan umum (angkot).
"Karena ada asetnya Kementerian PU yang di dekat (Apartemen) Mahata. Ini juga nanti untuk angkot nanti kita arahkan ke situ taksi angkot untuk berhentinya di situ. Jadi orang tidak lagi naik angkutan online itu turun di depan pintu masuk," pungkasnya.
Opini | 1 hari yang lalu
Nasional | 1 hari yang lalu
Nasional | 2 hari yang lalu
Nasional | 2 hari yang lalu
TangselCity | 23 jam yang lalu
Nasional | 2 hari yang lalu
TangselCity | 2 hari yang lalu
Pos Banten | 2 hari yang lalu
Galeri | 2 hari yang lalu
Pos Tangerang | 2 hari yang lalu