TangselCity

Pos Tangerang

Pos Banten

Politik

Olahraga

Nasional

Pendidikan

Ekonomi Bisnis

Haji 2025

Galeri

Internasional

Selebritis

Lifestyle

Opini

Hukum

Advertorial

Kesehatan

Kriminal

Indeks

Dewan Pers

Prabowo Kumpulkan 82 Profesional Muda di Hambalang

Reporter & Editor : AY
Senin, 28 Juli 2025 | 09:26 WIB
Presiden Prabowo dan 82 Pengusaha berkumpul di Hambalang, Minggu (27/7). Foto ; Ist
Presiden Prabowo dan 82 Pengusaha berkumpul di Hambalang, Minggu (27/7). Foto ; Ist

BOGOR - Presiden Prabowo Subianto mengisi akhir pekan dengan mengumpulkan 82 profesional muda di Hambalang, Bogor, Jawa Barat, Sabtu (26/7/2025) malam. Bersama para profesional muda itu, Presiden bertukar gagasan soal ekonomi. Targetnya, Prabowo mau cetak pebisnis top yang baru. 

 

Acara ngumpul bareng itu mengangkat tema "Presidential Fellowship in Economics and Business Leadership". Acara yang berlangsung selama 5 jam itu, digelar di kediaman pribadi Prabowo di Hambalang, Bogor.

 

Karena menjadi tempat acara, suasana di kediaman Prabowo di Hambalang berubah jadi semacam kampus mini. Ada panggung, layar besar, podium, hingga bendera merah putih. 

 

Di awal acara, Prabowo sempat tampil resmi berbicara dari podium. Namun tak lama, ia melebur duduk di kursi peserta. Menyimak, mencatat, bahkan mengangguk-angguk. Sesekali tertawa kecil. Yang bicara justru para profesional muda. Mereka memaparkan gagasan, proposal, bahkan kajian ekonomi langsung di hadapan Presiden.

 

Sekretaris Kabinet Teddy Indra Wijaya mengungkapkan, ke-82 peserta adalah lulusan kampus-kampus top, baik dalam maupun luar negeri. Mereka bukan kaleng-kaleng. Disaring ketat lewat program beasiswa khusus yang dirancang langsung oleh Prabowo.

 

Seleksinya dilakukan oleh Kementerian Pendidikan Tinggi, Sains, dan Teknologi. Hanya mereka yang punya integritas dan visi kepemimpinan masa depan yang bisa ikut,” ujar Teddy.

 

Menurut Teddy, Presiden bukan cuma ceramah, tapi benar-benar mendengar, bertanya, menanggapi, dan berdialog langsung. Isinya? Macam-macam. Dari teknologi, geopolitik ekonomi, sampai tren bisnis global.

 

Teddy menjelaskan, kegiatan ini bagian dari strategi besar Pemerintah membentuk SDM unggul dan adaptif. Target akhirnya: lahirnya pebisnis-pebisnis masa depan yang paham visi bangsa, bukan cuma cuan semata.

 

Diharapkan muncul pemimpin baru di bidang ekonomi dan bisnis. Yang bukan hanya pintar, tapi juga punya jiwa nasionalis,” kata Teddy.

 

Ekonom senior Universitas Paramadina Wijayanto Samirin mendukung langkah ini. Namun, dia berharap kd depan forum diskusi perlu diperluas. Tak cukup profesional muda saja. Perlu juga undang budayawan, tenaga medis, hingga aktivis sosial.

 

Kalau bisa, peserta disesuaikan dengan arah kebijakan yang ingin dikembangkan. Jadi lebih kaya perspektif,” ujarnya.

 

Terpenting dari kegiatan itu, kata dia, bukan sebatas pada panggung seremonial. Menurutnya, realisasi dan implementasi dari diskusi harus benar-benar diwujudkan.

 

"Diskusi hanya akan bermanfaat, jika Pemerintah benar-benar secara konkret berusaha merealisasikan hal-hal bagus yang muncul dari diskusi tersebut," pesan Wijayanto.

 

Direktur Ekonomi Digital dari Center of Economic and Law Studies (Celios) Nailul Huda berharap, pertemuan tersebut tak terbatas pada mereka yang mendapatkan beasiswa dari Pemerintah saja. Presiden perlu mengajak  para profesional di luar program tersebut yang memiliki gagasan untuk Indonesia.

 

"Prabowo harus lebih aware terhadap sikap kritik dari masyarakat. Termasuk soal ekonomi 'Indonesia Gelap', bukan justru menolak dengan berkata 'Indonesia Cerah'," ulas Nailul.

 

Lagipula, pertemuan semacam itu bisa membuka point of view Prabowo terkait kondisi masyarakat saat ini. Sehingga, bukan hanya mendengar hal-hal yang bersifat positif.

 

"Presiden perlu juga mendengar dari perspektif yang berbeda. Dari sisi kritisnya," pungkasnya.

Komentar:
GROUP RAKYAT MERDEKA
RM ID
Banpos
Satelit