Pertemuan Airlangga-Puan Buka Peluang Koalisi Pilpres 2024
JAKARTA - Ketua DPP PDIP Puan Maharani dalam waktu dekat akan segera bertemu dengan Ketua Umum Partai Golkar Airlangga Hartarto. Sejatinya, pertemuan kedua elite itu dijadwalkan bulan lalu, namun tertunda.
Saat itu, Airlangga berhalangan bertemu Puan karena mendampingi Presiden Jokowi di Lampung. Setelah itu, rencana pertemuan kembali dirancang kedua belah pihak.
Direktur Eksekutif Parameter Politik Indonesia Adi Prayitno menilai pertemuan tersebut merupakan upaya penjajakan yang dibangun PDIP terhadap Golkar. Upaya itu membuka kemungkinan untuk kedua partai besar tersebut bekerja sama dalam Pilpres 2024.
"Semuanya dalam proses penjajakan. Sebelum janur kuning melengkung, sebelum ada yang bisa dipastikan siapa yang maju dan daftar ke KPU, ya semuanya serba mungkin," tegas Adi, Kamis (29/9).
Menurut Adi, kunjungan tersebut bagian dari komunikasi politik yang dilakukan Puan untuk memastikan tiket dan dukungan, guna berlaga pada kontestasi 2024.
Ini kan sebenarnya komunikasi politik yang dibangun Puan untuk memastikan bisa maju dan bisa didukung oleh partai-partai politik lain. Kan inti dari komunikasi politik begitu. Pasti membawa kepentingan partai dan dirinya untuk bisa maju," jelas Adi.
Jika komunikasi tersebut produktif dan mencapai kesepakatan politik, tidak menutup kemungkinan koalisi antara PDIP dan Golkar akan terbentuk.
"Kalau PDIP, misalnya dengan Golkar maju, ya pasangannya dari PDIP dan Golkar. Kalau itu cocok ya koalisi terbentuk," ucapnya.
Oleh sebab itu, menurut Adi, pertemuan itu bisa saja menghasilkan kemungkinan koalisi akan terbentuk antara Koalisi Indonesia Bersatu (KIB) dan PDIP.
Asalkan ada ketertarikan KIB pada PDIP, dan mau mengusung Puan dalam Pilpres 2024. Begitu pun nantinya, masih terbuka kemungkinan PDIP merapat ke koalisi lain seperti Gerindra-PKB atau NasDem, PKS dan Demokrat.
"Poros-poros politik ini kan hampir mulai terbentuk. Tinggal menyisakan PDIP, mau bergabung dengan yang mana? Ke KIB, Gerindra-PKB atau Nasdem-PKS-Demokrat, yang sebenarnya sudah mulai terkonsolidasi, tinggal deklarasi," ungkapnya.
Tunggu PDIP
Menurut Adi, penjajakan dan kemungkinan koalisi PDIP bukan pada persoalan kekuatan figur pasangan calon, melainkan pada kepastian untuk maju dalam Pilpres 2024.
"Ini bukan soal kuat-kuatan, karena elite partai semua ingin maju. Mereka ingin memastikan, ada partai dan figur yang memiliki kepentingan sama. Yaitu bisa menampung dan mengakomodir kepentingan politik mereka," ujarnya.
Peneliti Indikator Politik Indonesia Bawono Kumoro mengungkapkan, saat ini poros koalisi menunggu langkah PDIP.
Partai berlambang banteng itu satu-satunya partai yang bisa maju sendiri di Pemilu 2024. Namun Puan, sebagai wakil dari PDIP telah melakukan rangkaian safari politik.
“Jadi, PDIP mau sendiri atau bergabung dengan embrio koalisi lain, misal KIB atau Gerindra, nah itu akan membayangi embrio koalisi yang sudah ada,” jelas Bawono. (AY/rm.id)
Olahraga | 1 hari yang lalu
TangselCity | 2 hari yang lalu
TangselCity | 2 hari yang lalu
Nasional | 2 hari yang lalu
Nasional | 2 hari yang lalu
Nasional | 1 hari yang lalu
Nasional | 1 hari yang lalu
Pos Banten | 2 hari yang lalu
Galeri | 10 jam yang lalu
Pos Tangerang | 2 hari yang lalu