TangselCity

Pos Tangerang

Pos Banten

Politik

Olahraga

Nasional

Pendidikan

Ekonomi Bisnis

Haji 2025

Galeri

Internasional

Selebritis

Lifestyle

Opini

Hukum

Advertorial

Kesehatan

Kriminal

Indeks

Dewan Pers

Menag Berharap Pembubaran Rumah Doa Tak Terulang Lagi

Reporter & Editor : AY
Rabu, 30 Juli 2025 | 13:04 WIB
Tempat rumah doa yang dibubarkan warga di Padang. Foto : Ist
Tempat rumah doa yang dibubarkan warga di Padang. Foto : Ist

JAKARTA - Menteri Agama (Menag) Nasaruddin Umar prihatin atas insiden pembubaran kegiatan ibadah di rumah doa milik umat Kristen di Padang, Sumatera Barat. Dia menegaskan pentingnya memastikan peristiwa serupa tidak terulang di masa depan. Kementerian Agama (Kemenag) tengah menyiapkan dua pendekatan: penanganan jangka pendek dan solusi jangka panjang.

 

"Kami sedang mencari data. Secepatnya saya akan mengurus tim kami ke Padang. Saya berharap itu peristiwa yang terakhir kejadian di Indonesia. Ini obsesi kami, kesalahpahaman dan sebagainya itu harus dihentikan," ujar Menag, di Jakarta, Rabu (30/7/2025).

 

Dia menyebut, telah melakukan koordinasi dengan Kantor Wilayah Kemenag Sumatera Barat dan dalam waktu dekat akan mengirimkan tim untuk merespons langsung situasi di lapangan. Menag juga mengungkapkan bahwa kasus serupa yang sempat terjadi di Jawa Barat sebelumnya telah berhasil ditangani. "Tim kami nanti ke sana untuk mencari solusi yang terbaik," imbuhnya.

 

Menag mendengar, saat ini situasi sudah terkendali. "Tapi apa pun juga, itu adalah sebuah pencitraan negatif dari bangsa kita. Saya berharap jangan ada lagi kasus-kasus seperti ini dan saya pribadi sangat menyesalkan," katanya.

 

Sebagai bagian dari strategi jangka panjang, Kemenag akan memperkenalkan kurikulum cinta untuk diterapkan di lingkungan pendidikan. Gagasan ini bertujuan membangun budaya saling pengertian dan mengikis prasangka antar kelompok masyarakat.

 

"Kurikulum cinta ini secara mendasar akan kita obsesikan untuk menghilangkan segala bentuk kecurigaan dan kesalahpahaman antara satu sama lain," tuturnya.

 

Sebelumnya, sekelompok warga membubarkan ibadah di rumah doa Jemaat Gereja Kristen Setia Indonesia (GKSI) di Kelurahan Padang Sarai, Kecamatan Koto Tangah, Kota Padang, Minggu (27/7/2025). Dalam insiden tersebut, terjadi kepanikan di kalangan jemaat, termasuk anak-anak, serta aksi perusakan fasilitas oleh massa.

 

Video yang beredar menunjukkan puluhan orang mendatangi rumah doa sambil membawa kayu. Jemaat yang ada dalam rumah itu keluar, sementara sebagian massa merusak kursi dan kaca.

 

Menanggapi kejadian tersebut, pihak kepolisian telah menetapkan sembilan orang sebagai terduga pelaku berdasarkan rekaman video di lokasi. "Yang sudah kami amankan sembilan orang, tentunya akan berkembang lagi. Sembilan orang ini adalah yang sesuai di video yang ada," ungkap Wakapolda Sumbar Brigjen Solihin.

Komentar:
GROUP RAKYAT MERDEKA
RM ID
Banpos
Satelit