Siswa Sekolah Rakyat Dibikin Gagah, Ada Jas Almamater dan Baret Merah

JAKARTA - Kementerian Sosial (Kemensos) mengenalkan seragam resmi siswa Sekolah Rakyat. Mereka akan mendapatkan jas almamater dan baret berwarna merah. Dengan seragam ini, siswa Sekolah Rakyat diharapkan tampil gagah.

 

Menteri Sosial (Mensos) Saifullah Yusuf alias Gus Ipul resmi memperkenalkan seragam tersebut saat memberikan pembekalan kepada kepala sekolah dan guru di Pusat Pendidikan, Pelatihan, dan Pengembangan Profesi (Pusdiklatbangprof) Kemensos, Jakarta Selatan, Selasa (19/8/2025).

 

Acara pembekalan dimulai dengan upacara singkat, dilanjutkan dengan penayangan pidato Presiden Prabowo Subianto tentang Sekolah Rakyat. Selain kepala sekolah dan guru, hadir pula Wakil Menteri Sosial Agus Jabo Priyono serta jajaran pejabat Kemensos.

 

Gus Ipul tiba di lokasi sekitar pukul 09.44 WIB dengan mengenakan jas almamater merah lengkap dengan baret merah. “Ini seragam almamater Sekolah Rakyat,” ujarnya.

 

Jas almamater Sekolah Rakyat dilengkapi sejumlah atribut. Pada dada kiri terdapat pin berlogo Sekolah Rakyat, sementara di dada kanan tercantum nama siswa. Di bahu kanan dan kiri tersemat tanda kepangkatan, sedangkan baret merah juga dihiasi logo Sekolah Rakyat.

 

Untuk pakaian dalam, siswa akan mengenakan kemeja putih dengan dasi senada. Sementara, celananya berwarna putih dengan garis merah panjang di sisi kanan dan kiri.

 

Selain jas almamater dan baret, para siswa juga akan memperoleh delapan jenis seragam lain, yakni seragam putih-merah untuk tingkat SD, putih-biru untuk SMP, putih-abu untuk SMA, seragam pesiar, pramuka, baju olahraga, kemeja batik khas Sekolah Rakyat, kemeja batik nasional, serta seragam laboratorium.

 

Gus Ipul memastikan, seragam tersebut akan mulai disalurkan ke siswa paling lambat akhir September 2025. Pada tahap pertama, penyaluran dilakukan ke 100 Sekolah Rakyat yang telah beroperasi.

 

Menurutnya, jas almamater ini diharapkan dapat menumbuhkan rasa percaya diri siswa. “Anak-anak kalau memakai jas almamater akan terlihat gagah dan semakin percaya diri,” katanya.

 

Selain siswa, para guru juga akan mendapat seragam khusus dengan warna berbeda. Saat ini, seragam guru masih dalam tahap persiapan desain.

 

Gurunya juga sudah dipikirkan. Jadi muridnya tampil gagah, gurunya juga harus gagah. Ini sesuai arahan Bapak Presiden,” ucap Gus Ipul.

 

Ia menegaskan, pengadaan dan distribusi seragam dilakukan secara transparan dan akuntabel, serta dipastikan tepat sasaran untuk meminimalkan potensi penyelewengan. Bahkan, Kemensos berkonsultasi langsung dengan Kapolri, Jaksa Agung, dan Lembaga Kebijakan Pengadaan Barang/Jasa Pemerintah (LKPP) untuk memastikan seluruh proses berjalan sesuai ketentuan.

 

“Semua akan berjalan sesuai ketentuan, tidak ada korupsi, tidak ada sogok-menyogok,” janji Sekjen PBNU ini.

 

Di luar program seragam, Gus Ipul menambahkan, pemerintah juga tengah menyiapkan penambahan 65 Sekolah Rakyat yang rencananya beroperasi pada September 2025. “Akan ada 65 titik beroperasi di bulan September. Sementara per hari ini sudah ada 100 titik,” jelasnya.

 

Dengan demikian, kapasitas 165 Sekolah Rakyat diperkirakan dapat menampung hingga 16 ribu siswa. Gus Ipul menegaskan pihaknya terus memantau dan melakukan perbaikan.

 

Alhamdulillah secara umum semua berjalan baik. Kalau ada kekurangan, kita cari solusi dan memperbaiki,” tegasnya.

 

Seperti diketahui, jas almamater dan baret merah ini sebelumnya sudah dikenakan 100 siswa Sekolah Rakyat saat upacara HUT ke-80 RI di Istana Negara, Minggu (17/8/2025). Mereka turut menyanyikan lagu Hari Merdeka bersama Gita Bahana Nusantara.

 

Selain seragam, siswa Sekolah Rakyat juga akan mendapatkan sejumlah fasilitas lain. Dalam laman Kementerian Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi (PANRB) dijelaskan, fasilitas tersebut meliputi pemeriksaan kesehatan gratis, talent mapping, tes kompetensi dasar akademik, asrama, makanan bergizi, alat tulis, dan laptop.

 

Sebelumnya, Presiden Prabowo menyebut, Sekolah Rakyat hadir sebagai upaya meningkatkan kualitas pendidikan untuk memutus rantai kemiskinan secara menyeluruh.