Pratikno Utus Stafsus Beri Bantuan Konkret Untuk Tangani Kasus Balita Meninggal di Sukabumi

JAKARTA - Menteri Koordinator Bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan (Menko PMK) Pratikno bergerak cepat menyikapi wafatnya balita yang meninggal karena cacingan di Sukabumi, Jawa Barat. Dia mengutus staf khusus meninjau rumah keluarga korban sekaligus memberi bantuan nyata.
Staf khusus yang diutus Pratikno adalah Mayjen TNI (Purn) Mochammad Luthfie Beta, Staf Khusus Menko PMK Bidang Mobilisasi Sumber Daya Bencana. Luthfie berangkat hanya beberapa jam setelah rapat tingkat menteri selesai, Jumat (22/8/2025). Luthfie tiba di lokasi pada malam hari. Sejumlah foto kunjungan kemudian diunggah Pratikno di akun Instagram pribadinya, @pratikpratikno, Sabtu (23/8/2025).
Dari foto terlihat rumah keluarga korban berupa rumah panggung dari kayu. Kondisinya memprihatinkan. Rumah tersebut berdiri di lahan rawan longsor dan minim sirkulasi udara. Selain itu, berdekatan dengan kandang ternak, serta fasilitas sanitasi yang tidak layak.
Dalam keterangan foto tersebut, Pratikno menegaskan pemerintah turun langsung mendampingi keluarga korban. “Saya menugaskan eselon satu Kemenko PMK dan jajaran untuk turun langsung ke Sukabumi, mendampingi keluarga Almarhumah Ananda Siti Raya,” tulis Pratikno.
Menurut dia, berbagai langkah konkret sudah dilakukan di lapangan. KTP dan Kartu Keluarga baru untuk keluarga korban diterbitkan, keanggotaan BPJS Kesehatan dipastikan aktif lewat skema PBI daerah. Sementara kakak almarhumah Raya mendapat Kartu Indonesia Pintar (KIP) serta layanan pengobatan.
Tak hanya itu, Pratikno mengatakan, rumah keluarga korban akan dibedah menjadi hunian layak. Fasilitas MCK dan akses jalan diperkeras, serta talud penahan longsor dibangun untuk mitigasi bencana. Proses ini melibatkan warga lokal, aparat pemda, TNI, dan Polri dengan sistem gotong royong. “Kasus ini mengingatkan kita semua, bahwa kesehatan anak bukan hanya urusan medis, tapi ekosistem kehidupan lintas sektor,” ungkapnya.
Pratikno menekankan, menjamin setiap anak Indonesia tumbuh sehat, kuat, dan bahagia sama artinya dengan menjamin masa depan bangsa.
Hal senada sama disampaikan Luthfie. Dia menegaskan, kasus Raya menjadi alarm penting bahwa masalah kesehatan anak tidak boleh dianggap sepele.
“Situasi ini tidak boleh terulang kembali, karena menyangkut masa depan generasi penerus bangsa. Pemerintah pusat ingin memastikan hadir di setiap permasalahan yang ada di masyarakat,” kata Luthfie, dalam keterangan tertulis, Sabtu (23/8/2025).
Menurut dia, rumah keluarga Raya akan segera dibongkar dan dibangun kembali secara permanen. Termasuk pembangunan WC komunal dan sanitasi layak melalui dukungan program Gerakan Orang Tua Asuh Cegah Stunting (Genting).
Luthfie memastikan, pembangunan rumah akan melibatkan masyarakat sekitar, aparat desa, TNI/Polri secara swakelola, dengan memperhatikan legalitas lahan. “Desain awal rumah sehat sederhana berukuran 7 x 5 meter, dilengkapi talud penahan longsor serta akses jalan yang lebih baik,” jelas Luthfie.
Selain persoalan hunian, kata Luthfie, kondisi keluarga juga menjadi perhatian. Ayah dan ibu almarhumah Raya masih menjalani perawatan di RS Bandung. Sementara kakaknya yang berusia 7 tahun mengalami gangguan kesehatan dan membutuhkan pendampingan gizi maupun pendidikan.
Dalam kunjungan itu, Kemenko PMK juga menyerahkan 25 paket sembako serta peralatan sekolah. Hadir pula perwakilan Kementerian Kependudukan dan Pembangunan Keluarga (Kemendukbangga), Pemerintah daerah, TNI/Polri, camat, dan kepala desa setempat untuk menindaklanjuti langkah penanganan.
Olahraga | 2 hari yang lalu
TangselCity | 1 hari yang lalu
Nasional | 1 hari yang lalu
Olahraga | 2 hari yang lalu
Pos Banten | 2 hari yang lalu
TangselCity | 2 hari yang lalu
Nasional | 2 hari yang lalu
Nasional | 1 hari yang lalu
TangselCity | 1 hari yang lalu
Pos Tangerang | 8 jam yang lalu