Gubernur Pramono: Masyarakat Jangan Panik Berbelanja, Stok Pangan Di Jakarta Cukup Untuk Dua Bulan

JAKARTA - Warga Ibu Kota diimbau tidak usah panik, memborong bahan pangan karena kondisi Jakarta sempat mencekam akibat marak aksi unjuk rasa berujung kerusuhan pada akhir Agustus lalu. Stok bahan pangan berlimpah, bahkan cukup untuk dua bulan ke depan.
Aksi demonstrasi silih berganti pada pengujung Agustus 2025 membuat resah masyarakat. Apalagi aksi unjuk rasa itu telah menimbulkan korban nyawa dan perusakan sejumlah fasilitas umum sehingga terasa mencekam.
Kondisi tersebut dimanfaatkan oknum tidak bertanggung jawab. Mereka menyebarkan hoaks. Salah satunya, informasi demo akan terus berlanjut dan bakal menyebabkan kelangkaan bahan pangan.
Menyikapi kondisi tersebut, Forum Komunikasi Pimpinan Daerah (Forkopimda) menggelar rapat koordinasi di Balai Kota Jakarta. Gubernur DKI Jakarta Pramono Anung menegaskan, ketersediaan pangan di Ibu Kota aman dan cukup hingga akhir Oktober 2025. “Kalau tidak ada sesuatu, pangan di Jakarta sangat mencukupi,” kata Pramono, Senin (1/9/2025).
Menurut Gubernur, pihaknya juga telah melakukan pemetaan dan pengawasan secara berkala terhadap stok pangan yang tersebar di berbagai titik distribusi.
Dia juga mengimbau masyarakat untuk tidak mudah terpengaruh kabar yang belum terverifikasi kebenarannya. Pram meminta agar warga mengedepankan informasi resmi dari Pemerintah.
Kepala Dinas Ketahanan Pangan, Kelautan dan Pertanian (KPKP) DKI Jakarta Hasudungan Sidabalok menambahkan, stok pangan strategis di Jakarta, seperti beras, daging, dan telur dalam kondisi aman dan mencukupi.
Dia mengimbau masyarakat agar tidak panik saat belanja. “Pemerintah DKI menjamin bahwa ketersediaan pangan kita cukup untuk dua bulan kemudian. Stoknya memadai,” ujar Hasudungan.
Hasudungan menjelaskan, stok beras di Jakarta saat ini mencapai 303.297 ton, sedangkan kebutuhannya diperkirakan 156.745 ton. Sementara daging sapi, stoknya mencapai 40.418 ton, dengan kebutuhannya hanya 11.999 ton. Sedangkan stok daging ayam mencapai 74.940 ton, melebihi kebutuhan yang sebesar 30.176 ton.
Untuk ketersediaan telur ayam mencapai 21.478 ton, sedangkan kebutuhannya sebesar 19.525 ton. Stok cabe merah keriting 10.641 ton, lebih banyak dibandingkan kebutuhannya yang sebanyak 5.595 ton.
Kemudian, stok bawang merah 8.688 ton, dan kebutuhannya sebanyak 4.677 ton. Stok bawang putih 8.728 ton, melampaui kebutuhan 3.814 ton. “Jadi, semuanya dalam kondisi cukup,” jelasnya.
Terkait distribusi pangan subsidi, Hasudungan memastikan, 213 gerai pelayanan Kartu Jakarta Pintar (KJP) kini sudah beroperasi normal. Dua gerai, yakni di Pasar Senen dan Poncol yang sempat ditutup karena terdampak kerusuhan, kini telah kembali dibuka.
Hasudungan juga menyampaikan, pihaknya telah menyiapkan antisipasi jika kembali terjadi unjuk rasa. Meskipun begitu, dia memastikan, ketersediaan pangan masih aman untuk memenuhi kebutuhan masyarakat.
TangselCity | 2 hari yang lalu
TangselCity | 1 hari yang lalu
TangselCity | 1 hari yang lalu
Pos Banten | 2 hari yang lalu
Pos Banten | 1 hari yang lalu
Pos Banten | 2 hari yang lalu
Olahraga | 2 hari yang lalu
Nasional | 8 jam yang lalu
Pos Tangerang | 22 jam yang lalu
Galeri | 2 jam yang lalu