Jokowi Minta TNI/Polri Dukung Semua Agenda Penanganan Krisis Pangan, Energi Dan Finansial
JAKARTA - Presiden Jokowi menegaskan, saat ini dunia menghadapi tantangan yang sangat berat. Setelah pandemi Covid-19 mereda, dunia diterpa multikrisis: pangan, energi, dan finansial.
Kondisi itu turut diperparah oleh perang Rusia-Ukraina. Sehingga, situasi ekonomi dunia semakin dipenuhi ketidakpastian. Geopolitik dunia pun kian memanas.
Dalam menghadapi situasi itu, Jokowi mewanti-wanti bangsa Indonesia agar terus hati-hati dan waspada. Persatuan dan kesatuan nasional harus terus diperkokoh. Perdamaian dan gotong-royong, harus terus dijaga. Harus bahu-membahu dan kompak. Agar Indonesia bisa melalui krisis dunia yang sangat berat.
Sebagaimana telah dibuktikan dalam sejarah perjalanan Indonesia, TNI selalu berada di garda terdepan dalam menghadapi setiap tantangan. Terutama, dalam menghadapi berbagai krisis.
Namun, Jokowi mengingatkan, tanggung jawab kita tidak hanya terbatas pada krisis di dalam negeri. Lebih dari itu, Indonesia juga mendapat kepercayaan untuk berkontribusi terhadap dunia.
"Tahun ini, di masa-masa sulit sekarang, Indonesia memegang Presidensi G20. Selain itu, Indonesia juga dipercaya sebagai anggota Champions Group of Global Crisis Response. Tahun depan, Indonesia akan menjadi Ketua ASEAN. Karena itu, kita harus mampu menunjukkan pada dunia, bahwa kepemimpinan Indonesia di G20 bisa menghasilkan aksi dan solusi yang konkret. Agar krisis dunia tidak berlanjut. Kita juga harus bisa membangun dunia yang lebih mampu menghadapi tantangan ke depan," tegas Jokowi dalam Upacara Peringatan HUT TNI ke-77 di Istana Negara, Jakarta, Rabu (5/10).
Atraksi drum band pada HUT TNI ke 72 di Istana Negara. (Foto : Setpres)
"Saya minta jajaran TNI dan Polri untuk bersinergi mensukseskan berbagai agenda nasional dalam penanganan krisis pangan, energi, dan finansial. Bantu kemandirian pangan, pengendalian inflasi, jaga pertahanan dan keamanan agar masyarakat bisa berkarya optimal dalam menghadapi berbagai tantangan yang ada," tandasnya.
Di tengah tantangan bangsa yang sangat kompleks, Jokowi meminta TNI untuk terus meningkatkan profesionalitasnya. Bertahap melanjutkan pemenuhan minimum essential force.
Pembangunan kekuatan, kata Jokowi, perlu terus selaras dengan tujuan pembangunan nasional. Program bela negara juga perlu dilanjutkan, sesuai prinsip demokrasi. Demi mempertahankan kelangsungan hidup berbangsa dan bernegara, sesuai Pancasila dan UUD 1945.
"Pemerintah, masyarakat, bangsa, dan negara menaruh harapan besar terhadap kontribusi TNI. Teruslah memegang teguh jati diri TNI sebagai tentara rakyat, tentara pejuang, tentara nasional, dan tentara profesional.
Jadilah garda terdepan dalam menghadapi setiap ancaman, tantangan, hambatan, dan gangguan. Bersikap dan bertindaklah secara profesional, sesuai Pancasila dan UUD 1945, Sapta Marga, serta Sumpah Prajurit. Peliharalah kemanunggalan TNI dan rakyat. Karena bersama rakyat, TNI akan kuat," tutur Jokowi.
"Ingatlah selalu sifat prajurit. Prajurit itu pantang menyerah. Selalu tabah, loyal, tulus, rela berkorban untuk kejayaan dan kemajuan rakyat Indonesia, serta Negara Kesatuan Republik Indonesia, Demikian amanat saya. Selamat bekerja dan mengabdi untuk nusa dan bangsa. Semoga Tuhan Yang Maha Kuasa selalu bersama kita semua. Dirgahayu Tentara Nasional Indonesia. Bersatu, berjuang, kita pasti menang," pungkasnya. (rm.id)
Olahraga | 2 hari yang lalu
Olahraga | 1 hari yang lalu
Olahraga | 2 hari yang lalu
Pos Banten | 15 jam yang lalu
TangselCity | 1 hari yang lalu
Olahraga | 17 jam yang lalu
TangselCity | 2 hari yang lalu
TangselCity | 2 hari yang lalu
TangselCity | 7 jam yang lalu
TangselCity | 19 jam yang lalu