TangselCity

Pos Tangerang

Pos Banten

Politik

Olahraga

Nasional

Pendidikan

Ekonomi Bisnis

Galeri

Internasional

Selebritis

Lifestyle

Opini

Hukum

Advertorial

Kesehatan

Kriminal

RELIJIUCITY

Indeks

Dewan Pers

Tragedi Ponpes Al Khoziny Ambruk, Yang Meninggal Tembus 66 Orang

Reporter & Editor : AY
Selasa, 07 Oktober 2025 | 08:45 WIB
Tim SAR sedang mengevakuasi korban runtuhnya musala Pondok Pesantren (Ponpes) Al Khoziny, Buduran, Sidoarjo. Foto : Ist
Tim SAR sedang mengevakuasi korban runtuhnya musala Pondok Pesantren (Ponpes) Al Khoziny, Buduran, Sidoarjo. Foto : Ist

JAWA TIMUR - Jumlah korban meninggal dunia akibat ambruknya bangunan musala Pondok Pesantren (Ponpes) Al Khoziny, Buduran, Sidoarjo, terus bertambah. Hingga Senin (6/10/2025) malam, Badan Nasional Pencarian dan Pertolongan (Basarnas) mencatat sebanyak 66 orang meninggal dunia. 

 

Direktur Operasi Basarnas Lak samana Pertama TNI Yudhi Bramantyo mengatakan, korban terbaru ditemukan di sektor A2 atau area wudu dan sektor A3 di bagian belakang bangunan yang ambruk. 

 

“Hingga laporan terakhir, total terdapat 13 korban dan dua body part berhasil diekstrikasi serta dievakuasi pada hari kedelapan di sektor A2 dan A3,” kata Bramantyo dalam keterangannya, Senin (6/10/2025). 

 

Proses pencarian korban dilakukan secara beruntun sejak siang hingga malam hari. Sejumlah korban berhasil dievakuasi dari reruntuhan di sektor A2 pada pukul 13.28 WIB, 13.29 WIB, 14.40 WIB, 14.50 WIB, 15.01 WIB, 16.43 WIB, 17.06 WIB, 17.37 WIB, 17.39 WIB, 18.18 WIB, dan 18.32 WIB. Sementara satu body part ditemukan pukul 21.03 WIB. 

 

Menurut data Basarnas, total korban selamat mencapai 104 orang. Kemudian 66 korban meninggal dunia, 7 di antaranya body part yang juga terhitung sebagai korban. 

 

Operasi pencarian dan pembersihan puing bangunan masih berlangsung selama 24 jam penuh. 

 

Saat ini fokus pembersihan berada di sisi utara bangunan yang tidak terintegrasi dengan struktur utama,” tambah Bramantyo. 

 

Sementara, Kepolisian Daerah Jawa Timur memastikan proses hukum atas insiden ini tetap berjalan. Kabid Humas Polda Jatim Kombes Jules Abraham Abast mengatakan, penyelidikan akan dilakukan setelah seluruh proses evakuasi dan pembersihan selesai. 

 

“Proses penegakan hukum tentu akan kami lakukan setelah pembongkaran material benar-benar selesai dan area dinyatakan bersih,” katanya. 

 

Anggota Komisi VIII DPR RI Atalia Praratya mendorong agar insiden ambruknya musala di Pondok Pesantren Al Khoziny, Sidoarjo, Jawa Timur, diusut secara hukum jika memang terbukti terdapat kelalaian. Atalia mengatakan, sudah selayaknya terdapat pihak yang dimintai pertanggungjawaban jika terbukti insiden itu salah satunya karena kelalaian. 

 

“Jika memang terbukti seluruh dugaan kelalaian tersebut, maka sudah selayaknya ada pertanggungjawaban hukum yang tegas,” kata Atalia. 

 

Menurut Atalia, salah satu hal yang penting diperhatikan saat ini adalah memastikan insiden serupa tidak terjadi di pesantren-pesantren lain. 

 

Pengawasan Pesantren 

Ketua DPD Sultan B. Najamudin menyampaikan, keprihatinannya sekaligus menegaskan komitmen lembaganya untuk meningkatkan pengawasan terhadap pondok pesantren di seluruh Indonesia. 

 

“Ke depan kami akan melakukan fungsi pengawasan lebih ketat lagi agar kejadian serupa tidak terulang,” ujar Sultan di Jakarta, Senin (6/10/2025). 

 

Ia menambahkan telah mengutus anggota DPD RI ke lokasi untuk memantau perkembangan terbaru proses evakuasi. 

 

Sebelumnya, Presiden Prabowo Subianto memerintahkan evaluasi menyeluruh terhadap kondisi bangunan di seluruh pesantren di Indonesia. 

 

Sekretaris Kabinet Teddy Indra Wijaya menjelaskan, perintah tersebut disampaikan Presiden kepada Menteri Koordinator Bidang Pemberdayaan Masyarakat Muhaimin Iskandar dalam rapat terbatas di kediaman Presiden di Jalan Kertanegara, Jakarta, Minggu (5/10/2025) malam. 

 

Menteri Sekretaris Negara Prasetyo Hadi menambahkan, Presiden memantau langsung perkembangan penanganan di Sidoarjo dan meminta para menteri serta kepala daerah memberikan perhatian khusus terhadap keselamatan bangunan pondok pesantren. 

 

“Evaluasi ke depan diharapkan seluruh pondok pesantren dapat didata dan dipastikan keamanan serta kelayakan infrastrukturnya,” ujar Prasetyo. 

 

Untuk diketahui, bangunan musala Ponpes Al Khoziny ambruk pada Senin (29/9) sore saat salat asar berjamaah. Peristiwa tragis tersebut terjadi di tengah proses renovasi bangunan lantai tiga, menyebabkan ratusan santri terjebak di bawah puing-puing. Hingga kini, operasi pencarian dan pembersihan reruntuhan masih terus dilakukan.

Komentar:
GROUP RAKYAT MERDEKA
RM ID
Banpos
Satelit