TangselCity

Pos Tangerang

Pos Banten

Politik

Olahraga

Nasional

Pendidikan

Ekonomi Bisnis

Galeri

Internasional

Selebritis

Lifestyle

Opini

Hukum

Advertorial

Kesehatan

Kriminal

RELIJIUCITY

SEA Games 2025

Indeks

Dewan Pers

Bertemu Di Istana, Bahlil Ajukan Soeharto Pahlawan Ke Prabowo

Reporter & Editor : AY
Selasa, 04 November 2025 | 09:42 WIB
Ketum Golkar Bahlil Lahadalia. Foto : Ist
Ketum Golkar Bahlil Lahadalia. Foto : Ist

JAKARTA - Menjelang hari pahlawan yang tinggal sepekan lagi, Ketua Umum Partai Golkar sekaligus Menteri ESDM Bahlil Lahadalia mengusulkan Soeharto menjadi pahlawan nasional kepada Presiden Prabowo Subianto. 

 

Usulan tersebut disampaikan Bahlil saat bertemu Prabowo di Istana Kepresidenan, Senin (3/11/2025). 

 

“Bapak Presiden Prabowo mengatakan bahwa ‘saya menerima dan akan mempertimbangkan’,” kata Bahlil usai pertemuan. 

 

Ia menegaskan, pengajuan nama Soeharto dilakukan setelah Golkar melakukan pembahasan internal dan menyepakati keputusan bersama DPP partai. Meski demikian, Bahlil menegaskan bahwa proses pengajuan tetap mengikuti mekanisme resmi.

 

Sudah barang tentu itu lewat mekanisme internal. Kan ada, ada mekanisme yang harus dilalui,” ujarnya. 

 

Menurut Bahlil, jasa Soeharto bagi bangsa dan negara sangat besar. Sebagai pendiri Partai Golkar dan pemimpin Indonesia selama lebih dari tiga dekade, Soeharto dinilai telah membawa kemajuan signifikan di berbagai sektor, terutama pangan dan energi. 

 

“Waktu kedaulatan pangan, kedaulatan energi, ketika inflasi kita sekian ratus persen, Indonesia terkenal dengan Macan Asia di saat itu. Itu tidak bisa terlepas dari jasa Pak Harto,” ujar Bahlil. 

 

Ia menilai, sudah saatnya Pemerintah memberikan gelar Pahlawan Nasional kepada Soeharto. Itu yang tadi keputusan dari DPP Partai Golkar,” tegasnya. 

 

Sementara itu, Menteri Sosial Saifullah Yusuf atau Gus Ipul menyebut, usulan Soeharto sebagai Pahlawan Nasional telah melalui tahapan dari tingkat kabupaten hingga provinsi. Usulan juga sudah melalui kajian tim ahli yang terdiri dari sejarawan, akademisi, tokoh agama, dan perwakilan Kemensos. 

 

Untuk tahun ini, kata dia, Kementerian Sosial telah menyerahkan 40 nama calon penerima gelar Pahlawan Nasional kepada Menteri Kebudayaan sekaligus Ketua Dewan Gelar, Tanda Jasa, dan Tanda Kehormatan, Fadli Zon, pada 28 Oktober 2025. 

 

“Ada nama-nama yang memang sudah dibahas sejak lima, enam, bahkan tujuh tahun lalu. Beberapa nama baru diputuskan tahun ini,” kata Gus Ipul. 

 

Ia menyebut selain Soeharto, ada pula nama Presiden ke-4 RI Abdurrahman Wahid atau Gus Dur dan aktivis buruh Marsinah. 

 

Menteri Sekretaris Negara Prasetyo Hadi memastikan Istana telah menerima daftar nama calon pahlawan nasional dari Dewan Gelar. Salah satu nama dalam daftar tersebut memang adalah mantan mertua Presiden Prabowo. 

 

Menurut Prasetyo, seluruh nama masih akan dikaji lebih lanjut sebelum diumumkan secara resmi. “Mohon waktu. Nanti kalau sudah waktunya dan Bapak Presiden sudah mengambil keputusan, akan diumumkan. Tidak ada angka-angka yang baku mengatur berapanya,” ujarnya. 

 

Ketua Dewan Gelar, Tanda Jasa, dan Tanda Kehormatan, Fadli Zon memastikans, idang penentuan penerima gelar akan digelar sebelum 10 November. “Jadi, tentu sebelum Hari Pahlawan kami akan menyampaikan hasil sidang Dewan Gelar kepada Presiden,” ujarnya. 

 

Meski mendapat dukungan dari Golkar, wacana pemberian gelar Pahlawan Nasional untuk Soeharto memunculkan pro dan kontra. Sejumlah kelompok masyarakat sipil menilai rekam jejak Soeharto di masa Orde Baru masih menyisakan banyak pelanggaran HAM yang belum tuntas.

Komentar:
GROUP RAKYAT MERDEKA
RM ID
Banpos
Satelit