TangselCity

Pos Tangerang

Pos Banten

Politik

Olahraga

Nasional

Pendidikan

Ekonomi Bisnis

Galeri

Internasional

Selebritis

Lifestyle

Opini

Hukum

Advertorial

Kesehatan

Kriminal

RELIJIUCITY

Indeks

Dewan Pers

Atap 5 Ruang Kelas SMKN 1 Gunung Putri Ambruk, 22 Siswa Terluka

Reporter: Farhan
Editor: AY
Selasa, 04 November 2025 | 12:26 WIB
Ruang kelas SMKN 1 Gunung Putri, Kabupaten Bogor yang ambruk.  Foto : Ist
Ruang kelas SMKN 1 Gunung Putri, Kabupaten Bogor yang ambruk. Foto : Ist

BOGOR — Insiden ambruknya atap lima ruang kelas terjadi di SMKN 1 Gunung Putri, Kabupaten Bogor, pada Senin (3/11/2025) siang. Peristiwa yang terjadi sekitar pukul 14.45 WIB itu menimpa puluhan siswa yang tengah berada di dalam kelas. Akibatnya, 22 siswa mengalami luka-luka dan harus dilarikan ke rumah sakit untuk mendapat perawatan medis.

 

Bagian bangunan yang roboh meliputi lima ruang kelas jurusan Teknik Pengelasan dan Teknik Mesin untuk siswa kelas XI dan XII. Ambruknya atap juga menyebabkan sebagian dinding ikut runtuh dan menyisakan puing-puing berserakan di lantai.

 

Wakil Kepala Hubungan Industri dan Masyarakat (Hubinmas) SMKN 1 Gunung Putri, Karyadi, menjelaskan bahwa bangunan sekolah tersebut terakhir kali direnovasi pada tahun 2015, sejak pertama kali berdiri pada 2003.

 

“Renovasi terakhir dilakukan tahun 2015, dan saat itu atap diganti menggunakan rangka baja ringan,” ujar Karyadi.

 

Menurutnya, pihak sekolah sudah berulang kali melaporkan kondisi bangunan yang mulai rusak ke Dinas PUPR Provinsi Jawa Barat, bahkan jauh sebelum insiden terjadi.

 

“Kami sudah mengajukan permohonan renovasi, tidak hanya untuk bangunan yang ambruk, tapi juga beberapa ruang lainnya seperti bengkel praktik dan ruang BK yang kondisinya sudah rapuh,” ungkapnya.

 

Sayangnya, hingga kejadian nahas itu terjadi, pengajuan renovasi belum mendapat tindak lanjut. Karyadi menuturkan, saat atap ambruk, para siswa sedang menunggu giliran mengikuti Pemeriksaan Kesehatan Gratis (PKG) yang diadakan oleh puskesmas setempat.

 

“Kelas X sudah lebih dulu ikut PKG dari pagi, dan giliran kelas XI serta XII di siang hari. Saat hujan deras disertai angin kencang, tiba-tiba atap runtuh,” katanya.

 

Karyadi mengaku tidak melihat adanya tanda-tanda kerusakan berarti pada struktur atap sebelum kejadian. Namun, ia menduga pohon tumbang akibat angin kencang menjadi penyebab awal ambruknya bangunan.

 

“Kemungkinan besar, dahan pohon yang tumbang menimpa salah satu ruang kelas, lalu merembet ke rangka atap lain karena semua ruang itu saling terhubung,” jelasnya.

 

Kepala Dinas Pemadam Kebakaran Kabupaten Bogor, Yudi Santosa, yang turut meninjau lokasi membenarkan bahwa bangunan yang roboh merupakan gedung lama.

 

“Bangunannya memang sudah cukup tua. Ditambah hujan deras dan angin kencang, ditambah ada pohon yang patah menimpa atap, akhirnya semuanya roboh,” kata Yudi.

 

Ia menjelaskan, meski struktur atap menggunakan baja ringan, keterikatan antar-rangka membuat satu bagian yang tertimpa pohon ikut menarik seluruh rangka lain hingga roboh bersamaan.

 

Pasca kejadian, Tim Inafis Polri langsung diterjunkan ke lokasi untuk melakukan penyelidikan dan memastikan penyebab pasti ambruknya bangunan sekolah tersebut. Sementara itu, kegiatan belajar mengajar untuk sementara dihentikan sambil menunggu hasil pemeriksaan dan langkah perbaikan dari pihak terkait.

Komentar:
GROUP RAKYAT MERDEKA
RM ID
Banpos
Satelit