TangselCity

Pos Tangerang

Pos Banten

Politik

Olahraga

Nasional

Pendidikan

Ekonomi Bisnis

Galeri

Internasional

Selebritis

Lifestyle

Opini

Hukum

Advertorial

Kesehatan

Kriminal

RELIJIUCITY

Indeks

Dewan Pers

Prabowo: Tetangga Baik Akan Saling Bantu

Reporter: AY
Editor: AY selected
Kamis, 13 November 2025 | 09:42 WIB
Presiden Prabowo dan PM Australia Anthony Albanese. Foto : Ist
Presiden Prabowo dan PM Australia Anthony Albanese. Foto : Ist

AUSTRALIA - Presiden Prabowo Subianto mendapat sambutan istimewa dari Perdana Menteri Australia Anthony Albanese dalam kunjungan kenegaraannya ke Sydney, Rabu (12/11/2025). Prabowo disuguhi jamuan resmi, juga diajak meninjau kapal perang terbesar milik Angkatan Laut Australia, HMAS Canberra. Kepada tuan rumah, Prabowo bilang: tetangga baik, akan saling bantu.

 

Prabowo tiba di Kirribilli House disambut langsung oleh Albanese di halaman depan rumah dinasnya. Keduanya begitu akrab, berpelukan, saling menepuk bahu, lalu masuk ke ruang tamu untuk menggelar pertemuan empat mata. 

 

Pertemuan tertutup itu, membahas kerja sama strategis Indonesia–Australia di berbagai bidang: pertahanan, ekonomi, kemaritiman, dan hubungan antar masyarakat. 

 

Usai pertemuan, Albanese mengajak Prabowo ke Garden Island Naval Base, markas kapal perang raksasa HMAS Canberra. 

 

Di sana, Prabowo yang mengenakan topi hitam bertuliskan HMAS Canberra – LHD 02, disambut dengan jajar kehormatan dan kumandang Indonesia Raya. Mantan Menhan itu, sangat bersemangat meninjau dek kapal satu per satu dari ruang kendaraan tempur hingga hanggar helikopter Seahawk. 

 

Saat melakukan peninjauan, Prabowo duduk di mobil pertama berdampingan dengan Albanese. Di mobil kedua terdapat Sekretaris Kabinet Teddy Indra Wijaya, Menteri Luar Negeri Sugiono, dan Menteri Luar Negeri Australia Penny Wong. 

 

Peninjauan dimulai dari dek pertama, yang menampilkan berbagai kendaraan taktis dan alat utama sistem persenjataan (alutsista) amfibi. Prabowo dan Albanese mendapat penjelasan mendalam mengenai kemampuan kapal tersebut dalam mendukung operasi amfibi, logistik, hingga misi kemanusiaan lintas kawasan. 

 

Keduanya kemudian melanjutkan kunjungan ke dek kedua, yang berisi hanggar helikopter Seahawk, unsur penting dalam kekuatan udara maritim Australia. Prabowo mendengarkan penjelasan teknis tentang peran helikopter dalam misi patroli dan penyelamatan di laut.

 

Usai peninjauan, Prabowo dan Albanese menggelar pernyataan pers bersama menyoroti hasil pertemuan bilateral keduanya. 

 

“Saya rasa kita telah mencapai kesepakatan penting, perjanjian penting antara Australia dan Indonesia,” kata Prabowo dalam keterangan pers bersama Albanese. 

 

Kesepakatan itu, disebutnya sebagai tonggak baru kerja sama pertahanan dan keamanan di kawasan Indo-Pasifik. “Tekad kami untuk menjaga hubungan terbaik demi keamanan kedua negara kita,” tegasnya. 

 

Dalam pernyataan itu, Prabowo juga menyinggung soal pentingnya good neighbour policy: kebijakan bertetangga yang baik. “Sudah takdir kita untuk bertetangga langsung. Jadi, marilah kita hadapi takdir itu dengan niat terbaik,” ujarnya. 

 

lalu mengutip pepatah Indonesia: Tetangga yang baik akan saling membantu di masa sulit. “Ketika kita menghadapi keadaan darurat, tetangga kitalah yang paling dekat,” ucapnya dengan nada diplomatis. 

 

Presiden ke-8 RI itu juga mengucapkan terima kasih atas sambutan hangat dari Pemerintah Australia. “Ini kunjungan kenegaraan pertama saya ke Australia, dan saya senang diterima begitu baik,” katanya. 

 

 

Sementara itu, Albanese menilai, kerjasama ini merupakan pengakuan negara bahwa cara terbaik menjaga perdamaian dan stabilitas kawasan adalah dengan bertindak bersama. “Kesepakatan ini menandai era baru hubungan Australia–Indonesia,” ujar Albanese. 

 

Albanese menyebut perjanjian tersebut sebagai momentum bersejarah yang memperdalam kemitraan strategis di bidang pertahanan dan keamanan. Langkah ini juga menjadi kelanjutan dari sejumlah perjanjian sebelumnya, termasuk Keating–Suharto Security Agreement yang ditandatangani pada Desember 1995, Perjanjian Lombok pada 13 November 2006 yang menegaskan komitmen terhadap integritas dan kedaulatan wilayah Indonesia, serta Defence Cooperation Agreement yang ditandatangani tahun lalu. 

 

“Perjanjian ini akan memperkuat mekanisme konsultasi rutin antara para pemimpin dan menteri kedua negara,” lanjut Albanese. 

 

Albanese menekankan bahwa kesepakatan baru ini memperluas dan memperkokoh kerja sama pertahanan yang telah terjalin erat antara kedua negara selama beberapa dekade. “Ini merupakan capaian luar biasa bagi kawasan kita dan bagi rakyat Australia maupun Indonesia,” ujarnya, seraya menyampaikan rencana kunjungan ke Indonesia pada Januari 2026. 

 

Usai agenda bersama Albanese, Prabowo melanjutkan kunjungan ke Admiralty House untuk bertemu Gubernur Jenderal Australia Sam Mostyn. 

 

Kedatangan Prabowo disambut dengan 21 dentuman meriam dan upacara kenegaraan penuh hormat. Lagu kebangsaan Indonesia Raya kembali dikumandangkan, disusul inspeksi pasukan oleh Presiden RI bersama Mostyn. 

 

Sebelum menutup rangkaian lawatan, Prabowo juga menyempatkan diri bertemu mantan PM Australia Paul Keating. Pertemuan dua tokoh senior itu, berlangsung hangat. Mereka bertukar pandangan soal stabilitas kawasan, geopolitik Indo-Pasifik, dan ekonomi global. 

 

“Beliau sangat berpengalaman. Pemikirannya jernih dan luas. Saya merasa banyak belajar,” ujar Prabowo. 

 

Menurut Ketua Umum Partai Gerindra itu, diskusi dengan Keating mencakup berbagai isu penting mulai dari hubungan internasional, ekonomi global, hingga perkembangan geoekonomi dan geopolitik di kawasan Indo-Pasifik. 

 

 

Prabowo juga menegaskan komitmen Indonesia untuk terus memperkuat hubungan bilateral dengan Australia sebagai negara tetangga strategis yang memiliki kepentingan bersama dalam menjaga keamanan dan kemakmuran kawasan. 

 

“Kalau kita bekerja sama dengan baik di semua bidang, ini akan membawa manfaat yang sangat besar untuk kedua negara dan untuk kawasan,” pungkasnya. 

 

Ia menegaskan kembali komitmen Indonesia memperkuat hubungan bilateral dengan negeri Kanguru. “Indonesia dan Australia bertetangga, dan kita punya kepentingan bersama menjaga keamanan dan kemakmuran kawasan,” pungkasnya.

Komentar:
GROUP RAKYAT MERDEKA
RM ID
Banpos
Satelit