Istri Benyamin Jadi Bunda Literasi Di Festival Literasi

SERPONG-Pemerintah Kota (Pemkot) Tangerang Selatan (Tangsel) kembali menggelar Festival Literasi. Kegiatan ini menjadi momentum menggerakkan kembali budaya membaca di tengah masyarakat.

 

Wakil Wali Kota Tangsel, Pilar Saga Ichsan membuka langsung kegiatan yang turut dirangkai dengan prosesi pengukuhan Bunda Literasi Kota Tangsel kepada Istri Wali Kota Benyamin Davnie yakni, Tini Indrayanthi. 

 

Menurut Pilar, festival ini menghadirkan semangat baru bagi Pemkot Tangsel dalam memperluas jangkauan literasi. “Alhamdulillah Festival Literasi kali ini berjalan lancar. Dengan adanya Bunda Literasi, kami ingin budaya literasi bisa tumbuh bukan hanya di sekolah atau kelurahan, tapi sampai ke tingkat terkecil, yaitu rumah tangga,” ujar Pilar.

 

 Ia menekankan, pentingnya peran orang tua dalam membentuk minat baca sejak dini. Pilar juga memberikan pesan khusus kepada para pelajar agar tidak berhenti belajar di mana pun mereka berada.

 

“Jangan merasa cukup menimba ilmu. Belajar itu tidak terbatas usia dan tidak hanya di bangku sekolah. Terus gali ilmu agar adik-adik semua bisa berkembang dan bermanfaat bagi masyarakat,” ucapnya.

 

 Sementara itu, Plt Kepala Dinas Perpustakaan dan Kearsipan Kota Tangsel, Chaerudin menyampaikan, bahwa festival ini dihadirkan sebagai ruang bagi masyarakat, terutama generasi muda, untuk mengekspresikan diri dan memperkaya wawasan.

 

“Melalui festival ini kami ingin menumbuhkan, menguatkan, dan menyebarluaskan budaya literasi. Ada berbagai kegiatan seperti lomba bedah buku, expo, pameran buku, dan aktivitas kreatif lainnya yang sudah berlangsung sejak kemarin,” jelasnya.

 

Chaerudin juga menambahkan, bahwa kehadiran Bunda Literasi akan memperkuat edukasi literasi, terutama bagi kaum perempuan dan anak-anak, sehingga budaya membaca dapat menjadi bagian dari kehidupan sehari-hari.

 

Festival Literasi Tangsel tahun ini diikuti oleh sekolah, komunitas literasi, penerbit, hingga kelompok pemuda. Pemkot berharap kegiatan ini menjadi dorongan nyata bagi masyarakat Tangsel untuk menjadikan literasi sebagai budaya yang terus hidup dan berkembang.