Tumplek Di Balai Kota & Arena Car Free Day
Ribuan Warga Kerubuti Anies
JAKARTA - Anies tiba di Balai Kota sekitar pukul 9.10 pagi. Di lokasi ini, warga yang hadir tak kalah banyaknya. Saking banyaknya, warga tumpah ruah hingga ke kawasan silang Monas. Berbagai spanduk bertulis apresiasi kepada Anies tampak terbentang di sana-sini.
Di sini, bakal capres yang diusung Partai NasDem itu, kembali dikerubuti warga. Pengawalnya, sampai kelelahan. Sebagian warga menyambut Anies dengan meneriakkan yel-yel, "Anies Presiden". "Hidup Pak Anies," timpal yang lain. "Semoga jadi RI-1," kata yang lain. Anies menanggapi teriakan tersebut dengan senyum.
Sebelum naik ke atas podium, berbagai kalangan memberikan testimoni. Ada buruh yang terbantu dengan Kartu Pekerja sehingga bisa membeli sembako murah, ada yang siswa dari keluarga tak mampu yang mendapat beasiswa hingga lulus, kuliah, lansia yang terbantu dengan Kartu Lansia, dan sebagainya. Ada sopir angkot JakLingko yang mengaku merasa naik kelas karena mendapat gaji bulanan. Ada tukang becak yang mengucapkan terima kasih lantaran masih bisa narik.
Ada juga perwakilan dari JakMania yang menyampaikan terima kasih karena di era Anies, Persija Jakarta berhasil juara dan mempunyai stadion sendiri yaitu Jakarta International Stadion (JIS).
"Artinya, apa yang dijanjikan kepada kami dulu, stadion untuk kota Jakarta, stadion untuk Persija, dan Persija Juara, sudah tercapai," kata Ketua JakMania, Diky Soemarno.
Setelah itu, gantian Anies naik ke atas mimbar. Teriakan Anies Presiden kembali terdengar. Sebelum mulai berpidato, mantan Rektor Universitas Paramadina itu meminta hadirin menyanyikan lagu Berkibarlah Benderaku dan Maju Tak Gentar.
Menariknya, pada bagian lagu Maju Tak Gentar, Anies mengulang lirik lagu tersebut sebanyak empat kali.
"Majulah majulah menang," kata Anies disambut tepuk tangan hadirin.
Anies memulai pidato dengan memohon izin karena pidatonya sekarang menghadap ke utara. Hadirin yang mengerti maksud tersirat pernyataan Anies ini langsung berteriak, "maju jadi presiden, Pak."
Dalam pidatonya, Anies mengatakan tidak akan bicara panjang-panjang karena dua alasan. Pertama, menurut dia, hasil kerja Pemprov DKI selama 5 tahun ini yang berbicara.
"Tak perlu dikatakan dalam pidato ini, lihatlah kenyataan di Jakarta. Tunjukkan di sana kenyataan, kita tidak mengirimkan pernyataan, kita kirimkan kenyataan," kata Anies yang disambut tepuk tangan.
Ia pun mengucapkan terima kasih kepada warga atas kepercayaan, dukungan, dan kritikan yang diberikan selama kepemimpinannya.
Ia pun mengajak masyarakat terus dukung Pemprov DKI Jakarta ke depan, dalam meneruskan program programnya, dalam menjalankan rencana rencananya. Ia berharap pemimpin berikutnya dapat menuntaskan program yang belum tertuntaskan dan mewujudkan Jakarta sebagai kota global.
Dalam pidatonya juga, Anies menyelipkan isyarat siap menyambut babak berikutnya.
"Karena kerja untuk bangsa dan negara ini masih panjang ke depan. Satu babak berakhir, masih kita sambut babak berikutnya," tutupnya.
Di acara ini, Anies memberikan sambutan di tiga panggung. Usai acara, Anies meninggalkan Balai Kota dengan mengendarai Vespa Sprint keluaran tahun 1968.
Di dunia maya, acara perpisahan Anies banyak dibagikan warganet. Berbagai ucapan dan apresiasi disampaikan warganet kepada Anies yang dianggap sukses memimpin Jakarta selama 5 tahun ini. (rm.id)
TangselCity | 2 hari yang lalu
Olahraga | 2 hari yang lalu
Olahraga | 1 hari yang lalu
TangselCity | 1 hari yang lalu
Olahraga | 1 hari yang lalu
Olahraga | 2 hari yang lalu
Lifestyle | 16 jam yang lalu
TangselCity | 2 hari yang lalu
TangselCity | 2 hari yang lalu
Pos Tangerang | 11 jam yang lalu