TangselCity

Pos Tangerang

Pos Banten

Politik

Olahraga

Nasional

Pendidikan

Ekonomi Bisnis

Galeri

Internasional

Selebritis

Lifestyle

Opini

Hukum

Advertorial

Kesehatan

Kriminal

RELIJIUCITY

SEA Games 2025

Indeks

Dewan Pers

Soal Izin Penebangan Hutan Dan Pikul Beras, Zulhas Bela Diri

Reporter & Editor : AY
Selasa, 09 Desember 2025 | 09:42 WIB
Menko Pangan Zulkifli Hasan saat menyalurkan bantuan korban banjir di Sumatera. Foto : Ist
Menko Pangan Zulkifli Hasan saat menyalurkan bantuan korban banjir di Sumatera. Foto : Ist

JAKARTA - Menko Pangan Zulkifli Hasan (Zulhas) melakukan pembelaan soal aksinya memikul beras di lokasi bencana Sumatera dan izin penebangan hutan. 

Pembelaan itu ia sampaikan saat menghadiri Bisnis Indonesia Group Conference di Jakarta, Senin (8/12/2025). 

 

Di hadapan para tamu undangan, Zulhas menegaskan tidak mempermasalahkan berbagai hujatan yang diarahkan kepadanya. Baginya, yang terpenting adalah bantuan pangan sampai ke para korban banjir bandang dan longsor. “Apa saja mau ngatain saya enggak ada masalah, saya maafkan. Tapi bantulah saudara-saudara kita yang ada di Aceh, Sumatera Barat, dan Sumatera Utara,” kata Zulhas. 

 

Lebih lanjut, Zulhas bercerita, akibat videonya menggotong karung beras viral di media sosial, dirinya sempat dijadikan bahan candaan warga yang ditemuinya saat berolahraga di kawasan Sudirman. “Ada ibu-ibu dua. ‘Pak Zul, berasnya mana? Nggak gotong beras?’ Ini saya bilang, ‘saya lagi olahraga karena kecapean gotong beras’. Ketawa semua,” katanya. 

 

Zulhas menegaskan, aksinya itu bukan dibuat-buat apalagi bentuk pencitraan, melainkan kebiasaan hidup yang ditanamkan almarhum ibunya sejak kecil. Prinsip memberi itu, katanya, terus ia pegang hingga hari ini. 

 

Zulhas meyakini kebermanfaatan seseorang tidak ditentukan oleh jabatannya, melainkan dari kesediaannya membantu orang lain. 

 

Jadi saya diperintah ibu saya almarhumah. Tiap hari harus memberikan bantuan. Karena dalam Islam itu ayatnya jelas,” ujarnya. 

Zulhas menjelaskan, kebiasaan berbagi itu sudah dilakukan sejak usia enam tahun, jauh sebelum masuk dunia politik. Sampai sekarang, setiap melakukan kunjungan ke daerah, ia hampir selalu membawa beras kemasan 5 kilogram untuk dibagikan kepada warga. 

 

“Setiap saya ke daerah, tanya saja teman-teman saya, saya bagi-bagi beras. Biasa itu saya gotong beras,” ungkap Ketua Umum PAN tersebut. 

 

Zulhas menegaskan, gotong royong dan empati harus terus dirawat agar bangsa Indonesia mampu bangkit bersama menghadapi bencana serta memastikan tidak ada saudara yang merasa sendirian menghadapi cobaan berat. 

 

Selain beras, ia juga memastikan selalu membawa uang tunai di dalam tasnya, yang hampir pasti habis dibagikan setiap selesai kegiatan. Namun, aksi itu pun tak luput dari komentar miring. 

 

Kantong saya itu dalam peci mesti ada uang dan saya kalau pulang ke rumah sudah kosong isinya. Itu tiap hari. Tapi mungkin buat yang lain aneh ya gapapa saya juga maafkan,” ucapnya. 

 

Dalam kesempatan itu, Zulhas juga menanggapi kembali isu izin penebangan hutan yang viral akibat cuplikan video dirinya bersama aktor Hollywood Harrison Ford pada 2013. Ia menegaskan, Pemerintah tidak pernah menerbitkan izin pembukaan lahan di Taman Nasional Tesso Nilo, Riau. 

 

Zulhas juga menjelaskan, bencana banjir bandang dan longsor terjadi di Aceh, Sumatera Utara, dan Sumatera Barat. Sementara Tesso Nilo berada di Riau, yang tidak termasuk wilayah terdampak bencana. “Tapi bencana itu yang salah Zulkifli Hasan, termasuk yang di Thailand dan di Malaysia. Ya nggak apa-apa, saya maafkan,” ujar mantan Menteri Kehutanan tersebut. 

 

Zulhas menegaskan kembali Tesso Nilo adalah kawasan taman nasional yang tidak boleh diberi izin apa pun.

 

Menurutnya, tak ada menteri kehutanan yang berani mengeluarkan izin pembukaan lahan di wilayah tersebut. 

“Tidak hanya saya, menteri kehutanan manapun nggak mungkin berani memberi izin Tesso Nilo. Kalau memberi izin di Tesso Nilo, maka dia masuk penjara, langsung karena pidana,” ucapnya. 

 

Zulhas juga mengklarifikasi isu pelepasan kawasan hutan seluas 1,6 juta hektare. Ia menyebut pelepasan itu dilakukan untuk memberi kepastian hukum tata ruang terhadap lahan yang sudah digunakan masyarakat untuk permukiman maupun pemekaran wilayah, bukan untuk memberikan izin baru kepada perusahaan. 

 

akhir penjelasannya, Zulhas kembali mengajak masyarakat menahan emosi dan mengedepankan gotong royong. Bantuan sekecil apa pun, katanya, sangat berarti bagi warga yang kehilangan mata pencaharian akibat bencana. 

 

“Satu rupiah pun penting bagi mereka, satu karung beras pun penting. Mudah-mudahan itu bisa meringankan beban mereka,” tandasnya. 

 

Diketahui, aksi memanggul karung beras yang viral itu terjadi saat Zulhas meninjau lokasi bencana di Koto Panjang, Ikur Koto, Koto Tangah, Padang, pada Minggu (30/11/2025).

 

Dalam video yang diunggah di akun Instagram pribadinya, Zulhas terlihat berjalan sambil memanggul beras di pundaknya, sementara orang-orang di sekelilingnya tak turut memikul beban. 

Adapun cuplikan wawancara bersa­ma Harrison Ford merupakan poto­ngan dokumenter “Years of Living Dangerously”. Saat itu, Ford mempertanyakan deforestasi dan kerusakan hutan di Tesso Nilo.

Komentar:
GROUP RAKYAT MERDEKA
RM ID
Banpos
Satelit