Aceh-Pakistan-Moskow-Aceh, Prabowo Pilih Selalu Hadir Di Sisi Rakyat
SUMATERA - Agenda Presiden Prabowo Subianto sangat padat sepekan ini. Setelah dari Aceh, terbang ke Pakistan, dan dilanjutkan ke Moskow, Rusia. Usai dari Moskow, Prabowo kembali ke Aceh untuk menemui lagi korban bencana banjir bandang.
Minggu (7/12/2025) pagi, Prabowo sudah tidak berada di Jakarta. Ia bertolak ke Aceh untuk meninjau kamp pengungsian korban bencana. Di Serambi Makkah, Prabowo meninjau tenda pengungsi serta memonitor pembangunan kembali infrastruktur yang rusak dihantam arus air dahsyat.
Malam harinya, Prabowo mengumpulkan jajaran Kabinet Merah Putih (KMP) untuk menindaklanjuti upaya penanganan bencana Sumatera. Hadir dalam kesempatan itu antara lain Menteri ESDM Bahlil Lahadalia, Menteri Perumahan dan Kawasan Permukiman Maruarar Sirait; Menteri Dalam Negeri Tito Karnavian; Menteri Kesehatan Budi Gunadi Sadikin; Kepala BNPB Letjen Suharyanto; dan Gubernur Aceh Muzakir Manaf (Mualem).
Matahari belum terbit, Senin (8/12/2025), Prabowo terbang ke Pakistan untuk bertemu Perdana Menteri Shehbaz Sharif dan Presiden Asif Ali Zardari. Prabowo tiba di Bandara Nur Khan, Rawalpindi, dan disambut hangat oleh PM Sharif serta Presiden Asif Ali di tangga pesawat.
Selama dua hari, 8–9 Desember, Prabowo menjalin sejumlah kerja sama strategis. Ketua Umum Partai Gerindra itu berhasil menyepakati kerja sama di bidang kesehatan, pertanian, perdagangan, ekonomi, riset, sains, dan teknologi.
Ada beberapa perjanjian yang disepakati dan ada tujuh yang ditandatangani," tulis Sekretaris Kabinet Teddy Indra Wijaya di Instagram @sekretariat.kabinet, dikutip Jumat (12/12/2025).
Dari Pakistan, Prabowo melanjutkan kunjungan kenegaraan ke Rusia untuk bertemu Presiden Vladimir Putin. Ia tiba di Bandara Vnukovo, Moskow, pada Rabu (10/12/2025) pukul 10.50 waktu setempat atau 14.50 WIB.
Dari bandara, Prabowo langsung menuju Istana Kremlin. Kedatangannya disambut hangat Putin. Dalam pertemuan bilateral yang hanya dihadiri Menlu Sugiono dan Seskab Teddy di pihak Indonesia, kedua negara menghasilkan sejumlah kesepakatan strategis, terutama di bidang pertanian, riset, teknologi, dan transfer teknologi.
“Rusia ingin memperkuat kerja sama dengan Indonesia dalam pertanian, riset, teknologi, dan pertukaran transfer teknologi. Ada beberapa kesepakatan sangat penting yang disepakati kedua pemimpin,” ujar Teddy.
Usai menyelesaikan agenda luar negeri, Prabowo langsung kembali ke Indonesia. Bukan ke Jakarta, Prabowo memilih kembali ke Sumatera untuk kembali Aceh. Prabowo tiba di Bandara Kualanamu, Medan, Jumat (12/12/2025), pukul 02.45 WIB setelah menempuh penerbangan sekitar 13 jam dari Moskow.
Pagi harinya, Prabowo terbang menuju Aceh Tamiang dan tiba di helipad lapangan bola sekitar pukul 08.20 WIB. Dari sana, ia menuju Posko Pengungsian di kawasan Jembatan Sungai Tamiang untuk meninjau langsung kondisi warga serta kebutuhan logistik.
Prabowo menyapa dan memberikan semangat kepada para korban banjir bandang. Prabowo juga berjanji akan membantu pemulihan para korban.
Direktur Eksekutif Indonesia Political Review (IPR), Iwan Stiawan mengatakan, kehadiran Prabowo secara langsung di lokasi bencana merupakan bukti nyata negara hadir untuk rakyat. Kepedulian Prabowo juga terlihat dari Rusia langsung kembali lagi ke Aceh untuk menemui para korban banjir bandang.
“Dengan Presiden hadir secara fisik, itu menunjukkan beliau ingin melihat dan merasakan langsung apa yang rakyat alami,” Iwan kepada Redaksi, Jumat (12/12/2025). Menurut dia, Pemerintah sejak awal bergerak cepat menangani banjir dan longsor di Aceh dan Sumatera.
Menurutnya, perhatian Prabowo terlihat dari langkah sigap kementerian dan lembaga.
Saya melihat, dari awal Presiden Prabowo menaruh perhatian khusus dan memberi atensi agar kementerian dan lembaga bergerak cepat membantu korban banjir serta memulihkan infrastruktur vital,” katanya.
Ia menambahkan, Pemerintah langsung mengerahkan bantuan melalui pesawat Hercules guna memastikan distribusi logistik cepat dan tepat sasaran. Menurutnya, aparatur negara telah bekerja maksimal sejak hari pertama.
Meski bencana banjir Aceh dan Sumatera tidak ditetapkan sebagai bencana nasional, Iwan, menilai, penanganan Pemerintah sudah selevel bencana nasional. Hal ini terlihat dari pengerahan sumber daya dan koordinasi lintas kementerian.
Nasional | 1 hari yang lalu
Pos Banten | 1 hari yang lalu
Pos Banten | 2 hari yang lalu
TangselCity | 2 hari yang lalu
Nasional | 2 hari yang lalu
Pos Tangerang | 2 hari yang lalu
Nasional | 2 hari yang lalu
Olahraga | 2 hari yang lalu
TangselCity | 1 hari yang lalu
Pos Tangerang | 2 hari yang lalu



