TangselCity

Pos Tangerang

Pos Banten

Politik

Olahraga

Nasional

Pendidikan

Ekonomi Bisnis

Galeri

Internasional

Selebritis

Lifestyle

Opini

Hukum

Advertorial

Kesehatan

Kriminal

RELIJIUCITY

SEA Games 2025

Indeks

Dewan Pers

BNPB Update Dampak Bencana Sumatera: Meninggal 995, Mengungsi 884.889, 13 Jembatan Putus, 112 Pasar Rusak

Reporter & Editor : AY
Sabtu, 13 Desember 2025 | 08:54 WIB
Jembaran terputus di Pidhie, Aceh yang terdampak banjir bandang. Foto : Ist
Jembaran terputus di Pidhie, Aceh yang terdampak banjir bandang. Foto : Ist

SUMATERA - Bencana Sumatera memakan banyak korban dan menimbulkan kerusakan yang sangat besar. Per Jumat (12/12/2025), Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) merilis korban meninggal akibat banjir bandang dan tanah longsor di Aceh, Sumatera Utara (Sumut), dan Sumatera Barat (Sumbar) sebanyak 995 orang, yang mengungsi 884.889. Untuk infrastruktur, 13 jembatan putus dan 112 pasar rusak.

 

Kepala Pusat Data, Informasi, dan Komunikasi Kebencanaan BNPB Abdul Muhari menyampaikan, pihaknya kembali menemukan jasad korban meninggal sebanyak lima orang, sehingga total menjadi 995 orang. Rinciannya: Aceh 411, Sumut 343, dan Sumbar 214 korban.

 

"Rekapitulasi kami, 995 jiwa meninggal dunia," kata Muhari, dalam konferensi pers yang disiarkan di kanal YouTube BNPB, Jumat sore (12/12/2025).

 

Namun, kata Muhari, ada potensi jumlah korban meninggal berkurang. Sebab, ada upaya verifikasi ulang yang dilakukan di beberapa kabupaten. Misalnya, ada jasad yang meninggal dunia sebelum bencana banjir terjadi.

 

"Kami konfirmasi menurut catatan sipil by name by address yang dilakukan kecamatan, ada nama yang sudah meninggal sebelum terjadinya bencana," tuturnya.

 

Untuk jumlah korban yang belum ditemukan tercatat 226 orang. Sementara, jumlah pengungsi tetap, sebanyak 884.889 orang. Pengungsi terbanyak berada di Aceh Timur, 238 ribu orang.

 

Sedangkan untuk infrastruktur ekonomi masyarakat, Menteri Perdagangan (Mendag) Budi Santoso mencatat, 112 pasar rusak imbas bencana. Aceh menjadi daerah dengan kerusakan terbanyak, yakni 65 pasar. Sumut 44 pasar dan Sumbar 3 pasar.

 

"Untuk perbaikan, Kementerian Perdagangan (Kemendag) akan menggandeng Kementerian Pekerjaan Umum (PU)," kata Budi, di Kantor Kemendag, Jakarta, Jumat (12/12/2025).

 

Kementerian PU, lanjut Budi, nantinya bakal meminta pertimbangan Kemendag mengenai pasar mana saja yang perlu didahulukan renovasinya. Saat ini, tim Kemendag masih melakukan pendataan tingkat kerusakan, baik kategori ringan, sedang, maupun berat.

 

Untuk infrastruktur transportasi, Menteri PU Dody Hanggodo menerangkan, ada 13 jembatan putus sepanjang lintas tengah. Dia berjanji akan mempercepat penanganan jembatan ini. Diharapkan penanganan jembatan rampung bulan ini agar pergerakan logistik masyarakat, khususnya jalur penghubung wilayah pegunungan Takengon, lancar.

 

Kementerian PU berusaha agar akses ini kembali fungsional secepat mungkin," kata Dody.

 

Fokus penanganan terbesar berada pada Jembatan Teupin Mane yang menjadi pintu masuk menuju Lintas Tengah. Proses erection bailey telah dilakukan sejak Rabu (10/12/2025) dan ditargetkan sudah dapat berfungsi Senin (15/12/2025).

 

Setelah jembatan darurat Teupin Mane tersambung, pemasangan bailey pada jembatan putus berikutnya akan dilanjutkan bertahap hingga seluruh akses menuju Bener Meriah dan Aceh Tengah kembali terbuka.

 

Selain itu, penanganan berskala besar juga terus dilakukan di wilayah pegunungan seperti Blangkejeren-Aceh Tenggara dan Geumpang-Pameue-Takengon. Pengangkutan material jembatan bailey, perbaikan oprit (yang menghubungkan jalan dengan jembatan), dan pembersihan longsoran masih berlangsung intensif. Semua ini ditargetkan selesai akhir Desember 2025.

 

Kementerian Komunikasi dan Digital (Komdigi) mencatat, pemulihan layanan telekomunikasi di wilayah terdampak banjir Sumatera terus meningkat. "Kami berupaya maksimal agar masyarakat kembali terhubung," ujar Menkomdigi Meutya Hafid, Kamis (11/12/2025).

 

Per Rabu (10/12/2025), jumlah menara BTS terdampak menurun menjadi 2.637 unit. Angka ini turun dibandingkan puncak sebelumnya yang sebanyak 3.380 unit. Sebanyak 743 BTS telah kembali beroperasi.

 

Di Sumut, 9.292 dari 9.612 BTS sudah aktif kembali. Persentase operasional jaringan 96,67 persen. Di Sumbar, 3.709 dari 3.739 BTS kembali normal. Persentasenya 99,20 persen. Sedangkan pemulihan di Aceh masih terkendala pasokan listrik. Saat ini baru 1.127 dari 3.414 BTS yang kembali beroperasi. 

 

Selain itu, sebanyak 18 titik akses Satria 1 sudah beroperasi di tiga provinsi terdampak. Sebanyak 88 perangkat Starlink telah didistribusikan. Aceh menerima 27 unit Starlink, Sumut 27 unit, dan Sumbar 34 unit. "Fokus kami memastikan warga dapat berkomunikasi tanpa hambatan," paparnya

Komentar:
GROUP RAKYAT MERDEKA
RM ID
Banpos
Satelit