Stok dan Harga Bawang Merah Stabil hingga Lebaran 2026
JAKARTA – Kementerian Pertanian (Kementan) melalui Direktorat Jenderal Hortikultura memastikan ketersediaan bawang merah nasional aman dan mencukupi hingga bulan puasa dan Lebaran 2026. Kepastian ini diperoleh setelah dilakukan pengecekan langsung ke sejumlah sentra produksi bawang merah di berbagai daerah.
Kondisi tersebut sejalan dengan pernyataan Menteri Pertanian sekaligus Kepala Badan Pangan Nasional, Andi Amran Sulaiman, yang menyebut stok dan harga bahan pangan strategis, termasuk bawang merah, terpantau stabil.
“Alhamdulillah, hasil inspeksi menunjukkan harga pangan relatif stabil. Lebih dari 90 persen komoditas berada di bawah Harga Eceran Tertinggi (HET),” ujar Mentan Amran saat inspeksi mendadak di Pasar Wonokromo, Surabaya, Selasa (23/12/2025).
Kabar positif lainnya datang dari Kabupaten Nganjuk, Jawa Timur, yang merupakan sentra produksi bawang merah terbesar sekaligus barometer pasokan nasional. Pada Desember ini, wilayah tersebut telah memasuki masa panen raya.
Direktur Sayuran dan Tanaman Obat Ditjen Hortikultura, Muhammad Agung Sunusi, menyatakan optimisme terhadap ketahanan pasokan bawang merah nasional.
“Nganjuk tidak hanya menjadi penyangga Jawa Timur, tetapi juga nasional. Kami sudah mengecek langsung ke lapangan, termasuk ke Pasar Sukomoro, dan pasokan berjalan lancar setiap hari. Panen di Nganjuk bagian timur seperti Gondang dan Sukomoro sangat melimpah.
Selanjutnya, penanaman di wilayah barat Nganjuk juga terus berjalan di lahan lebih dari 2.000 hektar, meliputi Bagor, Wilangan, dan Rejoso. Kesimpulannya, pasokan untuk Natal, Tahun Baru, puasa, hingga Idulfitri insyaallah aman,” jelas Agung.
Tercatat, sedikitnya 1.500 hektar lahan bawang merah telah dipanen di wilayah yang dahulu dikenal dengan sebutan Anjuk Ladang. Varietas yang banyak dibudidayakan petani antara lain Tajuk, Manjung, dan Bauji. Harga bawang merah di tingkat petani saat ini berkisar Rp22.000 hingga Rp25.000 per kilogram rogol kering panen.
Sementara itu, berdasarkan Harga Acuan Pembelian (HAP) pemerintah, bawang merah rogol kering panen di tingkat petani ditetapkan pada kisaran Rp25.000 hingga Rp30.000 per kilogram.
Kepala Dinas Pertanian Kabupaten Nganjuk, Ida Shohibatin, mengungkapkan bahwa pada tahun 2025 luas tanam dan panen bawang merah mengalami peningkatan dibandingkan tahun sebelumnya.
“Hingga November 2025, luas tanam tercatat lebih dari 19.500 hektar.
Produktivitas juga diperkirakan baik karena cuaca sangat mendukung. Kami bersama petani berharap harga tetap stabil dan menguntungkan. Saat ini kondisinya masih normal, jangan sampai turun lagi agar petani tetap semangat menanam,” ujarnya.
Hal senada disampaikan Akat, Ketua Kelompok Tani Luru Luhur Kecamatan Rejoso, yang juga Ketua Umum Asosiasi Perbenihan Bawang Merah Indonesia (APBMI). Ia memastikan produksi bawang merah Nganjuk pada musim panen kali ini sangat melimpah.
“Panen di wilayah timur mencapai lebih dari 1.500 hektar, disusul penanaman lanjutan di wilayah barat seluas lebih dari 2.000 hektar. Ini dipengaruhi oleh harga bawang merah yang stabil dan menguntungkan sepanjang 2025, sehingga petani semakin bersemangat menanam,” kata Akat.
Ia pun berharap stabilitas harga dapat terus dijaga. “Petani berharap harga tetap menguntungkan dan tidak ada gangguan pasar, termasuk masuknya bawang merah ilegal,” tegasnya.
Pos Banten | 1 hari yang lalu
Pos Banten | 2 hari yang lalu
Olahraga | 2 hari yang lalu
TangselCity | 2 hari yang lalu
Pos Banten | 1 hari yang lalu
Nasional | 1 hari yang lalu
Nasional | 11 jam yang lalu
Nasional | 2 hari yang lalu
Selebritis | 1 hari yang lalu
TangselCity | 2 hari yang lalu


