TangselCity

Pos Tangerang

Pos Banten

Politik

Olahraga

Nasional

Pendidikan

Ekonomi Bisnis

Galeri

Internasional

Selebritis

Lifestyle

Opini

Hukum

Advertorial

Kesehatan

Kriminal

RELIJIUCITY

NATARU

Indeks

Dewan Pers

53 Heli TNI, Polri, Swasta Sibuk Antar Logistik ke Desa Terputus Akses

Reporter: Farhan
Editor: AY
Senin, 29 Desember 2025 | 17:40 WIB
Helikopter pengantar bantuan ke daerah yang tidak dapat dijangkau jalur darat. Foto : Ist
Helikopter pengantar bantuan ke daerah yang tidak dapat dijangkau jalur darat. Foto : Ist

JAKARTA - Sekretaris Kabinet (Seskab) Teddy Indra Wijaya menyampaikan penjelasan soal puluhan helikopter yang dikerahkan dalam penanganan bencana di Aceh, Sumatera Utara, dan Sumatera Barat.

 

Teddy menegaskan, sejak awal penanganan, helikopter-helikopter tersebut telah berada dan beroperasi di wilayah terdampak, untuk mendukung distribusi logistik ke daerah yang tidak dapat dijangkau jalur darat.

 

“Kemarin beberapa kali dan tadi pagi pun masih ada yang bertanya mengenai jumlah helikopter. Di mana 50 helikopter itu? Jadi ini datanya. Ada 53 helikopter gabungan TNI, Polri, Basarnas, BNPB, kemudian ada swasta, Pertamina, dan lain sebagainya. Ini semuanya sejak awal ada di tiga provinsi tersebut,” ujar Teddy dalam keterangan pers di Lanud Halim Perdanakusuma Jakarta, Senin (29/12/2025).

 

Teddy memaparkan, seluruh helikopter tersebut digunakan untuk menerbangkan logistik ke wilayah yang akses daratnya terputus akibat bencana. Distribusi dilakukan ke desa-desa yang jalannya rusak, belum tersambung, atau tidak bisa dilalui kendaraan darat.

 

Mereka menerbangkan logistik ke daerah yang tidak terjangkau melalui darat, yang jalannya putus, yang belum tersambung, ke desa-desa. Ke mana? Ke kepala desa, ke posko peninjau, dan lain sebagainya,” beber Teddy.

 

Teddy mengungkapkan, sejak minggu pertama bencana, Presiden RI Prabowo Subianto secara langsung memberikan dukungan tambahan berupa helikopter milik pribadi, untuk membantu penanganan di Aceh

 

“Sejak minggu pertama bencana, Bapak Presiden langsung mengirimkan helikopter pribadi beliau ke Aceh untuk digunakan oleh Gubernur Aceh beserta timnya, beserta keluarganya. Silakan digunakan ke mana pun untuk berkeliling Aceh,” katanya.

 

Dalam kesempatan tersebut, Teddy juga menanggapi adanya perbandingan antara penanganan bencana saat ini dengan bencana-bencana sebelumnya. Menurutnya, setiap bencana memiliki tantangan dan karakteristik masing-masing, sehingga membutuhkan penanganan yang berbeda.

 

“Setiap bencana punya tantangan sendiri. Butuh penanganan sendiri. Dan yang pasti, setiap pemerintah pada masanya, pasti ingin yang terbaik dan yang tercepat untuk memulihkan,” ujarnya.

 

Dalam satu bulan pasca bencana, lanjutnya, pemerintah telah menunjukkan hasil-hasil konkret di lapangan. Meski belum seluruh persoalan dapat dituntaskan sepenuhnya.

 

“Sekarang ini, kita sudah masuk dalam satu bulan pasca bencana, satu bulan pertama. Alhamdulillah, pemerintah, kita semua di sini, termasuk para petugas dan semua yang ada di sana, dalam satu bulan ini kita ada hasil konkret,” kata Teddy.

 

Dia bilang, percepatan pemulihan tersebut tidak lepas dari kerja bersama antara petugas, relawan, dan masyarakat di lapangan yang saling membantu dan saling melengkapi.

 

“Di lapangan, para petugas dan warga nyatanya sama-sama saling bantu, saling kerja sama, gotong royong semua. Petugas, warga, relawan, jadi satu semua,” ujarnya.

 

“Ayo kita semua sama-sama saling bantu, saling melengkapi. Kuncinya saling melengkapi,” tegasnya.

Komentar:
GROUP RAKYAT MERDEKA
RM ID
Banpos
Satelit