Pemerintah Siapkan Layanan Safari Wukuf Untuk Jemaah Haji Yang Sakit
JAKARTA - Pemerintah menyiapkan layanan safari wukuf guna membantu anggota jemaah haji yang sedang sakit menuju ke Padang Arafah untuk melaksanakan wukuf di Arafah dari waktu matahari tergelincir tanggal 9 Dzulhijah sampai waktu terbit fajar pada 10 Dzulhijah.
Wukuf di Arafah adalah rukun haji yang paling penting, yang jika luput dilaksanakan maka ibadah haji seseorang tidak sah.
"Pemerintah selalu hadir serta bertanggung jawab mensafariwukufkan seluruh jamaah sakit yang dapat dibawa ke Arafah," kata Juru Bicara Panitia Penyelenggaraan Ibadah Haji (PPIH) Kementerian Agama Akhmad Fauzin seperti dikutip dari Antara, Sabtu (18/6).
Layanan safari wukuf disediakan untuk anggota jemaah haji yang sedang sakit dan masih dapat dibawa ke Arafah menggunakan kendaraan.
Fauzin mengatakan, sampai saat ini ada 90 anggota jemaah haji yang sakit dengan perincian 65 orang menjalani rawat jalan, 24 orang dirawat di Klinik Kesehatan Haji Indonesia (KKHI), dan satu orang dirawat di rumah sakit di Kota Madinah, Arab Saudi.
Anggota jemaah yang sakit, menurut dia, akan mendapat bantuan dan pendampingan dari petugas haji untuk bersuci serta melaksanakan prosesi ibadah.
"Termasuk pendampingan guna memberikan rasa nyaman dan tenang kepada jamaah yang sakit," kata dia.
Fauzin juga mengatakan, sampai saat ini ada lima anggota jamaah Indonesia yang meninggal dunia. Bagi anggota jamaah yang meninggal dunia sebelum masa wukuf, ia mengatakan, pemerintah akan memastikan mereka dibadalhajikan, artinya ada orang yang mewakili mereka untuk melaksanakan prosesi ibadah haji.
"Kami tegaskan bahwa pemerintah membadalhajikan jemaah yang wafat sebelum wukuf," kata dia.
Fauzin mengingatkan jemaah asal Indonesia untuk menjaga kesehatan, membatasi aktivitas di luar ruangan, tidak menunggu haus untuk minum guna menghindari dehidrasi, makan tepat waktu, dan istirahat cukup agar tubuh tetap sehat dan bugar selama dan sesudah menunaikan ibadah haji.
"Selain itu, agar jemaah tetap memakai masker ketika berkumpul di ruangan, terutama ketika di masjid, baik Masjid Nabawi maupun Masjidil Haram. Kepada petugas untuk mengingatkan, begitu juga jemaah harus saling mengingatkan," kata dia. (rm.id)
Nasional | 1 hari yang lalu
Pos Tangerang | 1 hari yang lalu
Olahraga | 1 hari yang lalu
TangselCity | 7 jam yang lalu
Galeri | 2 hari yang lalu
Nasional | 2 hari yang lalu
Nasional | 1 hari yang lalu
Nasional | 2 hari yang lalu
TangselCity | 2 hari yang lalu
Galeri | 2 hari yang lalu