Pilpres 2024 Adem-adem Saja
Maunya Jokowi Maunya Kita Semua
JAKARTA - Presiden Jokowi mewanti-wanti kepada semua bakal capres dan bakal cawapres yang akan bertarung di Pilpres 2024 untuk menjaga situasi politik tetap adem.
Jokowi khawatir, situasi politik yang panas bakal merugikan Indonesia di tengah kondisi global yang tidak baik. Apa yang jadi maunya Jokowi itu, tentu juga maunya kita semua.
Pesan itu disampaikan Jokowi saat menyampaikan sambutan pada pembukaan Munas Himpunan Pengusaha Muda Indonesia (HIPMI) XVII di Hotel Alila Solo, Jawa Tengah, kemarin.
Kebetulan di acara tersebut juga hadir beberapa tokoh yang selama ini digadang-gadang bakal maju di Pilpres 2024. Mulai dari Ketua DPR Puan Maharani, Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo hingga Menteri BUMN, Erick Thohir.
"Saya hanya titip kepada calon-calon presiden, calon-calon wapres yang juga hadir di sini. Saya tidak mau sebut siapa," kata Jokowi dalam pidatonya.
Pesannya cukup simpel, yakni para capres maupun cawapres dapat menjaga situasi politik tetap kondusif. Jangan sampai hajat lima tahunan nanti berlangsung panas.
"Saya titip dalam kondisi dunia yang sangat rentan seperti ini (ancaman inflasi) kita harus menjaga agar kondisi kita. Situasi politik itu tetap adem, kalau bisa. Kalau nggak bisa, paling banter (paling tidak) ya anget, tapi jangan panas," pesan Jokowi.
Untuk menciptakan suana politik yang kondusif, kata Jokowi, para capres jangan menghalalkan segala cara untuk bisa menang. Misalnya, dengan menggunakan politik identitas, politisasi sara dan politisasi agama.
"Silahkan bertarung ide dan gagasan untuk membawa Indonesia lebih baik. Tapi hindari politik agama, politik identitas. Yang ini jangan," imbuh eks Gubernur DKI Jakarta itu.
Setujukah dengan usulan Jokowi? Ketua DPP Golkar, Dave Laksono mendukung penuh pesan yang disampaikan Jokowi. Apalagi, pesan itu sudah disampaikan Kepala Negara berulang-ulang kali dalam berbagai momentum.
"Di HUT Golkar kemarin, Pak Jokowi juga berpesan seperti itu. Jadi ini penekanan kembali dari presiden yang tidak ingin terjadi perpecahan antar anak bangsa," kata Dave.
Ketua DPP PKB, Daniel Johan juga mendukung harapan yang disampaikan Jokowi. Kata dia, apa yang diinginkan presiden terkait Pilpres 2024 yang kondusif dan jauh dari politik identitas, politik sara dan politisasi agama, merupakan harapan yang juga diinginkan mayoritas rakyat Indonesia.
"Setuju banget dan memang itu yang selalu kita lakukan, ini harus menjadi komitmen bersama, adu ide adu gagasan, jangan mengadu dan memecah rakyat," terang Ketua DPP PKB, Daniel Johan.
Juru Bicara PAN, Valeryan Bramasta mengaku siap menindaklanjuti pesan yang disampaikan Jokowi. Dia berharap, semua pihak baik elit politik maupun masyarakat, mendukung pesta demokrasi lima tahunan dengan gagasan ide dan solusi.
"Semarakkan demokrasi dengan memilih calon presiden dan calon wakil presiden yang membawa visi tentang bangsa ini ke depan. Jangan hanya keliling dan mengatasnamakan popularitas," ujarnya.
Sementara itu, pengamat politik dari Saiful Mujani Research and Consulting (SMRC), Saidiman Ahmad menilai pemilih Indonesia adalah pemilih yang rasional. Alasan di balik pilihan politik mereka adalah rekam jejak dan platform.
"Karena itu, pernyataan presiden sudah mewakili aspirasi rakyat banyak. Yang harus dikedepankan adalah politik gagasan dan tawaran kebijakan, bukan politik yang mengeksploitasi identitas," tukas Saidiman
Sumner berita rm.id :
https://rm.id/baca-berita/nasional/149715/pilpres-2024-ademadem-saja-maunya-jokowi-maunya-kita-semua
TangselCity | 2 hari yang lalu
TangselCity | 2 hari yang lalu
Olahraga | 13 jam yang lalu
TangselCity | 2 hari yang lalu
Nasional | 1 hari yang lalu
TangselCity | 1 hari yang lalu
Nasional | 1 hari yang lalu
TangselCity | 2 hari yang lalu
Nasional | 2 hari yang lalu
TangselCity | 1 hari yang lalu