Politisi Yang Surveinya Jelek Jangan Nyapres
JAKARTA - Puteri Gus Dur, Yenny Wahid tiba-tiba ngomong keras soal bursa capres yang saat ini lagi hot-hotnya. Dia minta politisi yang surveinya jelek tidak usah ngotot maju sebagai capres 2024.
Kalau melihat konflik panas yang pernah terjadi di PKB, apakah Yenny sedang menyindir Ketum PKB, Muhaimin Iskandar alias Cak Imin yang memang survei capresnya masih jeblok?
Meskipun masih memiliki hubungan saudara, Yenny dan Cak Imin pernah terlibat dalam perseteruan hebat terkait dualisme PKB jelang Pemilu 2009. Akibat perseteruan itu, Yenny bersama Abdurrahman Wahid alias Gus Dur terpental dari PKB. Sejak saat itu, hubungan antara Imin dan keluarga Gus Dur bisa dibilang tidak baik-baik saja.
Di Pemilu 2024, Imin menjadi satu-satunya ketum parpol yang sudah terang-terangan mendeklarasikan diri sebagai capres. Sayangnya, di bursa pilpres, elektabilitas Imin hingga saat ini masih kurang menjual. Dalam berbagai survei capres, elektabilitasnya masih berada di papan bawah, tidak lebih dari 5 persen.
Padahal, sudah berbagai cara ditempuh Imin untuk mendongkrak popularitasnya. Mulai dari rutin mengadakan safari politik ke berbagai daerah. Hingga rajin bertemu dengan pimpinan parpol guna menjalin koalisi. Terakhir, Imin bertemu dengan Ketum Partai Gerindra, Prabowo Subianto. Keduanya sepakat untuk menjalin koalisi di Pilpres 2024.
Di tengah usaha keras Imin itu, Yenny justru memberikan kritikan yang cukup menohok. Kritikan itu disampaikan Yenny usai menjadi pembicara dalam acara stadium general bertajuk ‘Antisipasi Gerakan Radikalisme dan Intoleran dalam Kehidupan Berbangsa dan Bernegara’ di kampus IPDN, Jatinangor, Sumedang.
“Kita mengimbau politisi yang surveinya tidak terlalu ngangkat jangan terlalu ngotot (maju Pilpres). Yang paling utama, Ketua Umum PKB itu tidak boleh kemudian mengambil posisi berseberangan dengan NU, kasihan umat di bawah,” kata Yenny.
Namun, Yenny tak secara spesifik menyebut nama, siapa politisi dimaksud, tapi dari diksi bicaranya, turut menembak Imin.
“Saya bukan PKB sekarang ini, saya PKB Gus Dur, bukan Cak Imin,” tegas Yenny.
Selain ngomongin Pilpres, perempuan bernama lengkap Zaanuba Arifah Chafsoh ini juga menyinggung hubungan Imin dengan Ketum PBNU, Yahya Cholil Staquf atau Gus Yahya.
“Ketua umum PKB itu, tidak boleh kemudian mengambil posisi berseberangan dengan NU, kasihan umat di bawah,” kritiknya.
“Itu tentunya dapat merugikan konstituen baik NU maupun PKB, orang NU yang ada di PKB,” sambung Direktur Wahid Foundation ini.
Apa tanggapan PKB? Anak buah Imin di PKB tentu saja tidak terima, Imin disebut tidak pantas diusung sebagai capres. Politisi PKB, Luqman Hakim menegaskan, Imin merupakan kader terbaik PKB dan memenuhi kompetensi untuk nyapres.
“Ketua Umum partai politik adalah kader terbaik suatu partai politik. Maka, bukan hanya layak, tetapi keharusan bagi Gus Muhaimin sebagai Ketum DPP PKB untuk maju dalam Pilpres 2024 mendatang,” kata Luqman, kepada Rakyat Merdeka, tadi malam.
Pengamat politik Universitas Al Azhar Indonesia, Ujang Komarudin juga sepakat, bahwa sentilan Yenny soal politisi yang ngotot nyapres jelas mengarah ke Imin.
“Karena keduanya kan berseteru saat ini. Yenny kan PKB kubunya Gusdur,” kata Ujang, ketika dikonfirmasi.
“Arah sindiran itu ke Cak Imin. Bagi saya, sangat jelas kemana. Ini adalah sindiran yang spesifik,” sambungnya.
Namun, ia mahfum jika politisi kerap menggunakan kalimat bersayap dalam melontarkan kritiknya.
“Politisi selalu begitu, selalu bersayap, sosok yang dituju tidak disebutkan namanya,” tutup Ujang sambil ketawa. (rm.id)
TangselCity | 2 hari yang lalu
Pos Tangerang | 1 hari yang lalu
TangselCity | 2 hari yang lalu
TangselCity | 2 hari yang lalu
Pendidikan | 2 hari yang lalu
Nasional | 1 hari yang lalu
TangselCity | 2 hari yang lalu
TangselCity | 1 hari yang lalu
TangselCity | 16 jam yang lalu
TangselCity | 14 jam yang lalu