Tahun Baru, Ukraina Diwarnai Rentetan Ledakan

UKRAINA - Rentetan ledakan terdengar di Kiev dan di tempat lain di sekitar Ukraina, saat sirene serangan udara meraung di seluruh negeri, beberapa jam pertama setelah malam Tahun Baru.
Reuters melaporkan, saat sirene meraung, sejumlah warga berteriak dari balkon mereka: "Kemuliaan bagi Ukraina! Terpujilah para pahlawan!".
Pecahan rudal yang dihancurkan oleh sistem pertahanan udara Ukraina, merusak sebuah mobil di pusat ibu kota. Namun, Wali Kota Kiec Vitali Klitschko mengatakan, tak ada korban dalam kejadian ini.
Sementara administrasi militer Kiev mengungkap, 23 objek udara yang diluncurkan Rusia, telah dihancurkan.
Serangan itu terjadi beberapa menit setelah pesan Tahun Baru Presiden Ukraina Volodymyr Zelensky tentang harapan bagi kemenangan negaranya. Sekalipun perang yang saat ini memasuki bulan ke-11, belum menampakkan tanda-tanda akan berakhir.
Selain di Kiev, juga ada laporan tak resmi tentang ledakan di wilayah selatan Kherson dan wilayah Zhytomyr utara.
Serangan itu terjadi, setelah rentetan tembakan lebih dari 20 rudal jelajah ke seluruh wilayah Ukraina, Sabtu (31/12).
Ombudsman Hak Asasi Manusia (HAM) Ukraina Dmytro Lubinets menyebutnya sebagai teror Malam Tahun Baru.
Lewat aplikasi Telegram, pejabat kota dan wilayah Kiev mengatakan, sistem pertahanan udara menjalankan fungsinya dengan baik.
Sementara Gubernur Kiev Oleksiy Kuleba mengatakan, wilayahnya diserang drone. Belum diketahui ada tidaknya target yang terkena.
Secara terpisah, Vyacheslav Gladkov, gubernur wilayah Rusia selatan Belgorod yang berbatasan dengan Ukraina mengatakan, akibat penembakan di pinggiran kota Shebekino semalam, terjadi kerusakan pada rumah-rumah. Namun, tak ada korban jiwa.
Ukraina tidak pernah secara terbuka mengklaim bertanggung jawab atas serangan apa pun yang terjadi di Rusia. Namun, mereka menyebutnya sebagai "karma" atas invasi Rusia pada 24 Februari 2022. rm.id
Pos Banten | 2 hari yang lalu
Olahraga | 2 hari yang lalu
Olahraga | 2 hari yang lalu
Olahraga | 1 hari yang lalu
Olahraga | 1 hari yang lalu
Olahraga | 1 hari yang lalu
TangselCity | 1 hari yang lalu
Pos Banten | 1 hari yang lalu
Nasional | 1 hari yang lalu
Nasional | 2 hari yang lalu