Pelecehan Seksual Marak, Transjakarta Tambah 20 Bus Pink
Hukum Dan Publikasikan Identitas Pelaku Biar Jera

JAKARTA - Pelecehan seksual di bus Transjakarta kembali terulang. Dalam sepekan, ada dua penumpang perempuan menjadi korban. Yang pertama berinisial HFS, berusia 22 tahun, dilecehkan di bus Transjakarta rute Monas-Pulogadung pada Senin (20/2) malam.
Kejadiannya, saat HFS berdiri di bus yang padat penumpang, seorang laki-laki di belakangnya menggesekkan alat kelamin ke bagian tubuh HFS. Video pengejaran pelaku bernama Mufarok (56) viral di media sosial. Mufarok kemudian ditangkap Polda Metro Jaya.
Korban kedua, perempuan di bawah umur. Korban yang tengah tertidur di bus Transjakarta rute non BRT Kampung Melayu-Tanah Abang via Cikini, dilecehkan pria yang duduk di sampingnya. Kejadian Sabtu (25/2) sekitar pukul 07.40 WIB.
Korban lalu melaporkan kejadian tersebut kepada petugas Pramusapa. Pramusapa dengan sigap mengamankan pelaku yang kemudian diserahkan kepada pihak berwajib ke Polres Jakarta Pusat.
Pelecehan seksual di bus Transjakarta bukan kali pertama terjadi. Pada 2022 juga marak kasus pelecehan seksual. Bahkan, korbannya tidak hanya perempuan. Ada juga kejadian penumpang laki-laki dilecehkan oleh penumpang laki-laki lainnya.
Sehingga pada Agustus 2022, jajaran Dinas Perhubungan DKIJakarta dan PT Transportasi Jakarta (Transjakarta) dicecar Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) DKIJakarta. Dewan mendesak Transjakarta menuntaskan kasus tersebut.
Dengan maraknya kasus pelecehan seksual, Transjakarta menambah 20 armada bus pink. Bus khusus perempuan.
Kepala Divisi Sekretaris Perusahaan Transjakarta Apriastini Bakti Bugiansri mengatakan, bus pink akan dioperasikan bertahap.
Tahap pertama, 15 armada dioperasikan mulai Senin (27/2) di lima koridor. Antara lain, Koridor 2 (Pulogadung-Harmoni), Koridor 3 (Kalideres-Pasar Baru), Koridor 9 (Pinang ranti-Pluit), Koridor 13 (Ciledug-Tendean) dan PGC-Harmoni (5C).
“Maret akan ada penambahan lima unit armada bus pink dengan jangkauan tujuh rute,” kata Apri, Senin (27/2).
Dijelaskan Apri, perluasan operasi armada bus pink ini untuk meningkatkan kenyamanan dan keamanan pelanggan perempuan.
Dengan perluasan operasi armada bus pink, diharapkan para pelanggan perempuan tidak khawatir menggunakan transportasi publik.
“Bus pink hadir untuk meminimalisasi terjadinya pelecehan seksual,” ujarnya.
l
Tak hanya itu, lanjut Apri, Transjakarta juga memperkuat sistem keamanan dalam semua lini pelayanan.
Dia memastikan, Transjakarta selalu berusaha memberikan pelayanan terbaik dan melindungi pelanggan dari segala bentuk gangguan keamanan.
Jika hal itu terjadi, kami akan memfasilitasi pelanggan menggunakan hak hukumnya melalui jalur penegakan hukum kepada pihak berwenang,” tegasnya.
Apri bilang, seluruh armada PT Transjakarta telah dilengkapi CCTV sebagai upaya memberikan dan memperkuat keamanan penumpang. Selain itu, akan ditambah personel keamanan (security) di halte dan di dalam bus.
“Pada armada bus reguler juga memiliki ruangan khusus wanita, serta dilengkapi kamera pengawas (CCTV),” tandasnya.
Penjabat (Pj) Gubernur DKIJakarta Heru Budi Hartono menginstruksikan Transjakarta meningkatkan keamanan untuk mencegah terjadinya pelecehan.
Heru meminta segala aktivitas, baik di bus maupun di halte diawasi maksimal. “Itu salah satu yang saya minta, diawasi,” kata Heru.
Eks Wali Kota Jakarta Utara ini juga mengimbau agar masyarakat sesama penumpang dapat membantu jika terjadi pelecehan seksual.
Publikasikan Pelaku
Anggota Komisi B DPRDDKIJakarta Gilbert Simanjuntak Gilbert mengatakan, pihaknya sudah merekomendasikan dilakukan pengawasan ketat di Transjakarta. Yakni, dengan menempatkan petugas di dalam bus.
“Lalu berikan pendidikan tambahan cara mengatasi dan menangani pelecehan seksual kepada supir, dipasang CCTV dan lain-lain,” kata Gilbert.
Agar ada efek jera, politisi PDIPerjuangan ini minta pelaku pelecehan seksual dipublikasikan. Selain itu, jika pelaku merupakan penerima bantuan sosial (bansos), cabut bansosnya.
“Juga harus diproses pidana, agar ada pembelajaran,” tegasnya.
Wakil Ketua Komisi EDPRDDKIJakarta Anggara Wicitra Sastroamidjojo mendorong Transjakarta melakukan upaya lebih dalam perlindungan kepada anak dan perempuan.
Politisi Partai Solidaritas Indonesia (PSI) ini menuturkan, upaya preventif akan melengkapi fasilitas pengaduan yang sudah ada, seperti POS SAPAuntuk pelaporan.
“Upaya preventifnya bisa berupa petugas terlatih yang bisa membaca dan mencegah modus-modus pelecehan seksual,” ujarnya.
Saat penumpang ramai, Anggara mengimbau petugas membantu penumpang perempuan/anak ke posisi yang lebih aman.
Selain itu, dia meminta ada penambahan petugas dan armada pada jam sibuk untuk mengurangi kepadatan penumpang.
“Salah satu keadaan yang meningkatkan potensi pelecehan adalah kepadatan angkutan. Kalau jumlah armada banyak, tentu penumpang dapat lebih aman dan nyaman,” tandasnya. rm.id
TangselCity | 1 hari yang lalu
Galeri | 23 jam yang lalu
TangselCity | 21 jam yang lalu
Olahraga | 2 hari yang lalu
TangselCity | 18 jam yang lalu
Pos Banten | 1 hari yang lalu
Pos Banten | 18 jam yang lalu
Nasional | 2 hari yang lalu
Olahraga | 1 hari yang lalu
TangselCity | 15 jam yang lalu